Bolehkah Istri Memanggil Suami dengan Nama? Begini Menurut Islam
Diharapkan pasangan suami istri bisa saling menghormati satu sama lain
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, mungkin panggilan di antara pasangan suami istri akan berbeda. Misalnya yang awal hanya memanggil nama, sekarang memanggil dengan panggilan sayang, baby, si cinta dan lain-lain.
Memiliki panggilan sayang juga bisa membantu keduanya sebagai pasangan saling menghargai satu sama lain, sekaligus sebagai ungkapan sayang.
Namun, pernahkah Mama mendengar pasangan lain yang menyebut suaminya dengan nama asli? Misalnya menyebut ‘hai Dadang atau hai Burhan’
Nah, ternyata ada nih beberapa penjelasan singkatnya menurut Islam. Kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya secara lebih detail sebagai sebuah pengetahuan baru.
Yuk, disimak!
Hukum Memanggil Suami dengan Sebutan Nama Aslinya
Ketika sudah berumah tangga, suami dan istri mesti menghargai satu sama lain dalam berbagai hal, termasuk ketika memanggil pasangan.
Seperti dikutip dari Bincang Syariah, dalam Islam sendiri, istri makruh memanggil suaminya dengan nama aslinya.
Lalu mengganti dengan panggilan yang lebih mulia. Hal ini sesuai dengan pandangan ulama Hanafi dalam sebuah kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Ulama Hanafiyah menyebutkan makruh seorang istri memanggil suaminya dengan nama asli. Sebaliknya, harus memanggil dengan panggilan yang menunjukkan pemuliaan.
Apakah Memanggil Mama dan Papa Diperbolehkan?
Dilansir dari Majalah Suara Muhammadiyah, memanggil istri dengan sebutan Mama atau suami dengan sebutan Papa pada prinsipnya dibolehkan oleh agama Islam.
Hal ini dikarenakan ucapan tersebut sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat di Indonesia dan tidak ada konotasi hubungan zhihar.
Perlu diketahui sebelumnya zhihar ialah istilah menyerupakan istrinya atau anggota tubuhnya dengan perempuan yang diharamkan untuk dinikahi Misalnya, berucap “Kamu seperti ibuku,” atau juga membandingkan anggota tubuh apapun dengan orangtuanya.
Bahkan, sebutan Mama dan Papa ini di samping sebagai perbuatan baik, juga mengandung nilai pendidikan kepada anak-anak kelak.
Supaya, mereka sebagai anak membiasakan diri untuk menyebut nama orangtuanya dengan sebutan yang baik. Jangan sampai, anak-anak justru memakai istilah yang tidak baik ketika memanggil orangtuanya.
Memiliki Nama Panggilan ke Pasangan Dianjurkan Rasulullah
Dilansir dari Bincang Muslimah, memiliki panggilan sayang kepada pasangan sah-sah saja dalam ajaran agama Islam. Perlu diketahui bahkan hal ini dianjurkan oleh Rasulullah untuk keharmonisan rumah tangga.
Rasulullah pun memiliki panggilan sayang kepada Aisyah, yaitu Humaira. Panggilan tersebut pernah disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan An-Nasa’i.
Dari Aisyah RA, ia berkata, “Orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Wahai Humaira’, apakah engkau mau melihat mereka?” Aisyah menjawab, “Iya.”
Maka Nabi SAW berdiri di depan pintu, lalu aku datang dan aku letakkan daguku pada pundak Rasulullah SAW dan kutempelkan wajahku pada pipi beliau.”
Nah, itulah beberapa penjelasan bahwa memiliki nama panggilan sayang dianjurkan, dan makruh hukumnya ketika istri memanggil nama suaminya secara langsung.
Baca juga:
- 15 Panggilan Sayang untuk Pasangan dalam Berbagai Bahasa
- 15 Panggilan Sayang untuk Pasangan dalam Bahasa Inggris
- 20 Panggilan Sayang untuk Pasangan dalam Bahasa Jepang