7 Ciri Sedang Pura-Pura Bahagia dalam Pernikahan
Berpura-pura bahagia hanya akan menjadi bumerang bagi diri sendiri lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani suatu pernikahan tentu tidak mudah. Mama harus beradaptasi dengan pasangan yang memiliki kepribadian yang saling bertolak belakang. Perbedaan kepribadian dan karakter itu terkadang menyebabkan konflik ketika berhadapan dengan suatu masalah.
Saat menghadapi konflik dalam rumah tangga, ada orang yang memilih berdamai dengan konflik tersebut. Artinya, Mama tetap menghadapi konflik tersebut dan berusaha mencari solusi yang tepat. Sebaliknya, ada pula orang yang berusaha menutupi masalah dalam rumah tangganya agar tidak menimbulkan kecurigaan dari orang lain.
Masalah dalam rumah tangga memang tidak pantas untuk diumbar ke orang lain atau media sosial. Namun, memendam masalah seorang diri tentu tidak baik untuk kesehatan mental diri sendiri. Berpura-pura bahagia dan menghindar dari masalah hanya membuat Mama tertekan dan lambat laun hal itu bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Apakah Mama termasuk orang yang suka menutupi masalah dan berpura-pura bahagia di hadapan orang lain? Yuk, simak ciri-ciri orang yang pura-pura bahagia dalam pernikahan seperti dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber!
Deretan Ciri Sedang Pura-Pura Bahagia dalam Pernikahan
1. Selalu tertawa di hadapan orang lain
Ciri-ciri pertama ketika sedang pura-pura bahagia dalam pernikahan, yakni selalu ingin terlihat ceria di hadapan orang lain.
Mama selalu bersikap positif, tertawa bersama teman-teman, seolah tidak memiliki masalah apa pun di dalam kehidupan pernikahan. Senyum lebar terkadang membuat orang lain iri karena merasa Mama tidak pernah memiliki masalah dalam rumah tangga.
Namun, ketika menyendiri di rumah, Mama tidak akan bisa tertawa lepas seperti sebelumnya. Mama cenderung menutup diri dan tidak dapat mengekspresikan perasaan seperti saat berkumpul bersama teman atau kerabat.
2. Sering menutup diri
Ciri-ciri ketika sedang pura-pura bahagia dalam pernikahan, yakni cenderung menutup diri dari perhatian orang lain.
Mama akan mengalihkan topik pembicaraan yang berkaitan dengan urusan rumah tangga. Mama pun tidak ingin membahas hubungan dengan suami di hadapan orang lain.
Mama hanya berusaha meyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa kehidupan rumah tangga sedang berjalan baik-baik saja. Mama akan tampil ceria dan bahagia, sehingga orang lain tidak mencurigaimu apabila ada masalah dalam rumah tangga.
3. Menghabiskan banyak waktu di media sosial
Orang yang pura-pura bahagia biasanya akan menghabiskan lebih banyak waktu di media sosial. Mama cenderung mengunggah banyak foto-foto yang menampilkan kebahagiaan di media sosial.
Cara tersebut dilakukan untuk menutupi masalah rumah tangga dan kesedihan yang dirasakan. Mama pun tak segan mengunggah foto keluarga meski sedang terlibat konflik dengan pasangan.
4. Membandingkan hidup dengan orang lain
Ketika berselancar di media sosial, Mama akan membandingkan hidup diri sendiri dengan orang lain. Mama akan memberikan komentar-komentar yang menunjukkan kedengkian atau iri hati ketika melihat orang lain lebih bahagia bersama keluarganya.
Komentar tersebut diberikan guna meyakinkan diri sendiri bahwa orang lain tidak lebih bahagia darimu. Tak hanya itu, Mama cenderung pamer dan terus mengunggah konten-konten yang membuat orang lain cemburu.
5. Perubahan suasana hati yang cepat
Ciri pura-pura bahagia yang paling mudah diamati, yakni perubahan suasana hati yang sangat cepat.
Mama bisa merasakan sedih dan senang dalam waktu bersamaan. Perubahan suasana hati itu terjadi dalam waktu lama dan bukan berasal dari perubahan hormon menjelang menstruasi.
Mama mungkin bisa menutupi masalah rumah tangga dari orang lain. Namun, Mama tidak dapat membohongi diri sendiri. Semakin besar usahamu untuk terlihat bahagia, maka semakin cepat pula perubahan suasana hati yang dirasakan.
6. Mudah merasa lelah
Perubahan suasana hati biasanya dibarengi dengan kondisi mudah lelah.
Meski jarang melakukan aktivitas fisik yang berat, Mama justru mudah lelah dan tidak bersemangat dalam bekerja. Mama lebih memilih bermain ponsel dibanding mengerjakan pekerjaan rumah.
Jika kondisi itu sedang dialami oleh Mama, mungkin saja rasa lelah itu bukan berasal dari tubuh, melainkan dari hati dan pikiran. Cobalah untuk jujur terhadap diri sendiri dan berhenti untuk pura-pura bahagia di hadapan orang lain.
7. Suka berandai-andai
Orang yang pura-pura bahagia cenderung suka berandai-andai. Mama akan menyesali keputusan di masa lalu dan berandai-andai dengan perubahan keputusan di masa lalu. Perasaan ini muncul karena Mama tidak merasakan kebahagiaan dalam pernikahan bersama pasangan.
Itulah sebabnya, Mama sebaiknya menjalin komunikasi yang kuat dengan Papa. Hindari memendam perasaan ketika menghadapi sebuah konflik dan jangan pernah lari dari masalah.
Perlu diingat kembali bahwa pernikahan merupakan sebuah komitmen seumur hidup yang tidak mudah untuk dijalani. Masalah dalam rumah tangga pun normal terjadi. Hal terpenting lain, yakni Mama perlu berdamai dengan masalah tersebut dan terus berusaha mencari solusi yang tepat bersama pasangan.
Berpura-pura bahagia hanya menjadi bumerang bagi diri sendiri dan menyebabkan masalah di masa depan. Jangan ragu untuk meminta nasehat dari kerabat maupun keluarga agar masalah dalam pernikahan bisa segera diselesaikan.
Semoga informasi terkait ciri sedang pura-pura bahagia dalam pernikahan ini bisa jadi bahan refleksi diri, ya.
Baca juga:
- 5 Tips agar Pernikahan yang Dijodohkan Bisa Berhasil dan Bahagia
- Apakah Boleh Merayakan Anniversary Pernikahan dalam Islam?
- 5 Tips Membangun Kesetiaan antara Pasangan Suami Istri