5 Fakta Soal Nyeri Persalinan yang Membuat Tidak Nyaman
Atasi kecemasan Mama atas nyeri persalinan dengan cara tepat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jelang waktu persalinan, salah satu hal yang biasanya dikhawatirkan oleh para ibu hamil adalah nyeri persalinan. Hal ini bahkan juga bisa sampai memicu stres, lho.
Padahal cemas, stres dan khawatir berlebihan juga bisa menjadi salah satu faktor yang membuat nyeri akan terasa lebih hebat, Ma.
Oleh sebab itu, Mama perlu tahu dulu seperti apa faktanya kondisi tubuh saat menghadapi persalinan. Dengan begitu, Mama bisa mencari cara untuk bisa mengatasi cemas menghadapinya.
Berikut fakta soal nyeri persalinan yang penting Mama ketahui:
1. Mengapa saat persalinan akan terasa nyeri?
Rahim adalah organ berotot yang berkontraksi dengan kuat saat bayi akan keluar. Nah, kontraksi inilah yang akan menjadi sumber utama nyeri persalinan, Ma.
Seberapa besar nyeri yang akan Mama rasakan bergantung pada beberapa faktor. Di antaranya yakni kontraksi yang terjadi, ukuran bayi, posisi bayi serta kemampuan Mama menghadapi nyeri.
Faktanya, selain mengencangkan otot di area perut, kontraksi juga akan memicu tekanan pada area lain seperti daerah panggul, punggung, kandung kemih dan usus.
Menurut Jay O'Brien, MD dari Women and Infants Hospital of Rhode Island, semua gabungan tekanan ini bisa meningkatkan rasa nyeri yang mungkin akan Mama rasakan saat persalinan.
2. Benarkah stres pengaruhi nyeri persalinan?
Ya, O’Brien menyebutkan bahwa ketika Mama sudah cemas duluan terhadap bagaimana nyerinya persalinan, maka setiap kontraksi atau tekanan yang terjadi akan terasa lebih hebat.
Alasannya adalah karena rasa cemas dapat meningkatkan ambang rasa sakit serta kemampuan Mama untuk menahan rasa nyeri.
Maka dari itu, koping terhadap stres jelang hari persalinan pun menjadi suatu hal yang penting untuk Mama perhatikan. Untuk meredakan stres, Mama bisa meminta bantuan dan dukungan dari lingkungan sekitar.
Termasuk di antaranya dari Papa atau dari sesama teman Mama yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Berbagi cerita positif akan membantu Mama mengendalikan rasa takut dalam menghadapi nyeri persalinan.
3. Seperti apa tahapan nyeri saat persalinan?
Ada beberapa tahapan persalinan, yang masing-masing memiliki tingkatan nyeri berbeda-beda, Ma. Rasa nyeri umumnya akan meningkat seiring bertambah majunya tahapan persalinan Mama.
Pada tahap pertama alias early labor, serviks akan melebar hingga 3 sampai 4 cm. Kontraksi ringan akan mulai terjadi selama 30-60 detik setiap 5-20 menit. Di tahap ini rasa nyeri umumnya belum terlalu terasa.
Kemudian di tahap kedua atau active labor, kontraksi akan terjadi lebih lama, lebih kuat dan jedanya semakin sedikit. Serviks pun sudah melebar sampai 7 cm. Rasa nyeri sudah terasa semakin hebat pada tahap ini, Ma.
Serviks akan terus melebar pada tahap tersebut sampai nantinya mencapai 10 cm. Kontraksi juga akan semakin intens dan jarak waktunya semakin dekat. Nyeri di area perut bawah bisa saja menjalar hingga ke punggung dan paha.
Saat tiba di tahap berikutnya yakni tahap lahirnya bayi, rasa nyeri akan terasa lagi ketika ada tekanan dan dorongan untuk melahirkan si Kecil.
Ketika kepala bayi sudah mulai keluar, rasa nyeri digambarkan seperti sensasi terbakar di sekitar lubang vagina. Setelah tubuh bayi sudah keluar, nyeri yang Mama rasakan akan berangsur-angsur berkurang.
Tahap terakhir adalah saat untuk mengeluarkan plasenta. Tahap ini cenderung lebih ringan karena tubuh Mama sudah fokus pada bayi yang baru saja keluar. Rasa nyeri pun umumnya digambarkan sudah terus berkurang.
4. Bagaimana cara alami mengurangi nyeri persalinan?
Penggunaan obat seperti epidural bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa nyeri persalinan. Namun langkah ini memerlukan pemeriksaan terlebih dahulu serta pengawasan dari dokter.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah meminta pijatan di area bawah punggung atau bahu. Pijatan ini dapat membuat Mama rileks dan meningkatkan produksi hormon endorfin.
Kompres air hangat di area tubuh yang nyeri seperti punggung juga bisa dilakukan untuk meminimalkan nyeri. Jangan lupa atur juga pernapasan Mama agar nyeri kontraksi bisa berkurang.
Jika memungkinkan, Mama juga bisa sesekali mengubah posisi untuk mengalihkan pikiran dari rasa nyeri. Mintalah bantuan dari Papa atau bidan saat hendak berubah posisi.
5. Mampukah tubuh menahan nyeri persalinan?
Pada dasarnya, tubuh perempuan sudah disiapkan untuk menghadapi nyeri persalinan, Ma.
Semua perempuan pasti akan merasakan nyeri saat persalinan, namun derajat nyerinya bisa berbeda-beda pada setiap perempuan.
Jangan khawatir, Ma. Nyeri persalinan ini akan berkurang dalam waktu setidaknya 24 jam pasca persalinan normal.
Sementara pemulihan pada operasi caesar umumnya memerlukan waktu lebih lama, yakni sekitar 1 minggu atau bahkan lebih. Biarkan tubuh secara alami menyembuhkan diri, Ma.
Hindari sembarangan minum obat pereda nyeri persalinan tanpa anjuran dokter, ya. Pemakaian korset bisa juga dilakukan selama Mama merasa nyaman kok.