5 Cara Menahan Nafsu Seksual selama Puasa
Pasangan suami istri dianjurkan berhubungan seksual pada malam hari setelah berbuka puasa
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi sebagian pasangan, menahan nafsu seksual lebih sulit dibanding menahan lapar dan haus selama bulan Ramadan. Padahal, pasangan suami istri dilarang berhubungan seksual pada siang hari karena bisa membatalkan puasa.
Oleh karena itu, pasangan suami istri dianjurkan berhubungan seksual pada malam hari setelah berbuka puasa. Durasi hubungan seksual juga harus dikurangi selama bulan Ramadan karena Mama dan pasangan harus sahur pada dini hari.
Lantas, bagaimana menahan nafsu seksual pada siang hari? Agar puasa tidak batal karena nafsu seksual, Popmama.com telah merangkum 5 cara untuk menahan nafsu selama puasa.
1. Mengurangi kemungkinan kontak fisik
Salah satu hal yang menyebabkan munculnya nafsu seksual adalah kontak fisik antara Mama dan pasangan. Itulah sebabnya, selama puasa di siang hari, Mama sebaiknya membatasi kontak fisik dengan pasangan.
Misalnya, Mama beraktivitas di ruangan berbeda dengan pasangan agar tidak terjadi kontak fisik. Selain itu, hindari menonton konten berbau pornografi yang bisa memicu nafsu sosial.
2. Mengalihkan perhatian dengan kegiatan lain
Ketika hasrat seksual mulai muncul atau bahkan meningkat, mama bisa mengalihkan pikiran dengan mencari kegiatan alternatif. Mama dapat menonton film atau mendengarkan musik agar tidak terpancing oleh munculnya hasrat seksual.
Pilihlah kegiatan sehari-hari yang sederhana dan menyenangkan, namun membutuhkan konsentrasi tinggi sehingga Mama dapat melawan nafsu seksual tersebut. Mama juga bisa memperbanyak ibadah di siang hari untuk menambah pahala puasa sekaligus mencegah munculnya nafsu seksual.
3. Menghindari percakapan “menjurus” ke nafsu seksual
Bagi Mama yang harus beraktivitas bersama pasangan selama puasa, sebaiknya hindari percakapan yang bisa menimbulkan nafsu seksual.
Pasalnya, Mama dan pasangan mungkin sering bercanda sehingga tanpa sadar di tengah percakapan muncul hal-hal yang bisa meningkatkan hasrat seksual. Itulah sebabnya, Mama perlu menghindari percakapan-percakapan seperti itu.
4. Komunikasi dengan pasangan
Kehidupan seksual yang tidak baik cenderung menyebabkan seseorang sulit mengontrol hasrat seksualnya. Sebab, mereka tidak dapat menyalurkan hasrat seksualnya dengan baik.
Oleh karena itu, Mama sebaiknya saling mengenali karakter diri sendiri dan pasangan. Apabila kehidupan seksual Mama dan pasangan cenderung tidak baik, sebaiknya komunikasikan terlebih dahulu sehingga hasrat seksual tidak mengganggu ibadah puasa.
Jangan ragu untuk berkomunikasi tentang tekad mama untuk menjalankan ibadah puasa dengan baik sehingga hubungan seksual harus dibatasi terlebih dahulu selama bulan Ramadan.
5. Mengonsumsi obat tertentu
Terakhir, bila Mama atau pasangan merasa tidak bisa mengendalikan nafsu seksual selama puasa, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter. Dokter umumnya akan memberikan resep obat untuk mengontrol nafsu seksual selama menjalankan ibadah puasa.
Namun, perlu diingat bahwa obat yang dikonsumsi harus berdasarkan resep dokter. Jangan sembarangan mengonsumsi obat-obatan yang dijual di pasaran tanpa adanya resep dokter.
Itulah beberapa cara menahan nafsu seksual selama bulan Ramadan. Semakin baik Mama atau pasangan mengenali karakter diri sendiri, semakin baik pula kemampuan dalam menahan nafsu seksual selama puasa.
Baca juga:
- Benarkah Sentuhan di Kulit Kepala bisa Membangkitkan Gairah Seksual?
- Demi Kepuasan Seksual, 7 Buah Ini Bisa Mengatasi Ejakulasi Dini
- Bikin Semakin Klimaks, 5 Buah Ini Bisa Menambah Gairah Seksual