5 Fakta Shibari untuk Bercinta, Seni BDSM Erotis a la Jepang
Rasakan sensasi ikatan erotis a la Jepang yang membuat pasangan mabuk kepayang!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu dan pasangan suka mencoba pengalaman baru saat bercinta? Jika iya, maka melakukan shibari mungkin bisa menjadi salah satu pilihan yang patut dicoba!
Teknik bercinta erotis yang awalnya berasal dari Jepang ini ternyata tak hanya bisa meningkatkan sensasi panas ketika bercinta, melainkan juga memiliki beberapa manfaat lain.
Nah, bagi kamu yang penasaran dan ingin tahu lebih lanjut mengenai teknik shibari dalam bercinta dengan tali sebagai peralatan utamanya, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa ulasan lengkapnya.
1. Apa yang dimaksud dengan teknik shibari?
Dilansir dari laman Mens Health, shibari adalah salah satu bagian dalam praktik bondage (BDSM) yang berasal dari Jepang. Teknik ini kadang-kadang juga disebut dengan istilah Kinbaku atau perbudakan Jepang.
Secara harafiah, shibari dapat diterjemakan menjadi "mengikat". Hal ini mengacu pada simpul dan pola rumit yang digunakan untuk menahan dan memberikan sensasi erotis pada tubuh.
2. Awal mula teknik shibari muncul sebagai trik bercinta
Teknik shibari pada awalnya merupakan penggambaran dari perilaku tahanan dan penjahat di Jepang selama periode abad pertengahan dan Edo (1.200-an hingga akhir 1.800-an).
"Teknik ini menambahkan imajinasi erotis yang lebih gelap dari orang-orang Jepang yang unik. Sama halnya dengan alat-alat penjara Eropa abad pertengahan yang mengilhami BDSM, seperti cambuk dan borgol," jelas Midori, seksolog sekaligus penulis Seductive Art of Japanese Bondage.
Teknik mengikat dalam bercinta juga kerap dimunculkan dalam adegan-adegan porno, gambar, dan tempat hiburan dewasa di Jepang.
Saat perang dunia II, beberapa tentara Amerika melihat teknik shibari dan secara diam-diam mulai membawa serta memperkenalkan teknik tersebut di negaranya.
Beranjak maju ke era 90-an, teknik shibari akhirnya mulai dikenal di banyak wilayah luar negeri selain Jepang, hingga terekam dalam jejak internet.
"Hingga saat ini, teknik shibari telah berkembang menjadi teknik sensual yang menyenangkan di abad ke-21," tambah Midori.
3. Apa yang membuat shibari menarik untuk dilakukan bersama pasangan?
Ada berbagai alasan mengapa seseorang menyukai teknik shibari. Menurut Midori, hal ini mungkin ada kaitannya dengan perasaan untuk memegang kendali atau justru menyerahkan diri saat berhubungan seksual.
Beberapa orang menyukai sensasi sentuhan tali yang lembut sekaligus kasar pada kulit mereka. Bagi mereka, ini bisa terasa seperti pelukan yang nyaman dan erat.
"Bagi sebagian orang, teknik ini dapat meningkatkan sensasi seksual dan orgasme karena perubahan posisi tubuh dan kontraksi otot," ujar Midori.
Selain itu, menurut Kitty Killin, seorang seniman dan instruktur shibari mengatakan bahwa teknik ini sangat menarik. Lantaran dapat menciptakan keintiman bersama pasangan.
"Sebagai seorang rigger, mereka dapat mengeksplorasi dan memberikan banyak sensasi menyenangkan kepada pasangan bottom mereka, sesuai apa yang diinginkan si bottom," jelas Kitty.
Sering kali, seseorang memang hanya tampak ingin tunduk pada pasangannya dalam hubungan seksual. Namun di samping itu, perasaan tersebut justru memberikan sensasi yang indah, seksi, sakit sekaligus menyenangkan.
4. Bagaimana shibari dapat memperkuat hubungan?
Hanya melakukan teknik shibari saja tidak akan secara otomatis memperkuat hubungan dengan pasangan. Akan tetapi, komunikasi yang dilakukan sebelumnya untuk perencanaan dan saling menikmati selama atau sesudah sesi bercinta yang dapat memperkuat hubungan.
Kitty sebagai instruktur juga menambahkan bahwa shibari merupakan teknik yang tepat, terutama jika seseorang ingin mempelajari tubuh pasangannya. Selain itu, teknik shibari dapat membangun kepercayaan antar pasangan dan menemukan keintiman baru yang menarik.
5. Sebutan lain teknik shibari dalam BDSM
Sama halnya dengan teknik BDSM yang memiliki sejumlah istilah dalam praktiknya, shibari ternyata juga memiliki beberapa istilah. Kitty Killin memberikan sejumlah daftar istilah tersebut, di antaranya:
- Rigger/rope top: orang yang mengikat
- Rope bottom/bunny: orang yang diikat
- Floor tie: teknik shibari yang dilakukan di lantai
- Suspension: teknik shibari yang lebih sulit di mana tubuh akan diangkat menggunakan tali
- Self-tie: ketika seseorang mengikat dirinya sendiri
Midori menambahkan, penting untuk memiliki "kata-kata aman" yang menunjukkan bahwa salah satu pihak ingin mengubah atau menyudahi permainan shibari.
Kebanyakan orang menggunakan isyarat lampu lalu lintas, seperti hijau untuk tetap melanjutkan, kuning untuk menunjukkan batas maksimal diri serta merah untuk berhenti saat itu juga.
Meski begitu, Midori menyarankan untuk tetap menggunakan isyarat yang memang disesuaikan dengan kenyamanan diri dan pasangan.
Nah, itulah kelima fakta mengenai teknik shibari untuk bercinta yang lebih panas. Teknik shibari mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia.
Namun, siapa sangka jika teknik ini bisa memberikan pengalaman seksual baru yang menyenangkan dan mungkin mampu meningkatkan keintiman dengan pasangan. Jadi, apakah kamu dan pasangan berani mencobanya?
Baca juga:
- Bikin Terangsang, Ini 9 Film Dewasa Jepang yang Banyak Adegan Seks
- Fakta BDSM sebagai Alternatif Cara Memuaskan Pasangan saat Bercinta
- 7 Kesalahpahaman tentang BDSM yang Perlu Diklarifikasi