Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol?
Ma, simak bolehkah konsumsi jengkol bagi Ibu menyusui berikut ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama menyusui Mama menjadi sangat selektif ya Ma? Khususnya soal pilihan makanan. Pasalnya, makanan yang Mama konsumsi ini bukan hanya diserap oleh tubuh Mama sendiri, tetapi juga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan ASI.
Bagi Mama pecinta jengkol dan pete, mungkin memasuki masa-masa menyusui ini menjadi sesuatu yang berat ya, Ma? Pasalnya orang-orang di sekitar Mama mungkin menghimbau Mama untuk mengurangi hingga meninggalkan kebiasaan Mama mengonsumsi jengkol.
Hal ini karena, banyak yang menyebutkan makanan jengkol tidak baik apabila dikonsumsi oleh Ibu yang sedang menyusui. Alasannya beragam ada yang menyebutkan rasa ASI dapat berubah menjadi pahit ada juga yang menyebutkan bau ASI yang bisa ikut berubah seperti aroma jengkol.
Lalu, seperti apa sih fakta sebenarnya, bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Simak informasi yang telah dirangkumkan Popmama.com berikut ini!
1. Apakah rasa dan aroma ASI dapat berubah akibat jengkol?
Sampai saat ini sejatinya belum ada jurnal penelitian medis yang dapat menjawab secara pasti mengenai efek jengkol dan sintesisnya di dalam ASI ini.
Namun, dilansir dari Sciecedaily, disebutkan bahwa jengkol ternyata memiliki sebuah kandungan zat yang sama seperti yang dimiliki bawang putih yaitu Allyl Methyl Sulfide (AMS) dimana zat ini merupakan metabolit dengan aroma yang sangat khas.
Secara alami kandungan AMS yang terdapat di dalam bawang putih, memang disebutkan mampu tersintesis dan terbawa di dalam ASI, sehingga merubah aroma dan cita rasanya. Oleh karenanya sebaiknya Mama tidak berlebihan dalam mengkonsumsi buah jengkol ini.
2. Apa efek konsumsi jengkol berlebihan bagi Ibu menyusui?
Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut tentang bahaya konsumsi jengkol bagi Ibu menyusui. namun ada baiknya Mama menghindari konsumsi jengkol yang berlebihan saat menyusui.
Hal ini karena jengkol sendiri mampu memicu peningkatan produksi asam lambung, khususnya bagi para Ibu yang sejak awal sudah memiliki riwayat penyakit lambung. Jika konsumsi berlebihan, maka Ibu rawan untuk mengalami berbagai keluhan, mulai dari mual, muntah, kembung, nyeri, hingga sesak.
Timbulnya berbagai keluhan yang dialami Ibu tersebut tentu dapat berakibat pada peningkatan stress yang memicu cortisol realising hormone atau peningkatan hormon kortisol akibat stress yang dapat menekan produksi ASI.
3. Adakah penyakit yang dapat disebabkan akibat konsumsi jengkol?
Mama harus tahu, ternyata konsumsi jengkol juga dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit di bawah ini, lho!
- Batu kristal kandung kemih. Hal ini terjadi karena jengkol memiliki suatu kandungan yang bernama djenkolik, dimana memiliki struktur seperti kristal yang tajam apabila dilihat dibawah mikroskop dan disebutkan apabila dikonsumsi berlebih, zat ini dapat berkumpul dan membentuk suatu batuan kristal di area kandung kemih.
- Gagal ginjal. Ternyata konsumsi jengkol juga dapat berisiko menyebabkan Mama terkena gagal ginjal lho! Hal ini karena kadar nitrogen yang tinggi di dalam jengkol mampu menyebabkan penurunan fungsi metabolisme ginjal.
4. Bolehkah Ibu menyusui konsumsi jengkol?
Berdasarkan pemaparan tersebut, sejatinya tidak ada yang salah apabila Mama mengonsumsi jengkol selama menyusui.
Hanya saja, tentu konsumsi tidak boleh berlebihan, pastikan jengkol dicuci bersih dan matang saat dimasak, terakhir pastikan pula Mama tidak sedang mengalami keluhan peningkatan asam lambung saat mengonsumsinya. Kemudian, pastikan Mama tetap mengonsumsi makanan jenis lainnya untuk mendukung kebutuhan nutrisi bayi Mama.
Nah, itulah Ma informasi mengenai Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol yang telah dirangkum Popmama.com, semoga bermanfaat ya!
Baca Juga:
- 5 Manfaat Minum Teh Jahe untuk Kesehatan, Yuk Coba Buat di Rumah!
- 5 Cara Membersihkan Lidah agar Bebas Bakteri
- Untuk Proses Penyembuhan, Inilah 7 Daftar Plester Luka