Melalui Operasi Caesar, Nenek Berusia 67 Tahun Lahirkan Bayi Perempuan
Proses kehamilan dan persalinan sang Nenek disebut memiliki banyak komplikasi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika seorang nenek berusia di atas 60 tahun biasanya sudah sibuk mengurus cucu dan lebih banyak beristirahat di rumah, maka tidak bagi seorang nenek yang viral di Tiongkok.
Nenek yang hanya disebutkan dengan nama belakangnya, Tian, ini melahirkan bayi perempuan melalui operasi caesar di usianya yang sudah mencapai 67 tahun.
Kisahnya tersebut pun menyedot perhatian banyak orang, tak terkecuali para warganet. Dirangkum Popmama.com dari People, berikut informasi lengkapnya, Ma:
1. Menjadi perempuan tertua yang hamil dan melahirkan di Tiongkok
Menurut saluran televisi pemerintah setempat, CCTV, Tian dinobatkan sebagai perempuan tertua yang hamil dan melahirkan di Tiongkok. Sebelumnya, rekor ini dimiliki orang seorang nenek berusia 64 tahun.
Selama proses persalinan, sang suami yang bernama Huang (68 tahun) pun turut mendampingi Tian.
Tian melahirkan putrinya di Zaozhuang Maternity and Child Health Hospital, Tiongkok bagian timur. Dilaporkan CNN, Tian adalah seorang pensiunan dokter yang pernah bekerja di rumah sakit tersebut.
Sebelumnya, Tian dan Huang sudah memiliki dua orang anak, serta beberapa orang cucu. Bahkan cucu tertua mereka saat ini usianya sudah 18 tahun.
2. Proses kehamilan terjadi secara alami
Seorang juru bicara dari rumah sakit tersebut, Liu Chengwen, mengatakan bahwa Tian hamil secara alami, tanpa program bantuan apapun. Ia pun hanya mengandalkan perawatan kesuburan tradisional Tiongkok untuk menjaga kesehatannya selama hamil.
"Ketika kami memeriksa sistem reproduksi selama persalinannya, kami menemukan bahwa dia memiliki indung telur yang masih sangat baik, hampir sama seperti perempuan berusia 40 tahunan. Padahal biasanya kebanyakan perempuan berusia 60 tahunan kondisi indung telurnya sudah menurun,” tutur Chengwen.
Diduga kuat baiknya kondisi organ reproduksi Tian menjadi salah satu alasan ia bisa hamil secara alami.
3. Persalinan dilakukan dengan operasi caesar karena banyak komplikasi
Meskipun dokter mengatakan bahwa sistem reproduksi Tian masih sangat baik, tetapi kehamilan yang dijalaninya bukan berarti tanpa komplikasi, Ma.
Selama waktu tersetut, Tian dilaporkan mengalami gagal jantung, serta abnormal fungsi hati dan ginjal saat sudah mendekati perkiraan persalinan.
Selain itu, Tian juga mengalami preeklampsia, yaitu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi tanpa riwayat demikian sebelumnya. Menurut Mayo Clinic, preeklampsia dapat menyebabkan pembengkakan di wajah dan tangan, serta dapat menyebabkan komplikasi fatal.
Karena kondisi tersebut, tim rumah sakit pun merancang perawatan terapeutik khusus dan rencana darurat. Mereka juga mengumpulkan tim yang terdiri dari dokter penyakit dalam, dokter bedah, dokter kandungan, dokter gizi, serta staf medis lainnya. Pemantauan sepanjang waktu pun dilakukan untuk Tian.
Melalui operasi caesar, Tian berhasil melahirkan seorang bayi perempuan dengan berat sekitar 2,43 kg.
Risiko hamil dan melahirkan pada usia di atas 40 tahun
Dikutip dari Healthline, usia ideal seorang perempuan untuk hamil dan melahirkan sebenarnya berada pada rentang sekitar 20-32 tahun. Setelah itu, secara bertahap kualitas dan kuantitas sel telur akan mulai menurun.
Risiko keguguran dan kelainan genetik juga mulai meningkat saat seorang perempuan hamil di atas usia 35 tahun. Mama mungkin pula akan menghadapi lebih banyak komplikasi dalam kehamilan dan saat persalinan.
Sementara itu, penurunan kualitas dan kuantitas sel telur akan makin menurun drastis pada usia 40 tahun ke atas. Sel telur yang sudah lebih tua pun umumnya memiliki lebih banyak masalah kromosom, yang meningkatkan risiko bayi memiliki cacat lahir.
Pada intinya, sebagian besar perempuan berusia 40-an masih dapat hamil, tetapi risikonya meningkat secara. Risiko-risiko ini termasuk bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, cacat lahir, serta munculnya kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Dokter pun biasanya akan lebih banyak melakukan tes dan pemantauan ekstra untuk mencari kemungkinan komplikasi. Jadi, jangan lupa untuk rutin konsultasi ke dokter saat hendak program hamil ya, Ma.