7 Fakta Percintaan Anak Bungsu dan Anak Bungsu
Menjalin hubungan dengan sesama anak bungsu akan memiliki tantangan tersendiri lho, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jodoh adalah sebuah misteri yang tidak dapat dipecahkan oleh manusia. Pasalnya, Mama tidak dapat memprediksi siapa jodoh yang akan menjadi pendamping hidup, bisa saja jodoh itu merupakan anak bungsu dalam keluarganya atau mungkin anak tunggal.
Ketika Mama berstatus anak bungsu dalam keluarga, maka menjalin hubungan dengan sesama anak bungsu akan memiliki tantangan tersendiri.
Sebagian orang beranggapan bahwa ada banyak ketidakcocokan antara anak bungsu dan anak bungsu yang menjalin hubungan percintaan. Namun, tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa sesama anak bungsu bisa merasa nyaman satu sama lain.
Bagaimana fakta percintaan antara anak bungsu dan anak bungsu? Apakah benar mereka tidak dapat menjalin hubungan percintaan yang baik? Yuk Ma, simak baik-baik fakta percintaan anak bungsu dan anak bungsu yang dirangkum Popmama.com dari beberapa sumber!
1. Suka melempar tanggung jawab
Anak bungsu cenderung memiliki sifat tidak bertanggung jawab. Mereka tidak ingin disalahkan dan selalu merasa benar.
Oleh karena itu, ketika sesama anak bungsu menghadapi konflik dalam hubungan percintaan, mereka akan saling menyalahkan dan melempar tanggung jawab. Tidak ada yang mau mengalah dan mengakui kesalahan sehingga konflik dalam hubungan akan sulit teratasi.
2. Sering sekali mempunyai masalah keuangan
Ketika sesama anak bungsu menikah, maka mereka perlu membagi tugas dan peran dalam urusan keuangan. Pasalnya, mereka akan saling melempar tanggung jawab atau saling menyalahkan ketika terjadi masalah keuangan dalam rumah tangga.
Contohnya, saat pengeluaran membengkak, suami akan menyalahkan istri yang tidak dapat mengatur keuangan. Di sisi lain, istri akan melempar tanggung jawab dan menyalahkan suami yang tidak mampu memberikan uang dalam jumlah banyak.
Itulah sebabnya, sesama anak bungsu perlu berkomunikasi dengan baik terutama dalam urusan mengatur keuangan. Jangan sampai hubungan menjadi renggang karena konflik dalam mengatur keuangan.
3. Selalu ingin dihormati dan dimanja
Sifat alamiah anak bungsu, yakni selalu ingin dihormati dan dimanja. Pasalnya, sebagai anak terakhir, Mama tentu mendapat perhatian lebih dari orangtua maupun saudara kandung. Sifat tersebut akan terus tertanam hingga dewasa.
Itulah sebabnya, sesama anak bungsu yang menjalin hubungan asmara akan menuntut pasangannya untuk selalu memberikan perhatian. Anak bungsu akan meminta pasangannya untuk menghormatinya dan selalu ada di sampingnya ketika ia menghadapi masalah.
Sifat tersebut terkadang menimbulkan konflik sesama anak bungsu. Mereka merasa dituntut memberikan perhatian, namun tidak mendapatkan perlakuan yang sama dari pasangannya.
4. Pendengar yang baik
Hubungan percintaan sesama anak bungsu tidak selalu diwarnai ketidakcocokan. Sesama anak bungsu masih bisa mempertahankan hubungan percintaan selama komunikasi terjalin dengan baik. Sebab, mereka dikenal sebagai sosok pendengar yang baik.
Dari kecil, anak bungsu telah terbiasa mengamati kehidupan orang-orang di sekitarnya. Itulah sebabnya, mereka tumbuh menjadi orang yang pandai mengamati dan mampu menjadi pendengar yang baik. Mereka bisa mendengar setiap curhatan atau memberikan nasihat kepada pasangannya.
5. Bukan tipe pemarah
Meskipun hubungan percintaan sesama anak bungsu sering mengalami konflik, namun mereka mampu mengatasinya dengan cepat. Salah satu keuntungan menjalin hubungan dengan anak bungsu, yakni mereka mampu memaafkan kesalahan pasangannya dengan cepat.
Mereka mudah luluh dan memaafkan kesalahan pasangannya. Mereka tidak bisa marah terlalu lama. Oleh karena itu, sosok anak bungsu dianggap sebagai pasangan yang selalu dirindukan.
6. Hubungan penuh ambisi dan petualangan
Keunggulan lainnya dari hubungan percintaan sesama anak bungsu, salah satunya mereka itu tahu apa yang harus diperjuangkan. Anak bungsu termasuk orang yang setia dalam menjalin hubungan. Mereka akan berjuang dan pantang menyerang untuk mempertahankan hubungan.
Mereka juga suka menghabiskan waktu bersama dengan melakukan hal-hal gila yang tidak direncanakan. Misalnya, mereka bisa pergi ke pantai untuk melihat sunset tanpa terlalu banyak berpikir.
7. Tetap tenang saat menghadapi masalah
Sebagai anak bungsu dalam keluarga, mereka tentu terbiasa melihat masalah atau kegagalan yang dihadapi saudara-saudaranya. Mereka terbiasa bersikap tenang dan tetap rasional ketika menghadapi masalah. Sifat tersebut juga terbawa dalam hubungan percintaan anak bungsu.
Sesama anak bungsu mampu bersikap tenang untuk menemukan solusi yang tepat atas masalah dalam hubungan asmara. Mereka lebih memilih diam dibanding meluapkan emosi pada pasangannya. Ketika emosi sudah mulai reda, mereka akan berkomunikasi dengan pasangan untuk menentukan solusi yang tepat.
Anggapan hubungan asmara sesama anak bungsu yang selalu dipenuhi konflik tak selamanya benar. Meskipun kadang manja dan tidak ingin disalahkan, sesama anak bungsu masih bisa mengandalkan satu sama lain untuk mempertahankan hubungan.
Apakah Mama memiliki pengalaman yang sama ketika menjalin hubungan dengan sesama anak bungsu?
Baca juga:
- Penilaian yang Melekat pada Anak Bungsu, Benar atau Salah ya, Ma?
- Tahu tidak, 6 Hal Ini Lho yang Menjadi Dilema Anak Bungsu
- 7 Fakta Anak Sulung dan Anak Bungsu adalah Pasangan Ideal