Waktu Masa Subur dan Tips Berhubungan Seks Aman setelah Melahirkan
Baru melahirkan bingung tips berhubungan seks yang aman? Mama perlu simak informasi ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika baru saja melahirkan banyak Mama yang mungkin bingung apakah boleh berhubungan seks dan apakah aman? Tentu pada masa seperti ini banyak Mama dan Papa yang menghindari untuk memiliki anak lagi.'
Akhirnya banyak dari Papa dan Mama yang puasa untuk bersenggama selain karena tubuh Mama juga masih dalam proses pemulihan banyak dari orang tua yang sekaligus menunggu sampai anak benar-benar berusia cukup sehingga siap menjadi kakak.
Lalu sebenarnya kapan sebenarnya masa subur Mama jika dihitung dari sejak persalinan? Yuk, simak informasi mengenai aktu masa subur dan tips berhubungan seks yang aman setelah melahirkan yang telah dirangkumkan Popmama.com berikut ini ya!
1. Apa itu masa subur?
Dikutip dari Hopkinsmedicine.org, Masa subur atau fertile window didefinisikan sebagai waktu dimana seorang wanita memiliki kemungkinan untuk mengandung yang tinggi apabila melakukan aktivitas seksual pada waktu-waktu tersebut, karena pada masa ini sel telur yang dimiliki wanita siap dilepaskan ke dalam rahim. Untuk mengetahui kapan waktu terbaik tersebut Mama harus mengetahui masa ovulasi Mama, yaitu masa ketika sel telur yang dimiliki Mama sudah dalam keadaan matang dan siap untuk dibuahi oleh sperma.
Mudahnya, masa ovulasi (ovulation days) adalah masa ketika sel telur Mama sedang disiapkan dan dalam proses pematangan, sebelum akhirnya dikeluarkan menuju rahim saat masa subur (fertile window) untuk dibuahi oleh sperma.
Pada kondisi setelah melahirkan sendiri, Mama akan langsung mengalami periode nifas selama kurang lebih 42 hari, masa subur Mama yang baru saja melahirkan sendiri dihitung mulai sejak Nifas berhenti.
Oleh karenanya, bagi Mama dan Papa yang sudah berencana untuk memiliki anak dalam waktu dekat setelah persalinan sebelumnya, ada baiknya Mama dan Papa menghitung dan mengetahui masa subur Mama karena hal ini akan sangat membantu untuk menargetkan waktu yang optimal untuk berhubungan seksual.
2. Kapan masa subur berlangsung?
Dilansir dari medicalnewstoday.com, sebagian besar Ibu pasca akan mendapatkan masa suburnya setelah masa nifas selama kurang lebih 42 hari sampai atau 94 hari pasca melahirkan.
Masa Ovulasi biasanya 10-16 hari sebelum Mama mendapati menstruasi, sedangkan masa subur (fertile window) atau waktu terbaik untuk Mama dan Papa melakukan aktivitas seksual adalah pada 5 hari akhir masa ovulasi, sel sprema dapat hidup di dalam vagina wanita sekitar 5 hari sedangkan sel telur dapat hidup sekitar 24 jam setelah dilepaskan dari indung telur. Biasanya ketika ovulasi berlangsung Sistem reproduksi wanita mengirimkan sinyal bahwa ovulasi sedang terjadi.
Sinyal-sinyal tersebut berupa tanda gejala yang juga dirasakan oleh perempuan, ciri-cirinya antara lain :
- Adanya perubahan tekstur lendir serviks yang menyerupai putih telur
- peningkatan suhu tubuh
- kembung
- nyeri payudara
- kram
- bercak atau spotting
- Adanya gairah seks yang meningkat
3. Apakah kembalinya masa subur setiap Ibu sama?
Tentu kembalinya masa subur setiap wanita berbeda-beda. Mama yang tidak menyusui biasanya akan mendapati kembalinya masa subur yang lebih cepat daripada Mama yang menyusui. Di samping itu beberapa kondisi lain juga dapat menyebabkan Mama mendapati masa subur lebih lama daripada seharusnya, diantaranya disebabkan :
Masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit kelainan pengeluaran hormon prolaktin berlebih, kegagalan ovarium prematur, gangguan fungsi hipotalamus, PCOS, dapat memengaruhi masa ovulasi sehingga masa subur datang lebih lambat setelah melahirkan, bahkan dapat berujung pada infertilitas.
Stres setelah melahirkan, Mama memang mudah mengalami stres dapat mengakibatkan adanya gangguan hormon, sehingga terjadi gangguan selama proses pematang sel telur, masa ovulasi pun datang lebih lama daripada seharusnya.
Penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Seperti yang sudah Mama ketahui bahwa penggunaan alat kontrasepsi hormonal dapat mengatur siklus ovulasi Mama menjadi berbeda karena memang dirancang untuk mencegah terjadinya kehamilan, sehingga tentu ketika mama menggunakan alat kontrasepsi jenis ini masa subur Mama setelah melahirkan akan menjadi lebih lambat.
4. Apakah memberikan ASI dapat memengaruhi Masa Subur?
Selain, beberapa hal yang telah dibahas di atas, memberikan ASI dan aktif menyusui juga dapat menghambat kembalinya masa subur setelah melahirkan.
Hal ini dilansir melalui IDN Times, pemberian ASI secara rutin untuk mencegah terjadinya kehamilan dikenal sebagai metode amenore laktasi atau lactational amenorrhea method (LAM).
Hanya dengan menyusui bayi setidaknya 6 kali sehari tanpa tambahan makanan atau pengganti lainnya, masa subur mama dapat menjadi tertunda.
Alasannya, aktivitas memberikan ASI secara rutin ini dapat menghasilkan hormon prolaktin penghasil ASI dalam jumlah yang tinggi, dimana hormon prolaktin yang tinggi ini juga secara alami dapat mencegah terjadinya ovulasi.
5. Tips berhubungan seks yang aman setelah melahirkan
Dikutip dari IDN times, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Papa dan Mama, agar aman ketika bersenggama pasca melahirkan diantaranya :
- Lakukan ketika keduanya merasa nyaman dan menginginkan aktivitas tersebut.
- Mulai dengan seks yang ringan terlebih dahulu. Pasca melahirkan tentu ada beberapa titik pada tubuh Mama yang sensitif, seperti halnya payudara maupun vagina, sehingga menentukan posisi yang nyaman bagi istri, dan saling bertukar pendapat akan menjadi hal yang penting dalam aktivitas seks pasca melahirkan ini. Papa juga bisa mempertimbangkan penggunaan pelumas untuk memberikan kenyamanan pada Mama.
- Teruslah berkomunikasi dan saling memuji. Buatlah waktu ini menjadi momen penting dimana Mama dan Papa akan saling mengasihi, sehingga efek yang timbul akan membahagiakan, menyenangkan, dan menghargai momen yang ada.
Itulah Ma, informasi mengenai waktu masa subur dan tips berhubungan seks yang aman setelah melahirkan yang telah dirangkumkan Popmama.com. Semoga bermanfaat bagi Mama dan Papa ya!
Baca Juga :
- Benarkah Seks saat Hamil Bisa Mencegah Preeklamsia?
- 5 Cara Tampil Seksi di Depan Suami, Buat Hubungan Tambah Harmonis
- 5 Kebiasaan Kesehatan Seksual yang Wajib Diterapkan Perempuan