5 Kesalahan Foreplay yang Tidak Disukai oleh Istri
Jangan sampai melupakan komunikasi dalam pemanasan sebelum sesi bercinta ya!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kunci dari kenikmatan seksual bukan semata-mata tentang penetrasi saja, melainkan foreplay atau pemanasan sebelum sesi bercinta dimulai juga menentukan arah kenikmatan pasangan suami istri.
Apalagi kebanyakan perempuan kesulitan dalam mencapai orgasme. Salah satu faktornya karena ketidaktahuan seorang suami terkait menciptakan momen foreplay yang intim.
Jika pemanasan dirasa kurang, maka istri pun akan sulit mencari kenikmatannya. Maka dari itu, para suami perlu memahami apa yang mesti dilakukan untuk terus bisa memuaskan istri ketika momen foreplay.
Berikut Popmama.com sudah merangkum terkait beberapa kesalahan saat foreplayyang tidak disukai oleh istri.
Kira-kira apa saja ya?
1. Tidak cukup lama dalam foreplay
Dikarenakan perempuan untuk mencapai orgasme lebih rumit ketimbang para laki-laki, maka dibutuhkan sebagian besar waktu untuk melakukan pemanasan.
Kebanyakan hal itu terjadi karena suami tidak lebih lama dalam melakukan pemanasan, lalu usahakan juga jangan terburu-buru dalam melakukan foreplay.
Jika Papa ingin membuat pengalaman seksual bersama istri lebih lama, maka perlu memperpanjang foreplay agar momen semakin intim dan meningkatkan gairah seksual keduanya.
Bagi beberapa perempuan, butuh waktu lama untuk mencapai orgasme atau kenikmatan yang meningkat saat melakukan hubungan seksual dengan perlahan.
Foreplay merupakan sesuatu yang harus dinikmati secara berkualitas untuk waktu lama, sehingga kedua belah pihak yang terlibat dapat membangun gairah satu sama lain.
2. Suami melupakan hal kecil yang disukai istri
Saat bercinta dengan pasangan untuk waktu yang lama jelas merupakan latihan dan sesuatu yang istri hargai tentunya.
Foreplay tidak hanya melibatkan ciuman dan remasan payudara saja, melainkan bisa juga dengan melakukan berpegangan tangan saat makan malam, menatap mata pasangan, bahkan mencium cuping telinga pasangan.
Ingat bahwa tubuh memiliki berbagai zona sensitif seksual yang bisa dirangsang agar lebih bergairah.
3. Tidak memainkan jari dan penis untuk memancing gairah pasangan
Jika Papa hanya menggunakan penis untuk penetrasi tanpa benar-benar belajar terkait bagaimana membantu pasangan terangsang, bahkan dengan jari juga. Maka Papa perlu belajar untuk memahami kesenangan pasangan di atas ranjang.
Menstimulasi vagina dengan jari-jari perlu dilakukan untuk membuat pasangan tetap terangsang. Pikirkan hal apa yang bisa dilakukan oleh penis, dan jari-jari pun bisa melakukannya juga, termasuk memainkan area klitoris pasangan.
Mulailah belajar menstimulasi klitoris sebelum sesi utama dalam berhubungan seks. Tanpa disadari itu akan membantu pasangan tetap basah dan mulai lebih bergairah.
4. Melakukan sesuatu tanpa melibatkan komunikasi
Papa tidak bisa membaca pikiran pasangan, begitu pun sebaliknya. Kita tidak bisa tahu apa yang diinginkannya sebelum kita menanyakannya, bukan?
Cobalah jelaskan dan bimbing satu sama lain, sehingga zona sensitif yang disukai ingin disentuh oleh pasangan. Perlu dipahami bahwa cara ini akan membuat keduanya merasa lebih terhubung, intim serta terangsang satu sama lain.
Jika pasangan tidak sepenuhnya basah, maka tanyakan padanya apakah Papa dapat memijat lembut payudaranya atau mungkin ingin mencoba seks oral.
Tidak ada hal yang lebih menggairahkan ketimbang komunikasi yang intens. Maka lakukanlah sekarang atau tidak akan mendapat seks yang lebih baik.
5. Tidak mempelajari apa yang menjadi kesukaan pasangan
Ketika Papa berada dalam suatu hubungan suami istri, maka pasti akan mempelajari hal-hal spesifik tertentu tentang pasangan.
Seperti bagaimana mereka meminum kopi, bagaimana mereka suka tidur di malam hari, sesuatu yang benar-benar membuat mereka gelisah dan gerakan apa yang membuat mereka bahagia.
Papa harus menerapkan hal yang sama untuk rutinitas seksual di atas ranjang. Jika terus melakukan hal yang sama berulang-ulang selama foreplay tetapi tidak berhasil, maka inilah saatnya untuk merubahnya dan kenali lebih jauh apa yang ia inginkan.
Terkadang suami ragu untuk menstimulasi klitoris, bisa jadi karena merasa kesulitan mencari letak dan gerakan yang disukai oleh pasangannya.
Untuk mengetahui hal tersebut, usahakan jangan ragu untuk meminta pasangan membimbingmu. Tujuannya agar menjadi pengetahuan baru tentang apa yang mestinya Papa lakukan di kemudian hari.
Nah, beberapa kesalahan saat foreplayyang tidak disukai oleh istri. Jangan ragu juga untuk melakukan komunikasi di luar kamar tidur. Ini berguna untuk meningkatkan keintiman dan seks yang lebih memuaskan.
Baca juga:
- 7 Tips Foreplay Nikmat dari Ahli yang Bikin Pasangan Cepat Bergairah!
- 5 Cara Memadukan Seks dengan Makanan saat Foreplay
- Cocok untuk Foreplay! Ini 7 Cara Ciuman agar Membuat Pasangan Melayang