5 Tips Menghindari Pertengkaran Setelah Memiliki Anak
Sesekali tidak apa-apa, tapi jika terlalu sering bertengkar tidak baik untuk si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan pernikahan terasa berbeda setelah kehadiran si Kecil di rumah.
Seiring berjalannya waktu, perasaan bahagia atas kehadiran si Kecil mulai tergerus banyak faktor yang memengaruhi emosi Mama dan Papa.
Contohnya, masalah keuangan, tidak punya waktu luang sendiri, kurang tidur, dan merasa melakukan semuanya sendiri.
Adanya konflik tersebut wajar karena merupakan bagian dari adaptasi terhadap perubahan rumah tangga setelah ada si Kecil.
Untuk mengurangi pertengkaran, Mama bisa ikuti tips-tips berikut yang telah Popmama.com rangkum.
1. Realistis dan buang gambaran orangtua ideal
Tutup media sosial untuk sementara waktu, kebanyakan dari Mama melihat gambaran orang tua ideal dari situ.
Padahal, apa yang Mama lihat belum tentu seperti kenyataannya. Setiap orang memiliki cara berbeda, hargailah apa yang Mama dan Papa sudah lakukan.
Meskipun tidak tampak seperti gambaran orangtua ideal, tapi Mama dan Papa sudah mencoba yang terbaik.
2. Membagi pekerjaan rumah termasuk merawat anak
Mama bisa membuat daftar pekerjaan rumah tangga dan hal dalam merawat anak.
Kemudian, bicarakan dengan Papa untuk berbagi tugas seperti sebuah tim. Tidak apa-apa jika tugas Mama sedikit lebih banyak, apalagi dalam hal merawat anak.
Paling tidak, Mama melakukan segalanya bersama Papa sehingga terasa cukup adil.
Dengan begitu, emosi yang muncul ketika Mama merasa melakukan semuanya sendirian bisa teredam.
3. Menjaga rutinitas seksual
Meskipun sudah ada si Kecil, Mama dan Papa tetap harus menjaga rutinitas hubungan seksual.
Selain untuk menjaga keintiman, berhubungan seksual dapat menghasilkan hormon endorfin yang membuat perasaan lebih baik sehingga membantu kurangi stres.
Selain berhubungan seksual, menjaga keintiman juga bisa dengan bermesraan, seperti berpelukan sambil menonton televisi, saling membelai sambil sesekali mencium, atau mandi air hangat bersama. Setelah merasa santai, Mama dan Papa bisa mulai saling bercerita.
Manfaatkan waktu ketika si Kecil sedang tidur ya, Ma.
4. Bergabung dengan grup parenting
Ikut bergabung dengan grup parenting bisa membantu Mama berbagi dengan orang tua lainnya.
Banyak hal yang bisa Mama ceritakan mengenai masalah ruam, menyusui, perawatan kulit dan rambut, demam pada bayi, dan lain sebagainya.
Dari situ, Mama bisa dapat banyak pelajaran dan pengalaman baru soal si Kecil.
Mama juga jadi tahu bahwa banyak Mama lain yang juga mengalami kesulitan dan itu wajar.
Pola pikir mama jadi agak berubah dan stres bisa sedikit demi sedikit terurai.
5. Terima bantuan orang lain
Tak ada salahnya menerima bantuan orang lain. Misalnya, ketika keluarga Mama berkunjung ke rumah.
Mungkin adik bisa bantu mengajak si Kecil bermain atau sekadar berjalan-jalan, sementara Mama membereskan rumah.
Nenek bisa memandikan si Kecil sehingga Mama dapat menyiapkan makanan.
Dengan begitu, bisa sedikit meringankan beban Mama dan punya waktu untuk sekadar menyelonjorkan kaki.
Ingat bahwa semua ini akan segera berlalu, Ma.
Baca juga:
- 9 Cara Suami Mengatasi Perubahan Mood Mendadak Istri yang Sedang Hamil
- Siaga Covid-19, Pasangan Suami-Istri Tenaga Medis Pisah dengan Anak
- 5 Rahasia Suami yang Biasa Disembunyikan dari Istrinya