8 Fungsi Keluarga Berdasarkan BKKBN
Delapan fungsi keluarga mencakup prinsip asah, asih, dan asuh
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap keluarga memiliki masalah berbeda, sehingga dibutuhkan solusi berbeda untuk mengatasinya. Masalah keluarga bisa dipicu oleh beberapa faktor di antaranya ekonomi, sumber daya manusia, menikah muda, melahirkan muda, atau minimnya pengetahuan tentang perencanaan keluarga.
Masalah-masalah tersebut dapat memicu konflik yang lebih besar seperti penghasilan keluarga menurun dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Masalah keluarga sebenarnya dapat dihindari, apabila ada perencanaan keluarga yang baik.
Setiap pasangan suami istri tentu sebaiknya memahami terlebih dahulu delapan fungsi keluarga sebelum membina rumah tangga.
Delapan fungsi keluarga itu pernah dipaparkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pada dasarnya, delapan fungsi keluarga itu mencakup prinsip asah, asih, dan asuh.
Apa saja delapan fungsi keluarga berdasarkan BKKBN? Di bawah ini detail penjelasannya yang dirangkum Popmama.com secara detail.
1. Fungsi agama
Agama adalah kebutuhan dasar setiap orang untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya, keluarga seharusnya menjadi tempat pertama ditanamkannya nilai-nilai agama.
Bagi anak yang baru lahir, agama dalam keluarga biasanya langsung menjadi identitas seorang anak. Apabila anak ingin menganut ajaran agama lainnya, tentu itu kondisi yang wajar.
Kewajiban Mama dan Papa sebagai orangtua hanya mengajarkan setiap anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah dengan keyakinan penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai agama akan mengajarkan anggota keluarga untuk memahami pentingnya toleransi dalam beragama.
2. Fungsi sosial budaya
Nilai sosial budaya sangat perlu ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Nilai-nilai sosial budaya akan menjadi bekal untuk berinteraksi, beradaptasi, hingga bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat.
Nilai sosial budaya mencakup bagaimana seorang anak bersikap dan berperilaku agar mudah beradaptasi dengan perubahan. Nilai sosial budaya akan menjadi benteng sekaligus parameter sebuah keluarga terhadap perbedaan nilai budaya keluarga lain.
3. Fungsi cinta kasih
Fungsi keluarga selanjutnya yang tidak boleh diabaikan, yakni fungsi cinta kasih. Keluarga harus menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dengan memberikan perhatian antar anggota keluarga.
Cinta dan kasih sayang harus dipupuk sejak dini untuk melahirkan ikatan batin yang kuat. Nilai-nilai kasih sayang akan membuat anggota keluarga saling membantu dan mendorong anggota keluarga lainnya saat sedang mengalami kesulitan untuk keluar dari konflik tersebut.
Nilai cinta dan kasih sayang juga landasan yang kokoh bagi setiap individu untuk mengatasi masalah tanpa memicu konflik baru.
4. Fungsi perlindungan
Keluarga menjadi “tempat pulang” jika mengalami masalah. Artinya, keluarga dapat memberikan perlindungan dan tempat bernaung bagi seorang individu yang sedang memiliki masalah.
Itulah sebabnya, keluarga seharusnya mengajarkan arti saling melindungi dan mengoptimalkan potensi setiap individu. Sehingga setiap anggota merasa memiliki “rumah” untuk berlindung dari tindakan-tindakan yang kurang menyenangkan di lingkungan masyarakat.
5. Fungsi reproduksi
Bagi setiap orang, menikah kerap diasosiasikan dengan memiliki keturunan. Padahal menikah adalah terjalinnya sebuah hubungan antar dua individu, sehingga kehadiran anak memang menjadi keputusan bersama dua individu tersebut.
Dalam keluarga, fungsi reproduksi tidak hanya diartikan sebagai hubungan seksual untuk menghadirkan anak atau memuaskan nafsu semata. Fungsi reproduksi juga mencakup pendidikan seksual pada anak hingga seksualitas yang sehat dan berkualitas.
Hal ini bertujuan mencegah seks tidak sehat yang membahayakan kesehatan anak atau anggota keluarga. Seks tidak sehat justru memicu penyakit seks menular dan kehamilan di luar nikah.
6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan
Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna keluarga merupakan tempat pertama seorang anak belajar tentang nilai-nilai kehidupan. Seorang individu harus belajar mengembangkan proses interaksi, sosialisasi, dan norma-norma kehidupan dari keluarga.
Fungsi sosialisasi dan pendidikan akan menjadi bekal untuk menjalani kehidupan di masa depan. Fungsi pendidikan juga mengajarkan seorang anak cara berinteraksi dengan teman di sekolah.
7. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi memiliki peranan penting untuk menjaga ketahanan keluarga. Lingkungan keluarga sebaiknya menjadi tempat membina dan mengatur keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Setiap individu juga mendapat kebutuhan hidup yang layak di keluarga misalnya makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Dengan cara itu, setiap individu dapat memiliki ilmu cara mengatur keuangan untuk mempertahankan hidup.
8. Fungsi pembinaan lingkungan
Terakhir, sebuah keluarga harus memiliki fungsi pembinaan lingkungan. Artinya, setiap individu diajarkan cara berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik atau sosial.
Interaksi diperlukan agar setiap anak atau anggota keluarga bisa peduli terhadap sesama maupun kelestarian alam.
Delapan fungsi keluarga berdasarkan BKKBN tadi perlu dioptimalisasikan dalam setiap lingkungan keluarga. Tujuannya, sehingga keluarga memiliki ikatan batin yang kuat untuk bertahan hidup di setiap kondisi.
Baca juga:
- Bacaan Doa agar Anak Tidak Nakal dan Berhati Lembut
- 7 Tips Mengatur Keuangan untuk Keluarga Muda
- Pengaruh Penting Keluarga dalam Pola Asuh Anak