Seluk-beluk Perawatan Luka Jahitan Pasca Persalinan Normal
Perawatan tepat bantu mempercepat proses pemulihan luka jahitan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasca masa persalinan normal, salah satu hal penting yang perlu Mama perhatikan adalah merawat bekas luka jahitan. Dengan begitu, penyembuhannya pun akan menjadi lebih cepat.
Meskipun vagina memiliki elastisitas tinggi, proses persalinan seringkali membutuhkan penjahitan akibat robekan pada vagina dan perineum. Nah, meski jahitan pada persalinan dianggap hal umum yang dialami oleh para perempuan, namun tetap tak boleh diabaikan perawatannya.
Jika Mama mengabaikan perawatan dan tidak menjaga bekas luka jahitan dengan baik, risiko infeksi bisa terjadi.
Nah, berikut rangkuman informasi soal jahitan pada persalinan yang penting Mama ketahui:
1. Penyebab penjahitan perlu dilakukan
Tidak semua perempuan memerlukan proses penjahitan saat melahirkan, namun hampir semuanya yakni sekitar 9 dari 10 perempuan mengalaminya. Apa yang membuat proses persalinan perlu dijahit?
Biasanya, robekan pada vagina atau perineum terjadi akibat beberapa hal. Misalnya karena bayi memiliki berat 4 kg lebih atau karena ini adalah persalinan pertama Mama. Proses persalinan dibantu alat seperti forceps atau ventouse juga seringkali mengakibatkan robekan dan jahitan.
Apabila persalinan Mama membutuhkan episiotomi atau robekan yang disengaja, Mama juga akan mengalami proses penjahitan.
2. Tipe-tipe robekan persalinan
Ada beberapa jenis robekan pada proses persalinan, bergantung pada ukuran atau tingkat kedalamannya. Jenis robekan ini dibagi menjadi empat tingkat.
Pada tingkat pertama, robekan terjadi pada lapisan kulit di sekitar vagina. Umumnya robekan yang terjadi berukuran kecil dan bisa sembuh sendiri tanpa diperlukan jahitan.
Kemudian untuk tingkat kedua, robekan terjadi tidak hanya di kulit tapi juga mencapai otot perineum. Robekan yang terjadi bisa sembuh sendiri, tapi bisa juga membutuhkan jahitan. Ini bergantung pada kondisi masing-masing ibu.
Untuk tingkat ketiga, kulit dan otot perineum robek. Seringkali bahkan robekan juga terjadi mencapai otot anus. Pada tingkat ini, setiap robekan yang terjadi harus dijahit.
Sementara pada tingkat keempat, robekan yang terjadi cukup dalam dan bisa mencapai dalam otot anus. Para ibu yang mengalami robekan tingkat ini juga harus dijahit.
3. Proses penjahitan saat persalinan
Penjahitan biasanya langsung dilakukan segera setelah persalinan. Mama akan diberikan obat bius lokal di ruang bersalin, untuk meminimalkan tingkat nyerinya.
Proses penjahitan yang dilakukan setelah persalinan juga biasanya tidak akan terlalu terasa nyeri, karena tubuh Mama sedang berkonsentrasi pada rasa nyeri persalinan.
Namun demikian, jika robekan yang terjadi cukup parah, misalnya di tingkat tiga atau empat, penjahitan bisa saja dilakukan di ruang operasi. Bius yang diberikan bisa berupa bius lokal maupun bius total.
4. Perawatan bekas luka jahitan
Untuk merawat bekas luka jahitan, Mama perlu berhati-hati saat mulai bergerak pasca persalinan. Jangan terlalu memaksakan diri untuk langsung berdiri atau berjalan jika memang dirasa masih sulit.
Memaksakan diri banyak bergerak pasca dijahit saat persalinan bisa membuat bekas luka tergesek dan malah jadi infeksi, Ma.
Pasca persalinan, Mama biasanya akan menggunakan pembalut untuk menampung sisa darah nifas yang masih keluar. Nah, untuk mencegah kelembapan terjadi, ganti pembalut secara teratur.
Beri kesempatan pada vagina dan bekas luka untuk ‘bernapas’ sesaat. Caranya dengan menggunakan celana dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat.
Selain itu, jangan lupa perbanyak minum air putih untuk menjaga cairan tubuh tetap terjaga. Dengan begitu, Mama akan terhindari dari sembelit yang bisa menimbulkan nyeri pada bekas jahitan.
Jangan lupa minum obat jika diberikan oleh dokter. Obat yang biasanya diberikan yakni antibiotik dan anti nyeri. Konsumsi obat-obatan ini bisa mempercepat proses penyembuhan Mama.
5. Masalah pada bekas luka jahitan yang perlu diawasi
Perhatikan bekas luka Mama dengan baik. Jika muncul tanda-tanda tak biasa, segera konsultasikan dengan dokter agar bisa diobati.
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai yakni muncul rasa nyeri yang tak tertahankan, terutama saat Mama buang air kecil. Awasi juga jika Mama demam, yakni dengan suhu mencapai 38,5 derajat Celcius.
Perhatikan juga jika muncul rasa nyeri di perut atau di area vagina. Tanda bahaya juga bisa muncul dengan adanya gumpalan darah yang keluar dari vagina.
Tak perlu khawatir, Ma. Jahitan pada proses persalinan bisa diatasi dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Yang terpenting, konsultasikan segera dengan dokter tentang apa yang Mama rasakan pada bekas lukanya, ya.