5 Alasan Suami Dilarang Selingkuh Menurut Agama Islam
Jangan sampai dampak buruknya dirasakan oleh keluarga, ya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika membicarakan soal perselingkuhan, tak jarang sebagian orang merasa gregetan bahkan emosi. Hal ini dikarenakan perselingkuhan bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya perceraian.
Namun, apakah Mama tahu bahwa agama Islam melarang perselingkuhan di dalam rumah tangga? Nah, kali ini yang akan kita bahas terkait keterlibatan suami ketika melakukan perselingkuhan dan berkhianat dari pasangannya.
Menurut data BKKBN, meskipun perselingkuhan bukan satu-satunya faktor perceraian, namun angka persentasenya menyumbang hingga 14,9 persen.
Untuk lebih lanjut mengetahui alasan suami tidak boleh selingkuh dengan perempuan lain menurut ajaran agama Islam, berikut Popmama.com sudah beberapa faktanya.
Deretan Alasan Suami Dilarang Selingkuh Menurut Agama Islam
1. Selingkuh dalam Islam artinya berkhianat
Dalam ajaran agama Islam, selingkuh dikenal dengan nama al khianah az zaujiyyah yang artinya seseorang telah berpaling dari pasangan sahnya. Ia justru memilih orang yang bukan menjadi pasangan sahnya.
Selingkuh dalam Islam memiliki arti berkhianat, di mana tidak memegang amanat yang sudah diberikan setelah keduanya resmi menikah.
Padahal sebuah perselingkuhan dapat mengakibatkan sebuah masalah dalam rumah tangga, terutama terkait soal kesehatan mental. Alangkah baiknya, pasangan suami istri bisa saling percaya, terbuka serta mengedepankan komunikasi yang intens dalam urusan rumah tangga.
2. Menghilangkan predikat sebagai suami sempurna di mata agama
Seperti dikutip dalam buku berjudul Qira’ah Mubadalah karya Faqihuddin Abdul Kodir, dalam ajaran agama Islam sebuah keimanan yang sempurna di antara orang-orang yang beriman merupakan orang yang paling baik akhlaknya.
Selain itu, seseorang yang terbaik di antara orang tersebut yakni yang bisa berperilaku baik terhadap istrinya. Sedangkan, suami yang berselingkuh justru mengkhianati kepercayaan yang telah dibangun dan pelan-pelan akan melukai istrinya.
Pentingnya membina komunikasi satu sama lain sangat diperlukan dalam membangun rumah tangga. Tujuannya agar terhindar dari kecurigaan dan saling mengkhianati satu sama lain juga sangat perlu, lho.
3. Mendekatkan diri sendiri pada zina
Selingkuh rentan mendekatkan diri sendiri pada zina. Zina pun memiliki konsekuensi yang sangat berat, baik di dunia dan akhirat.
Hal tersebut pun tertuang dalam surat Al-Isra ayat 32, yang berbunyi:
Wa laa taqrabuz-zinaa innahụ kana faḥisyah, wa sa`a sabala
Artinya: “Dan janganlah kalian mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan jalan yang buruk.”
4. Menjadi manusia munafik
Jangan salah, perselingkuhan juga bisa dianggap ciri orang munafik, lho. Salah satu hadis Nabi yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim pernah menyebutkan ciri-ciri orang yang munafik.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam beliau bersabda:
Tanda orang munafik itu ada tiga: Jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya ia berkhianat.
Ciri-ciri tersebut sama seperti suami yang selingkuh. Berbohong kepada pasangannya, mengingkari janji yang telah dibuat bersama, dan berkhianat atas kepercayaan yang telah dibangun bersama.
5. Berpotensi menyebarkan penyakit di dalam keluarga
Selingkuh akan menurunkan keharmonisan dalam keluarga, apalagi jika disertai dengan hubungan seksual. Ini juga pada akhirnya akan rentan mengalami infeksi menular seksual karena berhubungan intim lebih dari satu orang.
Jika hal itu terjadi, maka istri juga akan tertular penyakit yang dibawa oleh suaminya sendiri. Terlebih lagi, bukan hanya penyakit secara fisik saja yang diderita istri, melainkan akan merasakan tekanan dan mental.
Apalagi saat perselingkuhan terjadi sudah memiliki anak yang masih kecil. Hal ini tentu bisa membuat istri terpukul sekali dalam keadaan tersebut.
Rasulullah pun pernah bersabda, "ingatlah, janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan melainkan setan adalah pihak ketiga dari mereka."
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Mama dan Papa untuk tetap membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah ya.
Perlu diingat bahwa kepercayaan dan amanat yang sudah diucapkan saat akad nikah bersifat suci. Alangkah baiknya tidak berkhianat atas janji yang sudah diucapkan.
Baca juga:
- Waspada, Usia Pernikahan Ini Rentan Terjadi Perselingkuhan
- Rugi! Ini 5 Konsekuensi Berselingkuh dengan Rekan Kerja di Kantor
- 5 Penyebab Perselingkuhan dengan Rekan Kerja Sering Terjadi di Kantor