Operasi Caesar Berulang Kali, Apa Risiko yang Mungkin Terjadi?
Diskusikan dengan dokter apakah tindakan operasi ini benar dibutuhkan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain melalui persalinan normal lewat vagina, persalinan juga bisa dilakukan melalui tindakan operasi caesar. Namun yang sering dikhawatirkan, adakah risiko yang mungkin terjadi ketika perempuan melakukan operasi caesar berulang kali?
Meskipun sebenarnya belum ada penelitian ilmiah yang benar-benar membuktikan berapa kali perempuan boleh melakukan operasi caesar, namun diyakini bahwa operasi caesar akan semakin berisiko ketika dilakukan berkali-kali.
Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut informasi lengkap tentang operasi caesar berulang untuk Mama:
1. Berapa kali operasi caesar aman dilakukan?
Dikutip dari What to Expect, sampai saat ini belum ditemukan secara pasti mengenai berapa banyak operasi caesar yang aman dilakukan oleh seorang perempuan. Namun disebutkan bahwa setiap kali Mama melahirkan secara caesar, kemungkinan aka nada lebih banyak komplikasi dan risiko dibandingkan sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa jika Mama pernah menjalani operasi caesar, maka persalinan berikutnya Mama tak harus kembali melalui operasi. Mama tetap bisa melakukan persalinan secara normal yang dikenal dengan istilah vaginal birth after cesarean (VBAC).
Banyak perempuan dapat melakukan persalinan normal dengan aman setelah sebelumnya operasi caesar. Hanya saja, perlu diingat bahwa keputusan tindakan ini dilakukan oleh dokter kandungan berdasarkan hasil pemeriksaan secara menyeluruh.
2. Kapan dianjurkan boleh melakukan operasi caesar berulang?
Sebagian besar perempuan ingin melahirkan secara normal, namun kadang-kadang ada kondisi tertentu yang membuat operasi caesar perlu dilakukan, bahkan mungkin lebih dari sekali.
Ada beberapa alasan mengapa operasi caesar mungkin lebih direkomendasikan, beberapa di antaranya seperti Mama pernah punya riwayat operasi caesar sebelumnya, memiliki plasenta previa, serta mengalami riwayat rupture uteri.
Selain itu, ada kondisi lain yang juga membuat operasi caesar lebih mungkin dilakukan. Misalnya jika Mama hamil dengan bayi kembar, hamil di usia lebih dari 40 tahun, bayi ada dalam posisi sungsang, dan lain sebagainya.
Operasi caesar berulang juga mungkin direkomendasikan untuk menginduksi persalinan, terutama jika usia kehamilan sudah jauh melewati tanggal perkiraan.
3. Risiko operasi caesar berulang kali
Dikutip dari Parenting First Cry, melakukan operasi caesar berulang kali kadang dapat menambah daftar risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa di antara risiko operasi caesar berulang kali yakni:
- Waktu pemulihan yang lebih lama
Dibandingkan dengan persalinan normal, pemulihan dari operasi caesar membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini bisa berlipatganda ketika operasi dilakukan lebih dari sekali. Bekas luka operasi kadang butuh waktu lebih lama juga untuk bisa sembuh.
- Meningkatkan risiko cedera kandung kemih
Selama operasi dilakukan, kandung kemih menjadi salah satu area yang kemungkinan besar terpengaruh. Nah, ketika operasi caesar dilakukan kembali, kandung kemih pun jadi lebih berisiko mengalami cedera.
- Risiko emboli paru
Setiap kali operasi caesar dilakukan, risiko terjadinya masalah pembekuan darah ikut meningkat. Masalah gumpalan darah ini, yang biasanya terjadi pada kaki atau daerah panggul, dapat berakibat fatal. Terutama jika pecah dan darah masuk ke paru-paru. Kondisi ini disebut emboli paru.
- Masalah pada plasenta
Berulang kali dilakukan operasi caesar menempatkan plasenta menjadi lebih berisiko mengalami masalah, terutama pada posisinya. Plasenta mungkin akan jadi terlalu dalam di dinding rahim (juga dikenal sebagai plasenta akreta) atau dapat menutupi serviks (juga dikenal sebagai plasenta previa), pada kehamilan berikutnya.
- Risiko pendarahanberat
Operasi caesar berulang juga meningkatkan risiko Mama mengalami pendarahan hebat, biasanya terjadi pada operasi caesar yang lebih dari 2-3 kali. Untuk hal ini, diperlukan pemantauan ketat dari dokter kandungan selama proses operasi berlangsung.
- Infeksi
Mama juga lebih berisiko mengalami infeksi setelah melakukan operasi caesar berulang. Ini karena bakteri yang biasanya ada di vagina dapat memasuki rahim. Dengan demikian, infeksi bisa lebih mudah terjadi di lokasi bekas luka sayatan operasi. Dalam beberapa kasus yang tak cepat ditangani, infeksi juga dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
Oleh sebab itu, jika Mama berencana hendak melakukan operasi caesar kembali untuk kesekian kalinya, cobalah untuk rutin berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter akan memeriksa kesehatan kehamilan dan kondisi tubuh Mama, sehingga bisa lebih memahami berbagai risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Baca juga:
- Kapan Waktu Tepat Kembali Olahraga Setelah Operasi Caesar?
- Cara Nyaman Berhubungan Seks Setelah Persalinan Caesar
- 5 Penyebab Nyeri pada Bekas Operasi Caesar