TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Jenis Pelumas untuk Berhubungan Intim Beserta Kelebihannya

Penggunaan pelumas secara sembarangan bisa membuat hubungan seks terasa sakit dan tidak nyaman

Unsplash/Dainisgraveris

Saat berhubungan seks, pasangan terkadang membutuhkan bantuan untuk membuat suasana lebih menggairahkan. Sebab, ada beberapa kondisi yang menyebabkan produksi cairan vagina tidak maksimal sehingga membuat vagina terasa kering. 

Itulah sebabnya, diperlukan bantuan berupa pelumas vagina untuk membantu proses penetrasi saat berhubungan seks. Meskipun begitu, Mama tidak dapat menggunakan pelumas atau cairan lubrikasi secara sembarangan. 

Mama tetap perlu menggunakan pelumas secara bijak dengan memperhatikan petunjuk dalam label kemasan dan disesuaikan dengan kebutuhan. Penggunaan pelumas secara sembarangan justru bisa membuat hubungan seks terasa sakit dan tidak nyaman.

Untuk membantu Mama memilih pelumas yang tepat, Popmama.com telah merangkum informasi seputar lima jenis pelumas disertai kelebihan dan kekurangannya.

Yuk, simak informasi di bawah ini!

5 Jenis Pelumas untuk Berhubungan Intim Beserta Kelebihannya

1. Water-based lubricant mengandung gliserin

Unsplash/Charlesdeluvio

Water-based lubricant atau pelumas berbahan dasar air yang mengandung gliserin paling mudah ditemukan di pasaran. Pelumas jenis ini memiliki tekstur yang lengket dan mudah digunakan. 

Saat menggunakan pelumas jenis ini, Mama tidak merasakan perbedaan yang mencolok, sehingga hubungan seks bisa berjalan lancar dan semakin bergairah. Apabila digunakan untuk seks oral, pelumas berbahan dasar air dengan kandungan gliserin akan memberikan rasa manis.

Kelebihan dari pelumas jenis ini ialah mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang terjangkau. Pelumas berbahan dasar air yang mengandung gliserin juga aman digunakan dengan kondom lateks. 

Namun, pelumas jenis ini biasanya akan cepat kering dan meninggalkan bekas setelah digunakan. Mama perlu membersihkan sisa pelumas hingga bersih untuk mengurangi risiko infeksi jamur dan alergi. 

2. Water-based lubricant tanpa kandungan gliserin

Unsplash/Charlesdeluvio

Pelumas berbahan dasar air tanpa kandung gliserin umumnya memiliki tekstur yang tidak lengket, tetapi tetap mudah untuk digunakan. Pelumas jenis ini pun lebih aman untuk kesehatan organ reproduksi perempuan karena tidak mengandung gliserin yang bisa memicu infeksi jamur di area vagina. 

Kelebihan lainnya dari pelumas jenis ini adalah aman digunakan bersamaan dengan kondom lateks, tidak menimbulkan noda setelah digunakan, dan cocok dipakai saat seks anal. 

Namun, pelumas tanpa kandungan gliserin ini lebih sulit ditemukan dibanding pelumas yang mengandung gliserin. Ketika digunakan untuk seks oral, pelumas jenis ini bisa memberikan rasa pahit. 

3. Oil-based lubricant

Unsplash/Deonblack

Oil-based lubricant adalah pelumas berbahan dasar minyak yang daya tahannya cukup kuat dibanding pelumas berbahan dasar air. Pelumas jenis ini umumnya menggunakan bahan-bahan tradisional seperti minyak sayur atau mentega. 

Sama seperti pelumas berbahan dasar air, pelumas berbahan dasar minyak mudah digunakan dan ditemukan di pasaran. Pelumas ini cocok digunakan untuk memijat area kelamin. 

Meski begitu, pelumas jenis ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan kondom lateks. Tak hanya itu, pelumas berbahan dasar minyak juga bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau vagina sehingga penggunaannya harus segera dihentikan apabila muncul keluhan-keluhan mencurigakan di area vagina. 

4. Silicone-based lubricant

Unsplash/Timothymeinberg

Pelumas berbahan dasar silikon adalah jenis pelumas yang paling awet dan bagus untuk digunakan saat berhubungan seks dengan pasangan. Pelumas jenis ini sangat direkomendasikan bagi perempuan yang memiliki vagina kering atau sering merasa sakit saat penetrasi. 

Perlu diketahui bahwa bahan silikon yang digunakan pada pelumas ini berbeda dengan silikon yang digunakan untuk implan. Oleh karena itu, mama tidak perlu khawatir tentang bahan silikon dalam pelumas jenis ini. 

Pelumas berbahan silikon mampu menembus pori-pori kulit, namun tidak menimbulkan alergi. Namun, harga yang ditawarkan untuk pelumas berbahan dasar silikon cukup mahal dibanding pelumas jenis lainnya. Mama pun perlu membersihkan area vagina menggunakan sabun dan air untuk menghilangkan sisa pelumas. 

5. Natural-based lubricant

Unsplash/Charlesdeluvio

Pelumas berbahan alami tentu tidak mengandung bahan kimia dan aman untuk digunakan. Pelumas berbahan alami umumnya cocok bagi perempuan yang memiliki kulit sensitif sehingga tidak menimbulkan iritasi di area vagina. 

Contoh-contoh pelumas berbahan alami adalah lidah buaya, minyak kelapa, putih telur, dan minyak zaitun. Namun, pelumas berbahan alami masih jarang digunakan. Pasangan lebih memilih penggunaan pelumas jenis lainnya karena lebih cepat untuk digunakan. 

Itulah lima jenis pelumas yang bisa digunakan saat berhubungan seksual. Apapun pelumas yang Mama pilih, sebaiknya perhatikan kandungan pH dan sesuaikan dengan kebutuhan. Mama sebaiknya memilih pelumas dengan kadar pH lubrikan sekitar 3,5-4,5 karena mirip dengan kadar pH cairan vagina. 

Selamat mencoba ya, Ma!

Baca juga:

The Latest