Bahaya Mengonsumsi Suplemen Diet saat Menyusui, Efek Sampingnya Parah
Makanan bergizi dan latihan fisik adalah alternatif aman untuk penurunan berat badan saat menyusui
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jamu tertentu, vitamin dosis tinggi, dan suplemen makanan lainnya bisa berbahaya bagi bayi yang disusui melalui ASI. Termasuk mengonsumsi pil diet atau suplemen penurun berat badan.
Pil diet mungkin membantu Mama menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi mengonsumsi suplemen penurun berat badan saat menyusui kemungkinan besar tidak aman untuk Mama dan si Kecil.
Untuk itu, ketahui bahaya mengonsumsi suplemen diet saat menyusui dari rangkuman Popmama.com di bawah ini.
Menyusui Bisa Turunkan Berat Badan
Tahukah Mama, menyusui itu dapat menurunkan berat badan, lho! Menurut beberapa ahli, menyusui bisa membuat Mama kehilangan 1-2 kg per minggu. Menyusui menyebabkan penurunan berat badan melalui pembakaran kalori.
Diet atau pembatasan kalori dapat digunakan untuk menurunkan berat badan, tetapi harus dilakukan secara hati-hati.
Penurunan berat badan setengah kilogram per minggu atau 2 kilogram per bulan dapat dicapai oleh ibu menyusui secara bertahap, lambat, dan aman.
Saat Mama mengonsumsi kurang dari 1.800 kalori per hari, jumlah ASI yang dihasilkan bisa berkurang. Produksi susu juga dapat terhambat oleh stres, kecemasan, dan kelelahan.
Tidak ada manfaat langsung dari menurunkan berat badan untuk meningkatkan suplai ASI bayi mama atau membuatnya lebih sehat.
Tidak disarankan untuk membatasi lemak sehat dalam makanan untuk meningkatkan kandungan lemak ASI. Hindari diet yang sangat membatasi kalori untuk penurunan berat badan yang cepat.
Untuk menurunkan berat badan saat menyusui, Mama harus makan makanan nabati. Akan lebih aman untuk Mama berolahraga dan menjaga kalori tetap seimbang daripada diet ketat.
Itu dikarenakan, menyusui tidak hanya baik untuk membakar sebagian lemak tubuh yang tersimpan, tetapi juga baik untuk melindungi sel lemak lainnya.
Selain itu, menyusui telah terbukti bermanfaat bagi ibu dan anak dengan memberikan nutrisi penting dan meningkatkan berat badan anak.
Apakah Bisa Mengonsumsi Suplemen Diet saat Menyusui?
Alasan untuk Mama tidak boleh mengonsumsi suplemen diet saat menyusui adalah meskipun suplemen diet punya kandungan “alami”, namun sangat mungkin memiliki efek samping yang dapat memengaruhi Mama dan si Kecil.
Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang berpotensi berbahaya dapat disalurkan ke bayi melalui ASI.
Menurut National Institutes of Health (NIH), potensi efek samping tersebut, meliputi:
- Sakit kepala
- Kesulitan tidur
- Nyeri otot atau tulang
- Peningkatan detak jantung
- Tekanan darah tinggi
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sembelit
- Kram perut
- Gas
- Maag
- Vertigo
- Kelemahan
- Kecemasan
- Gelisah
- Batu ginjal
- Kerusakan hati
Bahan-bahan tertentu dalam suplemen diet secara eksplisit tidak dianjurkan jika Mama sedang menyusui. Misalnya, 5-Hydroxytryptophan adalah komponen pil penurun berat badan tertentu yang mungkin tidak aman untuk bayi, menurut Mount Sinai.
Menurut Mayo Clinic, beberapa dari produk tersebut juga mengandung obat resep tanpa mencantumkannya pada label sehingga bisa menghasilkan efek samping yang lebih tidak terduga dan berpotensi membahayakan.
Selain itu, efek hilir dari pil diet tertentu mungkin tidak aman saat sedang menyusui, seperti suplemen yang mengandung kafein, yang bertindak sebagai diuretik dan menghilangkan cairan dari tubuh.
Sementara, hidrasi adalah komponen penting dan sangat baik saat menyusui. Jadi, kehilangan terlalu banyak cairan dapat membahayakan laktasi yang sehat, menurut Children's Hospital of Philadelphia (CHOP). Terlebih lagi, mengurangi berat air saja tidak mendukung penurunan berat badan jangka panjang.
Alternatif yang Lebih Aman untuk Pil Diet saat Menyusui
Mengonsumsi suplemen penurun berat badan saat menyusui bukanlah solusi.
Alternatif aman yang bisa Mama coba adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur, yang dapat membantu pembakaran kalori lebih banyak.
Dilansir dari Mayo Clinic, diet mama harus mencakup:
- Buah
- Sayuran
- Biji-bijian utuh seperti gandum, roti gandum dan beras merah
- Produk susu rendah lemak seperti yogurt dan susu
- Sumber protein tanpa lemak seperti unggas tanpa kulit, kacang-kacangan dan kacang-kacangan
Dalam hal aktivitas fisik, bicarakan dengan dokter mama, kapan waktu yang aman untuk mulai berolahraga. Biasanya, Mama bisa langsung bergerak setelah merasa siap dan pulih.
Namun, untuk memastikan keamanannya, Mama bisa mulai bergerak segera setelah disetujui oleh dokter apabila Mama baru pulih dari operasi caesar, perbaikan vagina yang luas, atau persalinan yang sulit.
Kombinasikan latihan kekuatan dan kardio untuk meningkatkan kekuatan, tingkat energi, dan mendukung kesehatan mental. Tetap penuhi kebutuhan cairan, karena memproduksi ASI perlu energi ekstra.
Demikian informasi mengenai bahaya mengonsumsi suplemen diet saat menyusui untuk Mama ketahui. Tidak perlu diet terburu-buru ya, Ma! Yang penting adalah kesehatan dan keselamatan Mama dan si Kecil.
Baca Juga:
- Bolehkah Melakukan Keto Diet saat Menyusui? Cari Tahu Ya, Ma!
- 6 Cara Aman Menurunkan Berat Badan saat Menyusui
- Amankah Konsumsi Terong Bagi Ibu Menyusui dan si Kecil? Simak Faktanya