7 Tips Mengatur Keuangan di Awal Tahun Bersama Pasangan
Mengatur keuangan rumah tangga bisa menjadi tantangan tersendiri bagi Mama dan Papa
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahun 2022 bisa menjadi awal yang tepat untuk mengatur kembali keuangan rumah tangga. Mengatur keuangan rumah tangga bersama pasangan memang bukan urusan yang mudah, terutama jika kondisi finansial keluarga belum stabil.
Kondisi keuangan yang belum stabil bisa menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Mama dan pasangan. Banyak pasangan yang memiliki hubungan tidak harmonis karena masalah keuangan. Itulah sebabnya, Mama perlu menghindari kekeliruan mengelola keuangan rumah tangga agar tidak terjadi masalah di masa depan.
Mengelola keuangan rumah tangga merupakan kesepakatan bersama meskipun hanya salah satu pihak yang bekerja. Pengelolaan keuangan juga perlu transparan sehingga arus keuangan bisa lebih jelas dan teratur.
Kali ini Popmama.com merangkum beberapa tips mengatur keuangan di awal tahun. Diharapkan ini bisa membantu agar keuangan rumah tangga bisa diatur dengan tepat.
1. Menyusun rencana anggaran belanja
Awal tahun 2022 menjadi waktu yang tepat untuk menyusun anggaran rutin bulanan rumah tangga. Hal ini mencakup rencana belanja bulanan, kebutuhan rutin bulanan seperti tagihan listrik, air, internet, dan lain-lain.
Selain itu, jangan lupa untuk memasukkan cicilan utang yang perlu dibayar setiap bulan yang mencakup tagihan kartu kredit, cicilan rumah atau cicilan kendaraan bermotor, dan sebagainya.
Rencana anggaran belanja bisa menjadi tips mendasar untuk mengatur keuangan rumah tangga menjadi lebih baik. Sebab, Mama bisa mengetahui arus keuangan rumah tangga, baik pemasukan maupun pengeluaran setiap bulannya.
2. Memiliki tujuan keuangan
Setelah mengetahui jumlah pengeluaran setiap bulan, sekarang saatnya Mama dan pasangan menentukan tujuan keuangan di tahun 2022. Tujuan keuangan yang paling mudah, yakni mengumpulkan dana pembelian rumah.
Apabila Mama sudah memiliki rumah sendiri, cobalah untuk menyusun tujuan keuangan untuk kebutuhan biaya persalinan dan sekolah anak.
Tujuan keuangan tak kalah penting dengan dana pensiun. Sebab, Mama dan pasangan bisa termotivasi untuk menabung atau bekerja lebih keras agar tujuan keuangan bisa tercapai.
3. Mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan
Menyusun anggaran belanja setiap bulan tidak hanya dilakukan di awal tahun. Mama perlu membiasakan diri untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan.
Mama sebaiknya membuat daftar pengeluaran yang mencakup belanja bulanan, tagihan atau cicilan bulanan, serta anggaran untuk kebutuhan mendesak.
Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan, Mama bisa mengetahui kebutuhan mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu dan lebih memahami arus keuangan rumah tangga.
4. Sisihkan penghasilan untuk dana darurat
Pandemi Covid-19 mengajarkan bahwa setiap orang perlu memiliki dana darurat untuk menghadapi situasi yang mendesak. Dana darurat perlu dikumpulkan setiap bulan dengan menyisihkan 10-20 persen dari penghasilan.
Namun, nominal uang yang disisihkan untuk dana darurat setiap pasangan rumah tangga tentu berbeda-beda. Nominal tersebut harus disesuaikan dengan jumlah pemasukan dan pengeluaran setiap bulan.
Kebutuhan dana darurat paling tidak sebanyak enam kali dari nilai pengeluaran setiap bulannya. Demi dana darurat terpenuhi, maka Mama dan pasangan sebaiknya mengencangkan ikat pinggang lebih kuat. Artinya perlu mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan tersier atau memenuhi gaya hidup semata.
5. Sisihkan penghasilan untuk tabungan dan investasi
Selain menyisihkan uang untuk dana darurat, Mama dan pasangan juga perlu menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan dan investasi. Tabungan dan investasi perlu dipersiapkan untuk mencapai tujuan keuangan keluarga yang telah disepakati.
Mama dan pasangan sebaiknya menghindari utang konsumtif yang bertujuan untuk memenuhi gaya hidup semata. Mama perlu belajar menabung sedini mungkin agar pengeluaran keluarga tidak membengkak.
6. Memiliki asuransi
Kebutuhan proteksi keluarga juga sangat penting. Apabila Mama dan pasangan belum memiliki asuransi di tahun 2021, maka tahun 2022 adalah waktu yang tepat untuk membuat asuransi keluarga.
Asuransi mendasar yang perlu dimiliki adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Asuransi jiwa diperlukan untuk mengelola risiko keuangan apabila sewaktu-waktu pencari nafkah keluarga meninggal dunia.
Sedangkan asuransi keluarga diperlukan untuk memitigasi risiko keuangan apabila salah satu anggota keluarga jatuh sakit dan membutuhkan biaya pengobatan yang cukup besar. Apabila anggaran keluarga terbatas, Mama dan pasangan setidaknya sudah memiliki jaminan asuransi kesehatan dasar seperti BPJS kesehatan.
7. Hindari mengulangi kesalahan finansial di tahun sebelumnya
Terakhir, hindari mengulangi kesalahan mengelola keuangan di tahun-tahun sebelumnya. Mama dan pasangan sebaiknya tidak tergoda mengambil utang yang sifatnya konsumtif seperti mengambil cicilan berbunga menggunakan kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan untuk kebutuhan konsumtif.
Apabila Mama memutuskan memakai kartu kredit, pastikan membayar tagihan 100 persen pada bulan berikutnya agar tidak terkena bunga. Mama dan pasangan sebaiknya menggunakan dana darurat yang berasal dari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif dibanding mengambil utang atau memakai kartu kredit.
Itulah tips mengatur keuangan di awal tahun agar keuangan keluarga bisa terselamatkan. Perlu diingat bahwa setiap rencana keuangan maupun tujuan keuangan harus diputuskan bersama pasangan dan bersifat transparan. Tujuannya agar tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.
Baca juga:
- 5 Cara Mengajarkan Anak untuk Mengelola Keuangan Sejak Dini
- 7 Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat dengan Pasangan Terkait Keuangan
- 7 Cara Mengatur Keuangan Gaji 5 Juta, Tentukan Prioritas Terlebih Dulu