Fakta Mengenai Komplikasi Mastitis yang Umum Terjadi pada Ibu Menyusui
Ma, puting yang sakit dapat memicu mastitis
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ternyata, mastitis paling sering terjadi pada perempuan pasca persalinan dan dapat menyebabkan penghentian menyusui. Sementara mastitis sendiri adalah peradangan jaringan payudara yang terkadang melibatkan infeksi.
Biasanya puting yang sakit bisa memicu mastitis. Gejalanya berupa peradangan yang menimbulkan nyeri payudara, pembengkakan, kehangatan dan kemerahan. Bahkan sebagian ibu baru mungkin juga mengalami demam dan kedinginan.
Artinya, mastitis paling sering menyerang ibu yang sedang menyusui. Nah, berikut Popmama.com akan membahas fakta mengenai komplikasi mastitis laktasi. Yuk, cek ulasannya!
1. Abses payudara karena benjolan bernanah
Mama tidak bisa melanjutkan menyusui karena adanya mastitis?
Ketahulailah, bahwa abses payudara adalah komplikasi mastitis yang paling umum dialami ibu menyusui. Abses pun terjadi karena benjolan bernanah yang terbentuk di payudara dan terasa nyeri. Biasanya menyusui dapat dilanjutkan dengan adanya abses yang diobati.
Dilansir dari Healthline, infeksi pada payudara menyebabkan abses payudara, ini merupakan kondisi umum pada perempuan menyusui. Penting untuk menemui dokter untuk secara efektif mengobati infeksi payudara dan abses guna mencegah kasus berulang.
Namun pada kondisi ini, tindakan operasi kecil diperlukan untuk mengeluarkan nanah dari dalam payudara. Dimana indikasi infeksi yang lebih serius apabila mengalami:
- Benjolan lunak di payudara yang tidak mengecil setelah menyusui bayi baru lahir
- Nanah mengalir dari puting
- Demam persisten dan tidak ada perbaikan gejala dalam 48-72 jam
2. Infeksi jamur disebabkan oleh organisme Candida albicans
Ma, mastitis sendiri dapat menimbulkan komplikasi seperti infeksi jamur. Umumnya paling sering terjadi 1-3 bulan setelah melahirkan. Meski dapat terjadi secara spontan atau selama menyusui, kondisi ini harus dicurigai ketika rasa sakit berkepanjangan. Perawatan ibu dan bayi sangatlah penting.
Dikutip dari Medicalnewstoday, infeksi ragi di bawah atau di sekitar payudara bisa menyebabkan intertrigo dan ruam yang berkembang di lipatan kulit. Seseorang hanya akan mengalami infeksi jamur jika pertumbuhan jamur yang berlebihan terjadi di dalam tubuh mereka.
Dimana komplikasi tersebut disebabkan oleh organisme Candida albicans. Biasanya memiliki gejala puting payudara yang kuat dan nyeri payudara. Rasa sakitnya mungkin cukup parah. Bahkan menyebabkan penyapihan dini jika kondisinya tidak diobati. Hubungi dokter segera setelah merasakan benjolan yang mencurigakan.
3. Perawatan yang perlu dilakukan untuk mastitis
Secara klinis, mastitis terjadi karena peradangan payudara yang terlokalisir dan terasa nyeri bersamaan dengan gejala seperti flu. Oleh sebab itu kondisinya memerlukan beberapa perawatan, ini mungkin melibatkan:
- Obat antibiotik
Jika mengalami infeksi, biasanya perlu meminum obat antibiotik selama 10 hari. Sangat penting untuk mengambil semua obat agar meminimalkan kemungkinan kambuh. Tapi saat mastitis tidak hilang setelah minum antibiotik, segeralah mendapat penangan dari dokter.
- Obat pereda nyeri
Dokter mungkin merekomendasikan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya) atau ibuprofen (Advil, Motrin IB dan lainnya).
- Melanjutkan menyusui
Sebenarnya terbilang cukup aman jika Mama tetap melanjutkan menyusui sang bayi. Langkah tersebut membantu membersihkan infeksi. Menyapih bayi secara tiba-tiba kemungkinan akan memperburuk tanda dan gejalanya.
Ma, itulah fakta mengenai komplikasi mastitis. Yuk, dapatkan bantuan dari konsultan laktasi!
Baca juga:
- Pemeriksaan untuk Payudara Bengkak dan Terasa Sakit pada Ibu Menyusui
- 5 Bahan Alami untuk Redakan Puting Payudara yang Gatal saat Menyusui
- 5 Cara Mengatasi Infeksi Jamur pada Puting Payudara saat Menyusui