Operasi Caesar ERACS, Ketahui Keunggulan dan Fase-fasenya
Ketahui keunggulan beserta fase-fasenya terlebih dahulu, yuk!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu lalu, operasi caesar ERACS ramai diperbincangkan, terutama di kalangan ibu hamil. Operasi caesar ini disebut lebih cepat sembuh dibandingkan dengan operasi caesar biasa.
Dengan metode tertentu, operasi ini juga memberikan efek yang lebih positif bagi ibu pasca melahirkan. Sehingga, ibu melahirkan tidak dirawat di rumah sakit terlalu lama.
Akhirnya, banyak ibu hamil yang mulai mempertimbangkan operasi caesar ERACS untuk melahirkan. Apakah kamu juga tertarik?
Sebelum memilih operasi ini, sebaiknya simak ulasan Popmama.com berikut, ya. Sehingga, kamu lebih tahu mengenai ERACS beserta keunggulan dan fase-fasenya.
1. Apa itu operasi caesar ERACS?
Operasi caesar ERACS atau Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Metode operasi ini telah dibuktikan di Eropa sejak tahun 2012. Kemudian, tahun 2018, metode tersebut diterapkan di Amerika.
Operasi ceasar ERACS ini menggunakan metode operasi dengan pendekatan khusus perawatan.
Tujuannya adalah menjaga dan mengoptimalkan kesehatan ibu sebelum, selama, dan setelah hamil. Sehingga, proses kesembuhan pasca melahirkan bisa sembuh lebih cepat.
Demi tujuan tersebut, biasanya ERACS menggabungkan kolaborasi tim dokter spesialis kandungan, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis anak, dan para perawat.
Dilansir Kementerian Kesehatan, ERACS dapat mempercepat kesembuhan ibu pasca melahirkan untuk bergerak sekitar 2 jam setelah operasi. Bahkan, rasa nyerinya bisa jadi tidak terlalu kuat seperti efek operasi caesar pada umumnya.
2. Kelebihan operasi caesar ERACS
Salah satu alasan ibu hamil tidak memilih operasi caesar pada umumnya adalah proses penyembuhan yang cukup lama. Rasa nyerinya pun cukup terasa.
Sedangkan, keunggulan operasi caesar ERACS dapat mempercepat waktu dan proses penyembuhan. Rasa nyerinya pun tidak terlalu kuat. Sehingga, ibu lebih cepat bisa merawat bayi dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Kelebihan lainnya:
- Mempersingkat waktu tinggal di rumah sakit.
- Mengurangi mual dan muntah akibat operasi caesar.
Kendati demikian, perlu diingat bahwa operasi ini dibatasi waktu. Pasalnya, dosis obat lebih kecil dari obat operasi caesar umumnya. Sehingga, proses melahirkan terbatas di waktu 60-90 menit.
3. Fase pre-operatif dalam operasi caesar ERACS
Operasi caesar ERACS memiliki tiga tahapan. Fase yang pertama adalah pre-operatif. Pada fase ini, kondisi ibu hamil sangat dijaga dan dioptimalkan. Singkatnya, ibu hamil dipersiapkan untuk menjalani persalinan ERACS.
Proses persiapan ini disesuaikan dengan kondisi ibu hamil. Jika ibu hamil menderita penyakit tertentu, maka ia akan mendapatkan perawatan khusus agar bisa menjalani operasi ERACS.
4. Fase inter-operatif dalam operasi caesar ERACS
Selanjutnya, fase inter-operatif yang biasanya melibatkan tim dokter, seperti dokter kandungan, dokter anestesi, dokter anak, perawat, bidan, dan manajemen rumah sakit. Kolaborasi tersebut bertujuan memudahkan penerapan ERACS.
Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik sebelum operasi. Saat operasi, dokter akan mendapatkan anestesi dengan bius spinal dosis rendah.
Dokter juga akan memberikan obat-obatan yang bervariasi selama operasi dengan jarum suntik lebih kecil. Tujuannya, supaya ibu hamil tidak merasakan sakit ketika melahirkan dan bisa berjalan kembali usai enam jam operasi.
Ketika sudah di tahap ini, ibu hamil akan minum asupan berkalori tinggi dua jam sebelum melahirkan. Proses ini berbeda dengan operasi caesar biasa, yakni ibu hamil harus puasa 6-8 jam sebelum persalinan.
Proses ini diklaim dapat mengurangi stres metabolik dan resistensi insulin selama operasi. Sehingga, suhu tubuh dan tingkat kesembuhan ibu lebih cepat.
Jadi, suhu tubuh sangat dijaga. Nyeri yang dirasakan ibu pun dipantau dengan baik.
Dengan operasi ini, ibu dan bayi juga bisa melakukan skin to skin contact. Sehingga, anak dan ibu dapat membangun kedekatan dengan cepat.
5. Fase post-operatif dalam operasi caesar ERACS
Fase terakhir dalam operasi caesar ERACS adalah post-operatif. Fase ini kerap dianggap sebagai tahap yang krusial. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni:
- Ibu akan mendapatkan obat anti-mual, anti-muntah, dan anti-nyeri. Tujuannya untuk meningkatkan keberhasilan ERACS.
- Ibu dipantau agar bisa duduk dalam waktu dua jam dan berjalan dalam waktu enam jam usai melahirkan.
- Ibu dipastikan dapat bergerak aktif. Bila ibu cepat bergerak, maka ia lebih mudah buang angin dan buang air besar. Bahkan, masalah pencernaan seperti kembung yang biasa dialami ibu pasca melahirkan dapat diatasi.
Dengan operasi caesar ERACS, proses persalinan sampai penyembuhan dapat dipersingkat. Efeknya pun dianggap lebih 'ramah' untuk ibu.
Kendati demikian, perhatikan dengan baik tahapan dan metode operasi ini sebelum memutuskannya.
Baca Juga:
- 7 Cara Menghentikan ASI Tanpa Rasa Sakit, Lakukan Perlahan
- 3 Obat Pasca Operasi Caesar untuk Redakan Nyeri, Aman Dikonsumsi
- 31 Kata-Kata Perjuangan Ibu Melahirkan Caesar yang Tangguh dan Kuat