TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perlukah Suami Istri Membuat Resolusi Tahunan Bersama? Ini Faktanya!

Menetapkan tujuan bersama untuk keluarga dapat memperkuat ikatan antara pasangan suami istri

YouTube.com/POPMAMA

Resolusi seringkali dibuat pada awal tahun sebagai upaya memotivasi diri sendiri dan mengarahkan perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan ke depannya. Resolusi yang dibuat dapat mencakup kesehatan, karier, hubungan, atau pengembangan secara pribadi. 

Dengan membuat resolusi, maka dapat membantu individu fokus pada hal-hal yang dianggap penting. Serta, mampu meningkatkan kesadaran diri untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

Lantas, apakah suami istri harus membuat resolusi tahunan bersama? Atau justru disarankan untuk membuat resolusi menyesuaikan kepentingan masing-masing?

Buat Mama dan Papa yang penasaran dengan jawabannya, simak penjelasannya telah Popmama.com siapkan berdasarkan penjelasan Psikolog.

1. Seberapa penting membuat resolusi? Ini kata Psikolog!

YouTube.com/POPMAMA

Skala seberapa pentingnya membuat resolusi dapat bervariasi pada setiap individu. Yang pasti, resolusi bisa menjadi salah satu langkah dalam memberikan motivasi dan fokus pada tujuan tertentu.

“Resolusi dijadikan tujuan hidup kita itu boleh-boleh saja. Tapi, kalau cuma buat ikut-ikutan orang lain, itu yang agak bahaya. Sebab, tekanan lingkungan bisa lebih parah kalau melihat teman yang kita ikuti resolusinya mampu mencapai tujuannya, sedangkan kita nggak. Padahal,  tujuan dan kebiasaan yang dilakukan sudah berbeda. Jadi, balik lagi resolusi dilihat sebagai apa?” kata Anna Deasyana, M. Psi selaku Psikolog dari Amanasa ketika diwawancarai ekskulsif di Popmama Talk edisi Januari 2024. 

Selain fokus pada tujuan, proses membuat resolusi juga dapat melibatkan refleksi tentang diri sendiri dan aspirasi masa depan. Tanpa disadari, hal ini dapat menjadi alat untuk pertumbuhan pribadi serta perkembangan kita ke depannya.

2. Pembuatan resolusi bersama tergantung pasangan suami istri itu sendiri

Popmama.com/Krisnaji Iswandani

Keputusan terkait suami istri harus membuat resolusi tahunan bersama merupakan hal yang sangat personal. Kembali lagi pada dinamika hubungan serta preferensi pasangan masing-masing.

Beberapa pasangan mungkin menemukan keuntungan dalam membuat resolusi bersama sebagai bentuk kolaborasi untuk merencanakan dan mencapai tujuan bersama.

Di sisi lain, ada juga pasangan suami istri yang merasa bahwa resolusi individual lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.

“Dalam rumah tangga, pasti ada suami istri yang mana mereka adalah individu berbeda. Meski sudah menikah, bukan berarti pasangan suami istri nggak punya cita-cita sendiri. Mereka punya pengembangan diri yang berbeda. Jadi, balik lagi ke kebutuhan suami istri, lebih dibutuhkan membuat resolusi bersama atau masing-masing?” ungkap Anna Deasyana.

3. Resolusi bersama yang dibuat untuk keluarga bisa jadi langkah ideal

Freepik.com/pikisuperstar

Menurut Psikolog Anna, jika pasangan sepakat untuk memiliki resolusi bersama yang berkaitan dengan keluarga, itu dapat dianggap sebagai langkah yang ideal.

Menetapkan tujuan bersama untuk keluarga dapat memperkuat ikatan antara pasangan dan memberikan arah yang jelas dalam mencapai tujuan bersama.

Hal tersebut bisa mencakup berbagai aspek seperti kesejahteraan keluarga, pendidikan anak, pembagian tugas rumah tangga, atau bahkan perencanaan keuangan.

“Kalau pasangan suami istri sepakat punya resolusi untuk keluarga itu sah-sah saja. Kalau resolusi sangat berguna bagi rumah tangga mereka, berarti kan tandanya positif. Tapi kalau resolusi jadi merugikan satu sama lain, itu yang jadinya perlu dihindari karena bisa memicu konflik,” jelas Anna Deasyana.

4. Kalau resolusi tetap berulang tiap tahunnya, maka kita harus apa?

Freepik/freepik

Setiap orang pasti berharap resolusi yang telah dibuat dapat tercapai. Namun dalam kenyataannya, tidak semua resolusi selalu terwujud sepenuhnya. Demi bisa mewujudkan resolusi tersebut, beberapa dari kita akan menuliskan resolusi yang sama dari tahun ke tahun.

“Di luar sana banyak ditemukan orang yang mempunyai resolusi sama tiap tahunnya karena itu gagal tercapai. Jadi, resolusinya dibuat on repeat. Kalau sudah berulang, maka kita perlu evaluasi kenapa resolusinya bisa sampai berulang? Resolusi berulang itu wajar, tapi harus tau alasan kenapa itu bisa sampai berulang,” ungkap Anna Deasyana.

Itu sebabnya, evaluasi resolusi sangat penting karena membantu seseorang melacak kemajuan, mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan, dan memberikan pemahaman tentang keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan tertentu. 

“Evaluasi pentingnya disitu, ketika target yang kita ingin capai berulang, jangan-jangan kita nggak sadar kalau ada tahapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan target itu? Misalnya, di tahun 2024 mau turun 20kg, perlu ingat kalau penurunan berat badan itu nggak instan. Ada gaya hidup yang perlu diubah seperti menjaga pola makan, rutin olahraga, dan lain sebagainya. Jadi, nggak bisa kita sembarangan membuat resolusi,” tambahnya. 

5. Tidak ada salahnya merevisi resolusi di tengah jalan

pexels/Karolina

Menulis resolusi tahunan merupakan hal yang mudah, namun tidak dengan proses perwujudannya. Ada saja hambatan tak terduga yang dilewati selagi kita melalui proses untuk mencapai resolusi.

Menurut Psikolog Anna, tidak ada salahnya jika memang kita berniat mengubah resolusi di tengah jalan atau pertengahan tahun. Sesuaikan target dengan kondisi keadaanmu. Pastikan revisi yang dibuat akan lebih memudahkan kita dalam mencapai resolusi, bukan justru membuatnya lebih sulit untuk dicapai.

Usahakan proses mengubah resolusi juga berbarengan dengan evaluasi yang dapat membantu mengetahui alasan mengapa resolusi diubah dan menentukan langkah selanjutnya.

“Memungkinkan sekali jika resolusi ingin diubah di tengah jalan. Makanya, ketika membuat resolusi, ada baiknya mengevaluasi. Evaluasinya bisa ditentukan mau setahun sekali atau tiap enam bulan sekali. Resolusi boleh dievaluasi tengah tahun, nanti akhir tahun dievaluasi lagi,” pungkas Anna Deasyana.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada aturan kaku dalam menentukan resolusi dengan pasangan. Jika membuat resolusi bersama dapat meningkatkan kualitas hubungan dan memberikan dukungan satu sama lain, maka itu bisa menjadi langkah positif.

Namun, hal ini harus dilakukan dengan sikap saling pengertian serta rasa hormat terhadap kebutuhan dan harapan masing-masing pasangan.

Jika sampai sekarang masih bingung menentukan tujuan hidupmu untuk tahun 2024, simak Popmama Talk edisi Januari:

PODCAST POPMAMA TALK EP.7 - Anna Deasyana, M. Psi., Psikolog - Amanasa Indonesia 

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Host - Wahyuni Sahara
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Ninda Anisya
Internship - Dewi Hanifah
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Krisnaji Iswandani
Videographer - Krisnaji Iswandani & Hari Firmanto
Stylist - Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist -  Putri Syifa Nurfadilah
Wardrobe - PWP (plat with pattero) 

Baca juga: 

The Latest