Seperti Inilah Jalani Masa Nifas setelah Menjalani Proses Kuret
Nifas yang wajar setelah kuret ini lho
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nifas adalah darah yang keluar dari vagina seorang perempuan akibat terjadinya persalinan. Nifas ada dua macam, pertama darah nifas yang keluar karena proses melahirkan dan sesudah melahirkan. Sedangkan yang kedua, darah nifas keluar disebabkan pendarahan yang terjadi saat kamu mengalami keguguran.
Keguguraan merupakan momen yang sangat sulit bagi perempuan, jika kamu mengalami pendarahan yang begitu hebat karena megalami keguguran kamu bisa dianjurkan untuk melakukan kuret atau tidak.
Kuret adalah alat yang bentuknya seperti sendok yang digunakan untuk melakukan sebuah tindakan medis untuk melakukan pengangkatan sisa-sisa janin dan jaringan darah yang ada di dalam rahim.
Namun sebelum kamu melakukan tindakan ini sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu mengenai efek yang akan ditimbulkan dari tindakan ini dan dipikirkan dengan matang segala sesuatunya untuk menghindari keraguan serta kekhawatiran yang akan terjadi.
Berikut popmama.com rangkum informasi mengenai nifas yang keluar setelah kamu melakukan kuretase.
1. Apa itu tindakan kuret
Ketika mendengar keguguran tentu perempuan tidak asing membahasnya dengan kata kuret, kuret adalah tindakan yang disarankan oleh medis untuk membersihkan rahim dan mengangkat jaringan sisa-sisa janin.
Dalam istilah medis kuret disebut operasi dilatasi dan kuratase, perempuan yang melakukan operasi ini tidak terlepas dari dilatasi. Sebelum dilakukan tindakan kuret dokter akan melakukan pelebaran mulut rahim untuk memudahkan proses kuretase pada rahim, inilah yang disebut tindakan dilatasi.
Prosedur ini biasanya dilakukan setelah perempuan mengalami keguguran pada kehamilan trimester pertama, namun kuret tidak hanya dilakukan untuk mengatasi perempuan yang mengalami keguguran saja.
Operasi ini bisa dilakukan oleh perempuan yang mengalami:
- Telah memasuki masa menopause tetapi mengalami pendarahan
- Tidak menstruasi namun mengalami pendarahan
- Saat menstruasi jumlah darah abnormal
- Terdeteksi mengalami kanker serviks.
Baca juga:
- Untuk Pemulihan Setelah Kuret, Sebaiknya Konsumsi 5 Makanan Ini
- Apakah Setiap Ibu Hamil Keguguran Harus Dikuret?
- Agar Cepat Pulih, Ini 9 Makanan yang Dilarang Setelah Kuret
2. Proses tindakan kuret
Menjalani operasi kuret sama halnya dengan proses melahirkan sama-sama menimbulkan efek sakit dan nyeri pada bagian rahim, perempuan yang setelah melakukan kuret akan merasakan kram dan mengalami pendarahan hal ini normal terjadi pada semua perempuan yang menjalani proses kuretase.
Ketika mengalami nifas setelah melakukan kuret sebaiknya kamu tidak berhubungan intim dengan pasangan kamu terlebih dahulu.
Kamu juga harus membatasi kegiatan-kegiatan yang berat.
Namun kamu tetap boleh melakukan kegiatan agar kodisi tubuh kamu bisa menyesuaikan dengan situasi, tunggu sampai pendarahan benar-benar berhenti total ya jika kamu ingin melakukan kegiatan yang berat.
Pendarahan yang terjadi setelah kuret akan berhenti sesuai dengan proses yang dijalani ada yang bisa pulih selama satu jam ada juga yang memerlukan waktu berhari-hari.
Nifas akan berhenti sesuai tindakan yang dokter lakukan kepada kamu dan sesuai pemulihan tubuh yang terjadi, karena setiap perempuan memiliki kemampuan pemulihan pada tubuh dalam kurun waktu yang berbeda-beda.
3. Persiapan melakukan kuret
Sebelum kamu melakukan operasi kuret kamu juga akan disarankan untuk berpuasa selama 6-7 jam agar pada saat menjalani operasi semuanya akan berjalan dengan lancar, selain itu pastikan kamu menyampaikan segala keluhan yang kamu alami agar dokter bisa berhati-hati dalam melakukan proses kuretase.
Pada saat ingin melakukan kuret kamu juga harus bertanya kepada dokter apakah obat bius yang digunakan aman dan obat biusnya akan membuat kamu mati rasa total atau hanya berlaku pada bagian tubuh yang akan dioperasi saja.
Tanyakan juga apakah sebelum melakukan kuret ada obat-obat yang dilarang atau harus diminum untuk memudahkan operasi kuretase.
4. Pendarahan setelah kuretase
Pendarahan yang terjadi setelah melakukan kuret adalah hal yang wajar dan normal, jika pendarahan yang kamu alami terjadi berhari-hari dan nifas yang keluar banyak disertai nyeri hal itu bisa menjadi indikasi tertentu.
Pendarahan yang normal terjadi selama seminggu sampai dua minggu dan kadar darah juga pada ukuran yang normal. Sebaiknya kamu segera menghubungi dokter jika pendarahan tak kunjung usai, pendarahan yang terjadi juga bisa disebabkan karena terjadi luka di dalam rahim saat melakukan kuretase.
5. Kuret mengganggu siklus menstruasi
Kuret menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur saat keguguran tubuh memerlukan waktu untuk pulih dan setelah operasi kuret, tubuh mengalami proses pembersihan untuk mengeluarkan sisa - sisa jaringan janin di dalamnya.
Proses tersebut yang membuat kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, selain itu stres juga dapat memicu siklus datang bulan menjadi tidak teratur, untuk membantu memulihkan badan dan memperbaiki kondisi tubuh setelah melakukan kuretase.
Kamu perlu mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, menjaga pola tidur dan menghindari stres. Jika kamu mengalami kejadian yang aneh kamu bisa langsung segera konsultasikan kepada dokter yang terkait.
6. Risiko yang bisa kamu alami setelah kuret
Dampak yang ditimbulkan ketika kamu melakukan kuretase yaitu kamu mengalami pendarahan hebat, nyeri pada bagin rahim, berpengaruh pada kehamilan berikutnya , kemandulan, dan sebagainya.
Jika kamu ingin melakukan tindakan kuret sebaiknya kamu konsultasikan terlebih dahulu mengenai risiko yang akan kamu dapatkan setelah melakukan kuret. Pendarahan yang terjadi setelah kuret sama dengan nifas, pendarahan berlangsung sama.
Masa nifas setelah menjalani kuret kamu akan mengalami pendarahan selama satu sampai dua minggu bagi kamu yang melakukan kuret disarankan untuk menggunakan pembalut untuk menampung darah nifas. Pasien yang menjalani operasi kuret normalnya bisa langsung beraktfitas setelah 24 jam melakukan proses kuretase.
7. Menstruasi setelah kuret
Perempuan yang telah melakukan kuretase akan bisa mengalami menstruasi lagi setelah 4 sampe 11 minggu melakukan prosedur operasi ini. Namun semua itu bergantung pada keadaan kondisi tubuh masing- masing.
Beberapa hal mempengaruhi siklus menstruasi setelah melakukan kuretase, diantaranya Hormon Chrorionic Gonadotropin (hCG), usia kandungan, dan proses pemulihan pada tubuh.
Hormon hCG ini harus mencapai 0 agar kamu bisa mendapatkan siklus menstruasi kembali, hormon ini adalah hormon alami yang dihasilkan oleh tubuh untuk meningkatkan kesuburan.
Melakukan operasi kuret disebabkan keguguran, mesntruasi kembali akan kamu alami misal keguguran terjadi saat fase trimester pertama maka kamu akan menstruasi di 4 minggu setelahnya, jika terjadi saat trimester kedua maka menstruasi akan terjadi setelah 8-12 minnggu.
Nah, sekarang kamu menjadi lebih memahami prosedur kuret dan efeknya kan, semoga informasi ini berguna untuk kamu ya!
Baca juga:
- Infeksi Masa Nifas yang Perlu Diwaspadai Pasca Melahirkan
- 7 Tanda Bahaya Masa Nifas yang Perlu Diwaspadai
- Darah Nifas Berapa Lama Keluar? Ini Faktanya