Apakah Boleh dalam Islam Memasukkan Jari ke Vagina Istri?
Pastikan untuk selalu mengetahui batasannya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kepuasan dalam bercinta bisa diraih setiap pasangan asalkan dapat memahami mana yang bisa jadi sumber kebahagiaan bersama dan mana yang tidak.
Contohnya saat berhubungan seks, Mama dan Papa sebagai pasangan bisa menjelajahi satu sama lain. Namun, perlu diingat asalkan tidak melakukan hal yang dilarang oleh agama.
Saat berhubungan intim, terkadang foreplay atau pemanasan menjadi hal penting, seperti menstimulasi vagina istri dengan jari suami.
Namun, apakah hal tersebut boleh dalam ajaran agama Islam? Nah, untuk menjawab hal tersebut, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya secara detail.
1. Menciptakan kesenangan saat menjalani aktivitas seksual
Dalam pandangan Islam, memberikan kepuasan seksual untuk kedua belah pihak saat bercinta menjadi hal yang dijunjung tinggi dalam agama.
Saat keduanya sudah sah menjadi suami istri, maka aktivitas bercinta bisa mendatangkan pahala bagi kedua belah pihak. Asalkan bisa tetap berlaku baik dan membaca doa sebelum dan sesudah jimak.
Bahkan, Nabi Muhammad SAQ mengajarkan doa agar aktivitas bercinta tersebut menjadi kegiatan yang baik serta dijauhi dari pengaruh setan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibn Abbas, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya:
“Jika seseorang ingin bercinta dengan ahl ( pasangannya), berdoalah, “Allahumma Jannib as-Syaiton wa jannib as-Syaithona maa razaqtanaa”, maka sesungguhnya ketika ditakdirkan ada keturunan dari hubungan intim itu, setan tidak bisa membahayakan sang buah hati.”
2. Apakah boleh memberikan kesenangan dengan memasukan jari ke vagina istri?
Setelah disinggung sedikit tentang hadis nabi di atas, memberikan kesenangan dalam bercinta seperti memasukan jari ke vagina istri hukumnya diperbolehkan.
Dalam ajaran agama Islam, hanya dua aktivitas seksual yang dilarang, pertama yaitu memasukkan penis ke vagina saat istri sedang haid.
Kedua, melakukan aktivitas seksual dengan melibatkan jari, penis atau mainan seks seperti dildo untuk dimasukan lewat belakang, atau seks anal.
3. Aktivitas bercinta dengan baik menurut agama
Hal ini pun jelas disebutkan oleh Syaikh Zainuddin al-Malibari dalam Fath al-Mu’in yang menerangkan aktivitas bercinta yang baik.
Boleh bagi suami untuk bersenang-senang saat bercinta dengan istri kecuali melakukan seks anal. Meski dalam bentuk mencium klitoris, onani dengan tangan istrinya, tetapi tidak dengan tangannya sendiri meskipun karena tujuan takut jatuh ke dalam perzinaan.
Hal ini berbeda dengan pendapat Imam Ahmad (yang memakruhkannya), dan tidak boleh merobek selaput dara dengan jari.
Bahkan disunnahkan foreplay atau pemanasan terlebih dahulu dengan istri, untuk menyenanginya dan tidak membiarkan tidak bercinta lebih dari empat hari.
Nah, itulah penjelasannya menurut agama. Jika memang niatnya baik, semoga akan mendatangkan pahala bagi kedua belah pihak.
Jangan lupa juga untuk saling bangun kepercayaan terlebih dahulu, dibarengi doa sebelum dan sesudah melakukan jimak dengan pasangan agar terhindari dari godaan setan.
Baca juga:
- Hukum Mengeluarkan Sperma Selain di Vagina menurut Agama Islam
- Sunah! 5 Manfaat Mengoleskan Minyak Kasturi di Vagina Pasca Haid
- Penyebab Vagina Mengeluarkan Pelumas Alami saat Berhubungan Seks