Cerita Haru Mama Lita Masterchef Pasca Ditinggal Suami Meninggal
Demi anak-anak, Mama Lita kembali semangat dan kuat menjalani kenyataan yang ada
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama pencinta kuliner dan hobi memasak, pasti tidak asing dengan salah satu program masak ternama, yaitu Masterchef Indonesia. Masterchef Indonesia merupakan sebuah ajang kompetisi memasak yang sangat terkenal.
Mama pun mungkin sudah tak asing lagi dengan sosok bernama Yulita Intan Sari atau yang akrab disapa Mama Lita di musim kelima Masterchef Indonesia. Belum lama ini menjelang akhir tahun 2020, berita duka datang ke keluarga Mama Lita karena kepergian suaminya.
Cukup lama rehat dari dunia YouTube, ia kembali muncul dan menceritakan kisah perjuangannya bangkit dari situasi yang ada. Berikut cerita haru Mama Lita Masterchef pasca ditinggal suami meninggal yang sudah Popmama.com rangkum.
1. Mama Lita merasa kehilangan separuh hidup
Ditinggalkan oleh orang yang dikasihi memang sangat tidak mudah, pasti merasakan kehilangan yang mendalam.
Bagi Mama Lita sendiri, kehilangan sosok suami sama seperti kehilangan separuh hidupnya. Ia bercerita kenangan bahwa suaminya merupakan sosok yang penyayang dan selalu menyempatkan waktu untuk keluarga.
Sang suami juga merupakan dukungan terbesar dalam kehidupan Lita selama ini, khususnya karier. Maka dari itu, kepergian suami dalam hidup Lita sangatlah berat. Tak hanya sebatas kehilangan suami, tetapi Mama Lita juga kehilangan sosok pelindung dan tempat berbagi cerita kehidupan.
“Kayak sudah kehilangan separuh hidup. Jadi kayak kalau kita berjalan tuh cuma pakai satu kaki gitu, jadi rasanya tuh kayak gitu,” cerita Mama Lita penuh haru.
2. Mendapatkan bantuan dukungan dari psikiater
Setelah kepergian sang Suami untuk selama-lamanya, Mama Lita butuh tempat untuk berbagi cerita kehidupan.
Dalam kanal YouTube pribadinya, Mama Lita mengaku dirinya tidak bisa cerita ke orangtua karena tidak mau melihat mereka sedih. Apalagi Mama Lita juga bisa merasakan bagaimana perasaan orangtua yang jauh lebih sakit ketika melihat anaknya bersedih.
Maka dari itu, Mama Lita memutuskan untuk mendapatkan dukungan dari seorang psikiater agar dapat memberikan saran dan pandangan baru untuk melanjutkan kehidupan.
“Di awal-awal untuk mencegah itu, aku bahkan sempat pergi ke psikiater. Dengan harapan bisa mengeluarkan apa yang ada di dalam pikiran aku kepada orang yang tepat, orang yang netral,” ujar Mama Lita.
3. Mama Lita selalu menceritakan yang sebenarnya kepada anak
Tak hanya Mama Lita yang harus menghadapi kepergian suaminya, tetapi anak-anaknya juga harus merasakan kepergian sang Papa tercinta. Meskipun berat, Mama Lita berusaha untuk selalu menceritakan yang sebenarnya kepada anak-anak.
Mama Lita ingin agar dirinya dan anak-anak menjalani kehidupan ke depannya sebagai satu tim yang kompak. Bahkan, Mama Lita juga berusaha agar anak-anaknya tidak merasakan hidup mereka kurang hanya karena kepergian sosok seorang kepala rumah tangga.
“Aku nggak pernah nyembunyiin keadaan yang sebenarnya ke anak-anak aku. Karena aku berharap kami bisa menjalani ini sebagai tim gitu, bersama-sama,” cerita Mama Lita.
4. Anak yang semangat jadi sumber kekuatan terbesar Mama Lita
Dukungan dan kekuatan terbesar yang didapatkan Mama Lita datang dari anak-anaknya sendiri.
Ia sangat bersyukur melihat anak-anaknya tetap semangat menjalani kehidupan sekalipun kondisinya seperti ini. Ketiga anak Mama Lita yaitu Bhumi, Kyandra, dan Gentha adalah anak-anak yang kuat.
Melihat semangat yang mereka tunjukkan, itu menjadi sumber kekuatan bagi Mama Lita sendiri. Mama Lita pun merasa harus lebih semangat agar bisa menjadi sosok ibu dan memberikan kehidupan yang baik bagi mereka.
“Aku bersyukur dikasih anak-anak yang pengertian, mereka malah yang sampai sekarang bikin aku kuat,” cerita Mama Lita.
5. Menerima kenyataan sebagai seorang single mama
Kepergian sang Suami tak membuat Mama Lita berlarut-larut dalam kesedihan.
Ia bercerita bahwa memang awalnya terasa berat dan gelap, apalagi anak-anaknya masih sangat kecil. Mama Lita memusatkan perhatian pada anak berpikir bahwa mereka butuh sosok seorang papa untuk tumbuh.
Tetapi, ia sadar bahwa semua yang terjadi sudah menjadi takdir dan ia harus menerima kenyataan yang terjadi. Kini, ia tinggal bersama dengan anak-anaknya di Jakarta dan kembali menjalani kehidupan dengan kuat.
“Alhamdulilah sekarang so far udah baik-baik aja, semua juga pelan-pelan kembali seperti semula. Aku udah mulai bisa menjalani kehidupan aku dengan kenyataan bahwa sekarang aku adalah seorang single parent,” tukas Mama Lita.
6. Ikhlas dengan kepergian suami
Mama Lita juga memutuskan untuk ikhlas menerima kepergian suaminya.
Mama Lita pun paham, meskipun ia berlarut dalam kesedihan, hal tersebut tidak bisa merubah apa yang sudah terjadi. Maka dari itu, ia memilih untuk berdamai dan menerima kenyataan yang ada. Ketika ia melakukan pilihannya, Mama Lita bercerita bisa menjalani kehidupan dengan lebih santai dan bahagia.
“Kunci dari semua ini pada ujungnya adalah ikhlas. Ya ikhlas itu memang nggak mudah ya, tetapi kalau kita sudah bisa mencapai titik itu, semua insyaallah bisa mudah buat kita jalani,” ujar Mama Lita.
7. Tetap berjuang untuk membawa kehidupan terbaik bagi anak-anak
Masa depan dan seluruh kejadian yang mungkin terjadi di depan memang tidak ada yang tahu. Tetapi, Mama Lita hanya fokus berpikir hal yang positif ke depannya. Ia berharap agar langkah yang ia ambil saat ini merupakan langkah yang tepat.
Mama Lita juga akan terus berjuang agar bisa memberikan kehidupan yang terbaik bagi anak-anaknya.
“Aku harus tetap berjuang. Selama apa yang aku lakukan itu benar, apapun akan aku jalani untuk membawa kehidupan yang baik buat anak-anak, mudah-mudahan,” harap Mama Lita.
Itulah sederet cerita penuh haru Mama Lita setelah kepergian suami tercinta. Mari kita doakan agar Mama Lita dan keluarga terus diberikan kebahagiaan ya, Ma!
Baca juga:
- Yulita dan Devina Alumni MasterChef Indonesia Kompak Umumkan Kehamilan
- Jadi Single Mama, Rossa Tak Pernah Merasa Kesepian
- Tips Menjadi Single Mama yang Sukses dan Bahagia