Makan Nanas dan Seks: Benarkah Bisa 'Memancing' Persalinan Normal?
Aktivitas ini diyakini bisa membuat persalinan normal lebih lancar
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat kehamilan sudah melewati 40 minggu dan sudah melewati tanggal hari perkiraan persalinan, Mama tentu khawatir si Kecil kok belum juga menunjukkan tanda-tanda akan lahir ya? Berbagai cara pun mulai dilakukan.
Ada beberapa cara yang sejak lama diyakini bisa ‘memancing’ tubuh agar memulai pembukaan, sehingga proses persalinan secara normal pun bisa terjadi.
Namun benarkah beberapa cara ini benar-benar ampuh dan aman? Atau justru menempatkan Mama pada risiko berbahaya?
Berikut rangkuman Popmama.com soal beberapa aktivitas yang disebut-sebut bisa melancarkan persalinan normal Mama:
1. Makan nanas bisa lancarkan kontraksi?
Salah satu cara populer yang disebut-sebut bisa membantu agar Mama segera kontraksi dan siap melahirkan. Namun nyatanya, tak semudah itu lho, Ma.
Agar Mama bisa sampai merasakan kontraksi atau bahkan siap melahirkan, diperlukan konsumsi nanas dalam jumlah yang sangat banyak!
Ya, nanas mengandung enzim bromelain, yang diyakini membantu merangsang serviks dan memicu proses persalinan normal. Dalam uji laboratorium menggunakan ekstrak nanas ditemukan teori tersebut, namun diperlukan konsumsi nanas yang banyak untuk ‘memancing’ kontraksi.
Jika Mama hanya makan sedikit atau beberapa potong saja, efek kontraksi tersebut tak akan terjadi. Faktanya, satu buah nanas mengandung jumlah bromelain yang sangat kecil.
Diperlukan setidaknya delapan buah nanas jika Mama ingin merasakan efek tertentu. Namun konsumsi nanas terlalu banyak justru tidak dianjurkan karena bisa memicu gangguan pencernaan seperti diare.
2. Stimulasi puting
Selain makan nanas, hal lain yang diyakini dapat merangsang kontraksi adalah stimulasi pada putting. Namun nyatanya, stimulasi puting baru bisa memberikan efek jika tubuh Mama sudah dalam kondisi siap melahirkan.
Dengan kata lain, stimulasi puting tidak bisa diandalkan sebagai pembuka jalan lahir dan pemicu kontraksi awal. Tidak ditemukan adanya bukti ilmiah terkait stimulasi puting dengan kontraksi.
Apabila Mama tetap ingin mencobanya, stimulasi puting bisa dilakukan memijat lembut area gelap di sekitar puting yakni areola. Ingat ya, stimulasi tidak dilakukan pada bagian ujung puting, Ma.
Tempatkan telapak tangan Mama di atas areola dan lakukan pijatan lembut dengan gerakan melingkar. Lakukan gerakan ini selama setiaknya satu jam, tiga kali sehari, dengan jeda masing-masing sisi payudara 15 menit.
Stimulasi puting dilakukan untuk mengelabui tubuh agar berpikir Mama sedang menyusui bayi. Saat itu tubuh akan melepaskan oksitosin, hormon yang membantu memulai proses kontraksi.
3. Hubungan intim
Banyak ibu hamil dianjurkan untuk rutin melakukan hubungan intim jelang waktu perkiraan persalinan, disebutkan hal ini dapat membantu mempercepat munculnya kontraksi.
Namun nyatanya belum ada bukti ilmiah yang menemukan kaitan antara persalinan dengan hubungan intim.
Mama tetap boleh melakukan hubungan intim jelang persalinan, namun selama ketuban belum pecah.
Setelah ketuban pecah dan air ketuban mulai keluar, hubungan intim justru bisa memicu proses infeksi.
4. Naik mobil di jalan tidak rata
Naik dalam mobil atau kendaraan lainnya di atas jalanan yang bergelombang diyakini bisa membantu memulai persalinan. Namun lagi-lagi itu hanya mitos dan belum ada buktinya.
Diperkirakan pergerakan dari mobil yang naik dan turun dapat memberi tekanan pada kepala bayi dan merangsang pelepasan hormon oksitosin dari serviks. Hormon ini berfungsi untuk mengatur kontraksi.
5. Makan makanan pedas
Benarkah makan makanan pedas dan berminyak bisa memicu kontraksi jelang persalinan? Jawabannya tidak terbukti secara ilmiah.
Disebut-sebut makanan pedas dapat menstimulasi usus dan merangsang rahim untuk membuka jalan lahir. Namun penelitian belum menemukan keterkaitan hal tersebut.
Apabila Mama tidak terbiasa dengan makanan pedas, mulas yang dirasakan justru bisa menjadi pertanda ada masalah di organ pencernaan. Karena perubahan hormonal dan fisik selama hamil, tubuh Mama menjadi lebih rentan terhadap makanan pedas dan panas. Jadi, hati-hati ya, Ma.
Cara-cara yang diyakini dapat ‘memancing’ kontraksi dan persalinan tersebut sebagian besar hanya mitos belaka dan belum terbukti secara ilmiah. Untuk mempercepat proses persalinan, Mama lebih dianjurkan untuk banyak bergerak, misalnya dengan berjalan kaki atau berenang. Ingatlah untuk selalu mengutamakan keselamatan Mama dan si Kecil, ya.
Baca juga:
- Waspadai Atonia Uteri: Otot Rahim Tak Kontraksi dan Memicu Perdarahan
- Normalkah Masih Mengalami Kontraksi setelah Melahirkan?
- Percepat Lahiran, 6 Metode Alami untuk Memicu Kontraksi Persalinan