7 Puisi Jalaluddin Rumi Cinta dan Harapan, Romantis Banget
Cara menuangkan cinta salah satunya dengan menulis puisi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah cinta yang dituangkan dalam kata-kata memang menarik untuk disimak. Selain dapat belajar dari pengalaman orang lain, kisah cinta yang menarik juga bisa memantik kehadiran rasa cinta yang telah lama hilang.
Untuk itu, banyak pujangga atau penyair yang berupaya menuangkan cerita romantis serta memilih kata-kata yang tepat dalam setiap pembuatan puisi. Tujuannya agar para pembaca bisa terbawa hanyut ke dalam kata-kata tersebut.
Salah satu pujangga yang masih diingat sosoknya ialah Jalaluddin Rumi. Jalaluddin Rumi merupakan seorang filsuf serta sastrawan yang kerap mengispirasi orang lain lewat karya-karyanya yang ciamik. Meskipun telah lama berpulang, namun Jalaluddin Rumi akan tetap hidup dari buku-bukunya yang saat ini masih dibaca oleh banyak orang.
Dari sekian banyak karyanya, puisi-puisi ciptaan Jalaluddin Rumi mampu memikat hati seseorang yang sedang kasmaran. Untaian katanya sangat indah dan makna yang terkandung begitu dalam. Alhasil puisi-puisi Jalaluddin Rumi masih dinikmati hingga saat ini.
Berikut Popmama.com telah merangkum kumpulan puisi Jalaluddin Rumi cinta dan harapan yang begitu romantis.
1. Nyanyian Seruling Bambu
Dengarkan nyanyi sangsai seruling bambu mendesah selalu
Sejak direnggut dari rumpun rimbunnya dulu
Alunan lagu pedih dan cinta membara
Rahasia nyanyianku, meski dekat, tak seorang pun bisa mendengar dan melihat
Oh, andai ada teman tahu isyarat
Mendekap dengan segenap jiwanya dengan jiwaku
Ini nyala cinta yang membakarku, ini anggur cinta yang mengilhamiku
Sudilah pahami betapa para pecinta terluka
Dengar, dengarkanlah rintihan seruling!
2. Saatnya untuk Pulang
Malam larut, malam memulai hujan
Inilah saatnya untuk kembali pulang
Kita sudah cukup jauh mengembara
Menjelajah rumah-rumah kosong
Aku tahu: teramat menggoda untuk ditinggalkan saja
Aku tahu: bahkan lebih pantas untuk menuntaskan malam di sini bersama mereka
Tapi aku hanya ingin kembali pulang
Sudah kita lihat cukup destinasi indah
Dengan isyarat dalam ucap mereka
Inilah rumah Tuhan
Melihat butir padi seperti perangai semut tanpa ingin memanennya
Biar tinggalkan saja sapi menggembala sendiri
Dan kita pergi ke sana; ke tempat semua orang sungguh menuju
Ke sana, ke tempat kita leluasa melangkah telanjang
3. Aku Mencintaimu dalam Diam
Aku memilih mencintaimu dalam diam
Karena dalam diam tak ada penolakan
Aku memilih mencintaimu dalam kesepian
Karena dalam kesepian tidak ada orang lain yang memilikimu, kecuali aku
Aku memilih memujamu dari kejauhan
Karena kejauhan melindungiku dari rasa sakit
Aku memilih menciummu dalam angin
Bukankah bibirku juga akan merasakan kelembutan dari angin?
Aku memilih memilikimu dalam mimpi
Karena dalam mimpiku kau takkan pernah berakhir
Aku ingin melihatmu, tahu suaramu, mengenalimu ketika kau pertama kali datang mendekat
Merasakan aromamu, ketika aku memasuki ruangan yang baru saja kau tinggalkan
Mengetahui langkah tumitmu dan ayunan kakimu
Menjadi hafal akan caramu mengerutkan bibirmu dan membiarkannya terbuka, sedikit terbuka
Ketika aku mendekat dan mengecupmu
Aku ingin merasakan kebahagiaan ketika kau berbisik… “lagi”
4. Pernyataan Cinta
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, kusimpan kasihmu dalam dada
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu, segera saja bagai duri bakarlah aku
Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautam
Kau yang telah menutup rapat bibirku, tariklah misaiku ke dekat-Mu
Apakah maksud-Mu? Mana ku tahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu
Kukunyah lagi memamah kepedihan mengenang-Mu
Bagai unta memamah biak makanannya, dan bagai unta yang geram mulutku berbusa
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara, dihadirat kasih aku jelas nyata
Aku bagai benih di bawah tanah, aku menanti tanda musim semi
Hingga tanpa napasku sendiri aku dapat bernapas wangi
5. Suatu Fajar Bersama sang Rembulan
Rembulan muncul di langit fajar. Mengambang turun ia, seraya menatapku.
Lalu, bagai seekor elang menyambar mangsanya, ia mencengkeramku dan menyeretku ke angkasa.
Walau kucoba sekuat tenaga, tak mampu aku melihat diriku sendiri.Berkat keajaiban cahaya rembulan, telah lebur diriku kedalam jiwa murni.
Dalam bentuk itu lah pengelanaanku berlangsung, bersatu dalam cahaya tak-terbatas.
Lalu, rahasia dari pertunjukan abadi tergelar jelas di hadapanku.
Kesembilan sfera langit, terliputi oleh cahaya.
Wahana-jiwaku, melayang di Samudera tanpa pantai.
Tiba-tiba samudera wujud beralih bentuk menjadi gelombang demi gelombang.
Pikiran timbul: imaji bentuk bagai gelombang memecah di pantai.
Lalu semuanya kembali seperti semula: bersatu dalam jiwa yang murni.
Keberuntungan berupa penglihatan ini berasal dari Syamsudin al-Haqq dari Tabriz.
Tanpa kemurahannya, tak ada yang dapat menunggang rembulan atau menjadi samudera tanpa batas.
6. Terkecuali Cinta
Perhatikan lah dirimu sendiri: gemetar engkau, khawatir akan yang belum berwujud.
Ketahuilah, yang belum berwujud pun tengah khawatir, takut kalau Tuhan akan membuatnya berwujud.
Jika kau coba rengkuh keagungan duniawi, itu pun berasal dari kekhawatiran pula.
Semua hal, terkecuali cinta dari Yang Maha Indah, adalah penderitaan.
Sungguh suatu derita beranjak menuju kematian tanpa mereguk air kehidupan.
7. Harapan Telah Tiba
Wahai jiwaku, jangan lah berputus-asa, harapan telah datang.
Yang Maha Pengasih, harapan setiap jiwa, telah tampil dari semesta tak-nampak.
Janganlah berputus asa, walau Siti Maryam tak lagi genggam jemarimu, cahaya yang menarik Isa ke langit telah tiba.
Janganlah berputus asa, wahai jiwaku, walau pun gelap sumur-penjaramu kini, sang Raja yang membebaskan Yusuf telah datang.
Ya'qub telah membuka hijab uzlahnya. Yusuf yang menyingkap hijab Zulaikha telah tiba.
Itulah rangkuman terkait kumpulan puisi Jalaluddin Rumi cinta dan harapan yang terkesan begitu romantis.Semoga kumpulan puisi ini dapat menjadi inspirasi kamu dalam menulis puisi juga, ya.
Baca juga:
- 5 Puisi Cinta Karya WS Rendra yang Penuh Makna dan Menyentuh
- 20 Puisi Bahasa Inggris tentang Cinta, Romantis dan Menyentuh
- 7 Puisi Cinta Karya Chairil Anwar yang Menyentuh Hati