Mama Wajib Tahu, Ini 5 Penyebab Varises setelah Melahirkan
Lebih berhati-hati dalam menjaga berat badan selama hamil dan setelah melahirkan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama hamil dan setelah melahirkan, seringkali terjadi beberapa masalah pada tubuh Mama. Ada yang bisa langsung sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang bertahan.
Pada intinya proses kehamilan membuat volume darah meningkat, sementara laju aliran darah dari kaki ke panggul berkurang. Kondisi ini pun memberi tekanan pada vena, yang kemudian dapat menyebabkan varises.
Varises adalah kondisi di mana pembuluh darah membesar dan biasanya terjadi di kaki. Tetapi selama kehamilan varises dapat juga muncul di bokong dan area vagina.
Sebenarnya apa saja faktor penyebab varises setelah melahirkan, ya? Yuk simak rangkuman informasinya dari Popmama.com berikut ini seperti dilansir dari situs National Health Services (NHS) UK:
1. Kelebihan berat badan
Saat hamil, berat badan berpotensi naik tak terkendali. Salah satunya karena pola makan yang menjadi berlebihan. Nah, kelebihan berat badan pun bisa menjadi faktor penyebab dari varises setelah melahirkan.
Sebab dalam kondisi ini, berat badan yang naik berlebihan dapat memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah Mama. Ini berarti pembuluh darah harus bekerja lebih keras untuk mengantarkan darah kembali ke jantung Mama.
Selain dapat menambah tekanan pada katup, kondisi ini juga kerap membuat area tersebut menjadi rentan bocor.
Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk selalu menjaga porsi makan tetap terkendali selama hamil dan setelah melahirkan. Pahamilah bahwa hamil bukan berarti porsi makan Mama harus menjadi dua kali lebih banyak.
Kontrol porsi makan dengan diet gizi seimbang, jika perlu diskusikan dengan dokter gizi, ya. Terutama jika sejak sebelum hamil Mama sudah memiliki masalah dengan berat badan yang berlebihan.
2. Sering berdiri terlalu lama
Setelah melahirkan, perhatikan juga aktivitas dan pola gerak Mama sehari-hari. Sempatkan diri untuk berolahraga secara rutin untuk melancarkan aliran darah.
Terutama jika Mama memiliki kebiasaan untuk berdiri terlalu lama, misalnya karena pekerjaan atau kebiasaan sehari-hari.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan dan kebiasaan yang mengharuskan Mama berdiri dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan risiko varises. Sebab saat berdiri terlalu lama, aliran darah Mama tidak mengalir dengan mudah.
3. Hormon kehamilan
Faktor hormonal juga turut menjadi penyebab varises setelah melahirkan. Selama kehamilan, jumlah darah Mama meningkat untuk membantu mendukung proses tumbuh kembang janin. Kondisi ini pada sebagian ibu hamil juga menambah tekanan pada pembuluh darah.
Selain itu, peningkatan kadar hormon selama kehamilan juga menyebabkan dinding otot pembuluh darah menjadi rileks, yang juga turut meningkatkan risiko varises.
Varises juga dapat berkembang saat rahim mulai bertumbuh. Saat rahim mengembang, ada tekanan ekstra pada pembuluh darah di daerah panggul Mama, yang kadang-kadang bisa menyebabkan varises.
Namun meskipun hamil dapat meningkatkan risiko Mama terkena varises, sebagian besar biasanya akan kembali pulih dengan secara signifikan setelah persalinan.
4. Jumlah kehamilan sebelumnya
Beberapa teori juga menemukan bahwa varises lebih mungkin terjadi seiring dengan banyaknya jumlah kehamilan Mama sebelumnya.
Ini berarti jika Mama pernah punya riwayat varises pada kehamilan anak pertama, maka kemungkinan Mama mengalaminya kembali di kehamilan kedua dan seterusnya menjadi meningkat.
5. Riwayat keturunan alias genetik
Apabila di keluarga Mama ada riwayat dengan masalah varises, maka besar kemungkinan Mama juga akan mengalaminya saat hamil dan setelah melahirkan.
Ini menunjukkan bahwa varises mungkin sebagian disebabkan oleh gen Mama, yang diwarisi dari orang tua atau anggota keluarga terdekat.
Pada dasarnya, perempuan juga lebih rentan mengalami varises dibandingkan laki-laki. Penelitian membuktikan bahwa hal ini karena secara hormonal cenderung membuat dinding katup pembuluh darah lebih rentan bocor.
Kemudian juga apabila saat hamil Mama punya masalah dengan pembuluh darah vena selama hamil, varises kemungkinan besar juga akan berlanjut hingga setelah melahirkan.
Dikutip dari American Pregnancy Association, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah varises menjadi semakin parah setelah melahirkan. Salah satunya adalah hindari kebiasaan duduk atau berdiri dalam posisi yang sama terlalu lama.
Hindari juga untuk menggunakan sepatu hak tinggi. Lebih baik gunakan sepatu hak rendah atau flat shoes untuk menunjang sirkulasi darah yang lebih lancar.
Jangan lupa untuk cukup minum air putih dan konsumsi serat untuk melancarkan aliran darah serta mencegah sembelit.
Apakah Varises Pascapersalinan Bisa Diobati?
Jika varises tidak membaik dalam beberapa bulan setelah melahirkan dan membuat Mama tidak nyaman, Mama memiliki beberapa pilihan pengobatan yang aman.
Dilansir dari babycenter.com, Peneliti menyarankan untuk menunda pengobatan hingga enam hingga sembilan bulan pascapersalinan untuk menghindari pengobatan varises yang akhirnya membaik. Mama mungkin juga ingin menghindari pengobatan varises jika Mama berencana hamil lagi di masa mendatang.
Kehamilan lain hanya akan menyebabkan kondisi kembali dan memburuk lagi. Ahli bedah vaskular adalah orang yang biasanya memberikan pengobatan untuk varises. Mereka mungkin memulai dengan USG untuk melihat apakah pembuluh darah dalam di kaki Mama berfungsi normal.
Perawatan yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Varises setelah Melahirkan
- Duduk dengan Benar
Duduk lebih lama untuk ibu baru melahirkan biasanya sulit dilakukan saat sedang menyusui atau dengan bayi yang sedang tidur. Cobalah agar kaki tetap tinggi dan hindari menyilangkan pergelangan kaki untuk mencegah penyempitan pembuluh darah yang bisa menghilangkan varises. Melenturkan atau meregangkan otot kaki Mama secara berkala saat menggoyang si Kecil untuk tidur juga akan membantu menghilangkan varises.
- Exercise
Meningkatkan sirkulasi darah secara efektif akan membantu meringankan gejala varises dan membantu mencegah varises baru terbentuk setelah melahirkan. Terlibat dalam olahraga apa pun dengan interval sering yang membuat darah terpompa. Berdiri terlalu lama dapat memperburuk masalah. Daripada berjalan atau berlari di atas treadmill untuk waktu yang lama, pertimbangkan untuk melakukan latihan singkat seperti olahraga yang dapat dilakukan sambil duduk.
Lakukan perlahan dan tingkatkan aktivitas secara bertahap untuk menghindari kerja otot sensitif yang berlebihan selama masa pemulihan.
- Dukungan Tambahan
Korset pascapersalinanadalah investasi yang bijak. Korset pascapersalinan membantu menyelaraskan kembali tubuh setelah melahirkan sambil menghilangkan kantong cairan berlebih penyebab varises, memberikan dukungan untuk mendorong penyembuhan di area kaki dan membantu menghilangkan atau mengurangi varises di area ini.
- Terapi Medis
Ada beberapa perawatan medis yang efektif mengurangi gejala dan tingkat keparahan varises salah satunya adalah Skleroterapi. Prosedur invasif minimal ini melibatkan sclerosant (sejenis obat) yang disuntikkan ke dalam varises Mama dan ini bisa langsung menghilangkannya. Jarumnya sangat kecil sehingga kebanyakan orang hampir tidak merasakannya.
- Akan hilang sendiri
Varises akan teratasi dengan sendirinya, tetapi ini tidak berarti masalahnya telah hilang. Semakin proaktif Mama mengenai perawatan, semakin cepat pemulihan dan semakin rendah risikonya.
Berikut tadi informasi mengenai penyebab varises setelah melahirkan. Apabila varises yang terjadi cukup parah dan mengganggu, segera konsultasikan ke dokter ya, Ma.
Baca juga;
- Mengenal Varises dan Penanganan Awal yang Mudah, Bisa Sebabkan Stroke
- Pola Makan Sehat untuk Mencegah Varises saat Hamil
- Teknologi Baru untuk Obati Varises dan Tiroid, Minim Luka atau Sayatan