Masalah Keloid yang Timbul setelah Operasi Caesar
Masalah bekas luka ini seringkali membuat Mama tidak nyaman
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi Mama yang menjalani persalinan caesar, risiko timbulnya bekas luka operasi tentu tak terhindarkan. Bekas luka ini biasanya merupakan jaringan fibrosa atau jaringan parut yang terbentuk di atas luka. Kemudian seiring berjalannya waktu luka akan samar dengan sendirinya.
Namun, dalam beberapa kasus jaringan parut ini tumbuh secara berlebihan, menebal dan mengeras yang disebut sebagai keloid. Keloid cenderung akan tumbuh lebih besar daripada ukuran luka aslinya. Meskipun tumbuh di daerah tubuh yang tertutup.
Bisa dibilang keloid ini sulit dihilangkan dan cukup mengganggu penampilan Mama.
Cek apa saja masalah keloid yang timbul setelah operasi caesar dari Popmama.com berikut ini.
1. Gejala dan bentuk keloid
Keloid terjadi akibat pertumbuhan berlebihan pada jaringan parut yang ada di tempat bekas luka sayatan.
Umumnya warna keloid sedikit lebih gelap dari warna kulit, menyerupai warna daging, mulai dari pink hingga merah tua.
Tekstur keloid terasa bergerigi dan lebih tebal dari kulit asli Mama.
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan keloid ini pun bisa semakin besar hingga berbulan-bulan. Beberapa perempuan merasakan gatal yang luar biasa di area keloid.
Dilansir dari laman Healthline, keloid tidak membahayakan bagi kesehatan tubuh.
Hanya saja, Mama akan merasa jadi tidak nyaman, seperti nyeri saat ditekan, atau ada iritasi akibat gesekan pada pakaian.
2. Kondisi yang meningkatkan risiko keloid
Menurut American Osteopathic College of Dermatology, diperkirakan 10 persen orang mengalami keloid. Umumnya, perempuan yang berusia di bawah 30 tahun dan memiliki kulit berpigmen gelap, lebih rentan mengalaminya pada luka bekas operasi.
Selain itu, faktor genetik juga turut meningkatkan risiko terjadinya keloid.
Jika kedua orangtua kamu atau salah satunya memiliki keloid, ada kemungkinan kamu juga akan mengalaminya.
Menurut sebuah penelitian, gen yang dikenal sebagai gen AHNAK memiliki peran dalam menentukan siapa yang menurunkan bakat keloid dan siapa yang tidak.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki gen AHNAK kemungkinan cenderung lebih rentan mengalami bekas luka keloid daripada mereka yang tidak memiliki gen tersebut.
3. Kapan harus butuh penanganan medis?
Keloid biasanya tidak memerlukan penanganan medis yang khusus, namun Mama mungkin merasa sangat terganggu dengan pertumbuhannya.
Pertumbuhan keloid yang tidak terkontrol juga bisa menjadi pertanda adanya kemungkinan kanker kulit.
Bila keloid terasa mengganggu, segera laporkan kepada dokter yang melakukan tindakan operasi caesar. Biasanya, mereka akan melakukan pemeriksaan pada luka secara visual.
Bila keloid terasa menyakitkan atau mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali, dokter akan melakukan pemeriksaan sampel jaringan dari daerah bekas luka untuk memastikan adanya sel kanker atau tidak.
Jika tidak ada rasa sakit yang mengganggu, mungkin keloid akan dinyatakan aman dan mungkin bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu yang cukup lama.
Baca juga: 10 Tips Pemulihan Pasca Operasi Caesar yang Efektif
Cara Penyembuhan Keloid
Keloid yang sudah terlanjur tumbuh sebenarnya bisa ditangani dengan beberapa cara, seperti suntikan kortikosteroid, laser, radiasi, hingga operasi.
1. Suntikan kortikosteroid
Suntikan ini berfungsi untuk mengurangi peradangan, yang diberikan pada bagian keloid secara rutin hingga keloid mengempis. Kelemahannya, suntikan ini bisa membuat bagian keloid yang sudah kempis menyisakan warna kemerahan, dan tetap akan terlihat berbeda dengan warna bagian kulit asli Mama.
2. Cryotherapy
Cara ini dilakukan dengan membekukan keloid menggunakan nitrogen cair. Prosedur ini biasanya digunakan bagi keloid yang ukurannya lebih kecil.
3. Laser
Laser dapat membantu meratakan keloid dan membuat warnanya menjadi lebih pudar. Namun, metode ini termasuk mahal dan perlu dilakukan beberapa kali.
4. Operasi
Dalam prosedur operasi, dokter akan memotong bagian keloid dan menyuntikan steroid pada bagian keloid yang dipotong. Namun cara ini memiliki risiko timbulnya keloid baru yang lebih besar.
5. Radiasi
Radiasi merupakan cara yang cukup efektif. Namun, cara ini sebaiknya dijadikan pilihan terakhir untuk mengobati keloid Mama. Dilansir dari laman WebMD, radiasi dapat meningkatkan risiko kanker.
Itulah ulasan tentang keloid, salah satu masalah yang biasa terjadi pada bekas luka persalinan caesar Mama. Jika Mama memang sudah memiliki bakat keloid, konsultasikan dengan dokter mengenai tindakan apa yang cocok untuk menyembuhkan keloid mama.
Baca juga:
- Cara Merawat Tindikan Baru agar Tidak Infeksi dan Muncul Keloid
- Cara Mudah Mencegah Keloid Paska Operasi Caesar
- 5 Cara Menghilangkan Keloid Bekas Operasi Caesar