3 Jenis Nafkah yang Harus Suami Penuhi dalam Ajaran Islam
Sudah menjadi kewajiban bagi suami untuk menafkahi istri dan keluarganya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah memutuskan menikah, pada kenyataannya menjalani kehidupan rumah tangga tidak akan bisa lepas dari yang namanya pemenuhan kebutuhan atau nafkah.
Nafkah merupakan pemenuhan dari apa yang dibutuhkan pasangan suami istri dalam rumah tangga, baik seperti pemenuhan sandang, pangan dan papan. Suami pun hukumnya wajib memberi nafkah seorang istri, bahkan harus memberi nafkah berupa makanan, pakaian, tempat tinggal yang lain dan lain sebagainya.
Nah, kali ini Popmama.com sudah merangkum beberapa jenis nafkah dalam Islam beserta penjelasannya secara lebih detail.
Jenis Nafkah yang Harus Suami Penuhi dalam Ajaran Islam
1. Nafkah lahir atau nafkah keluarga
Sebagai seorang kepala rumah tangga, suami mesti mencukupi setiap kebutuhan keluarga, mulai dari tempat tinggal, makanan, pakaian hingga berbagai kebutuhan sehari-hari.
Hal ini penting dalam membangun landasan materi atau maddiyah yang bisa menjadi jaminan bagi kelestarian perwujudan keluarga yang dibentuk bersama.
Jika memiliki anak, maka seoerang suami juga mesti memberikan kebutuhan yang sesuai. Ini mulai dari kebutuhan pakaian sampai ke kebutuhan pendidikannya.
Hal tersebut selaras dengan perintah Alquran dalam surat Al-Baqarah ayat 233 yang berbunyi:
…wa 'alal mauludi lahu rizquhunna wa kiswatuhunna bil ma'ruf, la tukallafu nafsun illa wus'aha…
Artinya:
“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.”
2. Nafkah kebutuhan istri
Nah, untuk jenis nafkah yang kedua ini bisa dilakukan suami kepada istrinya untuk menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.
Hak suami yang mesti didapatkan dari istri salah satunya, yakni bisa menjaga penampilan dan merawat diri. Hal tersebut juga menyangkut kebersihan, wewangian serta pakaian yang pantas dikenakan.
Kebersihan istri juga sangat penting, pasalnya kebersihan juga sebagian dari pada iman. Jika diri sendiri tidak merawat kebersihan, maka akan sulit untuk menjaga penampilan.
Belum lagi berikan beberapa pakaian yang layak, seperti pakaian untuk hari besar juga menjaga penampilan agar tetap anggun untuk diri sendiri dan pasangan.
3. Nafkah batin
Keharmonisan keluarga jelas sangat penting dalam hubungan suami istri. Ini terjadi karena adanya kebutuhan yang mesti dipenuhi, yaitu kebutuhan batin.
Bagaimana bisa menciptakan sebuah hubungan suami istri yang sehat, apabila pemenuhan batin ini tidak tercukupi?
Suami mesti membuat istri selalu aman, bahagia dan gembira jika ingin dijauhkan dari hal yang tidak diinginkan dalam rumah tangga. Rasa senang dan bahagia ini akan mendatangkan keharmonisan, sehingga bisa sama-sama memantaskan diri dan beribadah kepada Allah SWT.
Kesenangan juga bisa diraih dengan komunikasi yang intens antara pasangan suami istri. Walau mungkin sering bertengkar dan ada masalah, asal memiliki komitmen kuat, maka rumah tangga akan tetap utuh. Masalah yang ada pun bisa terselesaikan dengan baik.
Kebutuhan batin pun bisa berarti kebutuhan biologis, seperti berhubungan intim. Di mana pasangan suami istri harus bisa menciptakan kehidupan seksual yang membahagiakan. Dalam artian bisa saling memuaskan, bahkan tidak egois dengan kepuasan sendiri saja.
Nah, itu tadi beberapa jenis nafkah yang harus suami penuhi dalam ajaran agama Islam. Perlu dipahami bahwa sesungguhnya nafkah ini bersifat wajib, namun terkadang sulit untuk dilaksanakan dengan baik.
Jangan lupa juga bahwa tujuan menikah untuk saling memuliakan, menghargai serta membangun relasi hubungan yang baik satu sama lain. Dengan begitu, bisa membina keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.
Baca juga:
- Bolehkah Istri Mendiamkan Suami? Ketahui Hukumnya dalam Agama Islam!
- 5 Adab Menantu Terhadap Mertua menurut Ajaran Agama Islam
- Hukum Larangan Seks Anal dalam Ajaran Agama Islam