Perbedaan Mengejan saat Buang Air Besar dan Melahirkan
Samakah mengejan atau 'ngeden' saat BAB dan melahirkan? Simak informasinya berikut ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan adalah momen luar biasa yang sangat indah namun sekaligus menegangkan ya, Ma?
Saat melahirkan seorang anak, Mama layaknya seorang pejuang yang harus berperang! Mulai dari mengeram, berkeringat deras, mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuan untuk mengejan demi mengeluarkan bayi.
Jika cara mengejan salah tak jarang kondisi ini justru berakibat fatal menjadi komplikasi lainnya, serta juga tidak menjadi tenaga untuk mengeluarkan sang bayi.
Berbicara soal mengejan, sejatinya saat seseorang buang air besar, kegiatan ini pun sudah sering dilakukan. Namun, mengapa ya Ibu bersalin tetap harus belajar cara mengejan untuk persalinan?
Apakah ada perbedaan cara mengejan saat bersalin dan saat buang air besar? Atau justru sama?
Berikut telah Popmama.com rangkumkan informasi mengenai perbedaan mengejan saat buang air besar dan melahirkan. Yuk, disimak!
1. Apakah tinja ikut keluar ketika Mama mengejan saat melahirkan?
Jawabannya benar ya, Ma. Tinja bisa ikut keluar ketika Mama mengejan saat persalinan. Hal ini terjadi karena berbagai alasan. Akan tetapi, yang terpenting adalah bahwa hal ini sepenuhnya normal dan alami.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini. Dilansir dari healthline, salah satu faktornya adalah akibat posisi bayi yang menekan usus besar dan saraf sensorik pada sekitar otot sfingter ani Mama, yaitu otot yang berperan pada proses pengeluaran tinja anus, dimana tekanan ini seperti memberikan sensasi bahwa buang air besar akan segera terjadi.
Kemudian bersamaan dengan Mama yang mengejan, secara tidak sengaja tinja ikut keluar.
2. Apakah sama mengejan untuk persalinan dan mengejan saat buang air besar?
Dilansir dari healthline, sebenarnya analogi mengejan ketika buang air besar dan ketika momen bersalin ini tidak jauh berbeda ya, Ma! Tim medis biasanya akan mengarahkan Mama untuk mengejan seolah-olah seperti ketika Mama sedang buang air besar.
Hal ini karena kedua aktivitas tersebut melibatkan otot yang sama persis yaitu otot perut dan otot interkostal.
Biasanya Mama akan diminta untuk menarik napas panjang, kemudian mengejan dengan memusatkan seluruh tenaga pada perut, bukan di leher atau berteriak.
Persis seperti ketika Mama sedang buang air besar. Ini mengapa, saat Mama mengejan dengan kuat, biasanya sebagian tinja Mama juga bisa ikut keluar.
3. Apakah tinja tetap bisa keluar meski Mama sudah mendapatkan anestesi?
Dilansir dari Healthline, bahkan ketika Mama sudah mendapatkan epidural, hal ini juga tidak akan mendorong atau menghalangi keluarnya tinja.
Namun, pada beberapa kondisi ketika tubuh Mama ternyata mengalami mati rasa terhadap sensasi nyeri ingin buang air besar akibat efek epidural tersebut, Mama menjadi tidak sadar bahwa tinja sudah keluar begitu saja.
4. Apa dampak jika mengejan dengan cara yang salah?
Ma, ternyata mempelajari cara mengejan yang benar sebelum persalinan juga sangat penting, lho! Karena, ternyata mengejan yang salah justru dapat menjerumuskan Mama ke berbagai kondisi serius. Beberapa diantaranya sebagai berikut :
- Perdarahan subkonjungtiva. Ibu bersalin yang mengejan dengan menutup mata, bisa menyebabkan tekanan di mata meningkat, sehingga menyebabkan trauma pembuluh darah di sekitar mata, dimana pembuluh darah subkonjungtiva pada mata menjadi pecah dan akhrinya menyebabkan perdarahan, rasa tidak nyaman, hingga pandangan yang kabur akibat menggumpalnya darah di area mata.
- Bengkak pada vulva vagina. Mengejan yang salah juga dapat menyebabkan bengkak pada area vulva vagina, akibat pembesaran pembuluh darah di sekitar vagina, yang mana hal ini justru berbahaya karena dapat menutupi dan mempersempit jalan lahir sehingga janin sulit keluar.
- Cedera otot panggul. Mengejan dengan cara yang salah juga dapat mengakibatkan cedera pada otot panggul, dimana kondisi ini sering kali berakhir dengan komplikasi inkontinensia urin yakni kondisi dimana seseorang tidak mampu menahan keinginanya untuk buang air kecil, sehingga urin dapat keluar sewaktu-waktu dan tidak dapat dikontrol, karena adanya gangguan pada otot sfingter saluran kencing.
Oleh karenanya, yuk pelajari lebih dulu cara mengejan yang benar ya, Ma! Ada baiknya untuk bisa mempelajarinya dari jauh-jauh hari, sehingga Mama lebih siap saat proses persalinan datang!
Itulah Ma informasi yang telah Popmama.com rangkumkan mengenai perbedaan mengejan saat buang air besar dan melahirkan.
Baca juga:
- Manfaat Bubur Kacang Hijau untuk Ibu Menyusui, Bisa Jadi ASI Booster
- Manfaat Jamu Sawanan untuk Ibu Menyusui, Benarkah Menyehatkan Tubuh?
- Cara Menghilangkan Luka Stretch Mark secara Alami