5 Hal yang Perlu Diketahui Mama tentang Bayi Baru Lahir
Si Kecil menangis tanpa air mata saat dilahirkan? Cek fakta selengkapnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari cara si Kecil mengenali wajah Mama hingga senyum pertamanya, bayi akan memiliki banyak kejutan bukan?
Bahwa minggu-minggu setelah memiliki bayi, ini bisa terasa tidak nyata dan luar biasa. Dimana bayi akan melalui kehidupannya untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Terutama dari segi fisik dan penampilan, kondisinya berubah selama minggu pertamanya. Jadi Mama perlu memahami dan mengetahui 5 hal tentang bayi baru lahir. Berikut Popmama.com berikan ulasannya:
1. Bayi baru lahir menangis tanpa mengeluarkan air mata
Bayi yang baru lahir memang pada umumnya lebih banyak menangis. Ini merupakan cara untuk ia berkomunikasi dengan Mama. Dalam hal itu, saluran air mata bayi masih berkembang setelah lahir.
Kondisi tersebut terbilang normal bagi mereka untuk tidak meneteskan air mata selama beberapa bulan pertamanya. Kebanyakan bayi mulai menangis air mata sekitar usia 2 minggu, tetapi beberapa bisa lebih lama.
Bahkan air matanya tidak keluar sampai mereka berusia sekitar satu bulan. Sore hari adalah waktu puncak menangis, terutama sekitar usia 6-8 minggu untuk bayi cukup bulan.
2. Tinja bayi baru lahir cenderung tidak terlalu bau
Dalam beberapa hari pertama, bahwa tinja bayi baru lahir memiliki bau yang sangat sedikit. Ini karena usus mereka belum banyak bakteri yang membuat tinjanya menjadi lebih bau.
Dilansir dari Babycentre, kotoran pertama bayi terdiri dari zat lengket berwarna gelap yang disebut mekonium.
Setelah itu, apa yang ibu temukan di popok bayi akan tergantung pada apakah menyusui atau memberi susu formula. Salah satu manfaat menyusui, yakni cenderung membuat kotoran bayi tidak terlalu bau.
Sebaiknya untuk tidak terlalu khawatir tentang seberapa sering bayi jika mengalami buang air besar.
Mungkin beberapa kali sehari atau sekali setiap tiga hari. Yang terpenting adalah mencari tahu apa yang normal dan perhatikan setiap perubahan.
3. Sebagian besar bayi baru lahir alami penurunan berat badan
Tentu semua bayi berbeda, Ma. Apalagi dari segi pola makan dan tidur mereka yang sering berubah. Mungkin perlu waktu bagi mereka menyesuaikan diri dengan rutinitasnya. Tapi beberapa ibu khawatir bayinya kehilangan berat badan.
Bahwa kondisi tersebut sebenarnya hal yang normal. Dimana beberapa hari pertama bayi baru lahir, ia bisa kehilangan sebagian persen dari berat tubuhnya. Sebagian besar bayi kembali ke beratnya pada saat berusia sekitar dua minggu.
Diwartakan dari Kidshealth, bayi dilahirkan dengan cairan ekstra. Jadi normal bagi mereka untuk turun beberapa ons ketika mereka kehilangan cairan itu dalam beberapa hari pertama kehidupan.
Bayi baru lahir yang sehat diharapkan kehilangan 7% sampai 10% dari berat lahir.
4. Bayi memiliki lebih banyak sel otak tertentu
Ternyata otak janin menghasilkan kira-kira dua kali lebih banyak neuron, lho. Hal ini adalah batas normal membuatnya memiliki peluang terbaik untuk lahir dengan otak yang sehat.
Dimana sebagian besar neuron berlebih dilepaskan di dalam rahim. Saat lahir, sebagian besar sel saraf mereka membawa pesan listrik.
Dirilis dari UHHospitals, otak bayi baru lahir mengandung lebih dari 100 miliar sel otak. Namun pada awalnya sel-sel tersebut terlepas dan tidak dapat berkomunikasi satu sama lain.
Setelah lahir, koneksi mulai terbentuk antara neuron dengan kecepatan luar biasa lebih dari 1 juta per detik.
5. Bayi memiliki lebih banyak tulang daripada orang dewasa
Tahukah Mama, bahwa terdapat lebih banyak tulang di tubuh bayi baru lahir. Umumnya bayi dilahirkan dengan sekitar 270 tulang.
Beberapa di antaranya akan menyatu. Hal itu untuk membentuk 206-213 tulang yang mereka miliki saat dewasa.
Misalnya tengkorak dimulai sebagai tiga potong tulang yang disatukan oleh tulang rawan, sehingga dapat masuk melalui jalan lahir.
Namun akhirnya bergabung menjadi satu tulang yang kokoh. Pada saat bayi mencapai usia dewasa, kemungkinan hanya terdapat 206 tulang di tubuhnya.
Diinformasikan dari Timesofindia.com,
bayi memiliki lebih banyak tulang daripada orang dewasa. Ini karena bayi punya lebih banyak tulang rawan daripada tulang.
Kerangka bayi sebagian besar terdiri dari tulang rawan. Saat seseorang tumbuh dewasa, tulang rawan berubah menjadi tulang dalam proses yang disebut osifikasi.
Itulah kelima hal tentang bayi baru lahir, Ma. Sebagai orangtua, tentu harus melakukan apa yang menurut Mama terbaik untuk sang buah hati.
Baca juga:
- 5 Cara Memberikan ASI untuk Bayi Prematur
- 5 Kondisi Ibu Menyusui yang Bisa Membahayakan Bayi
- 5 Manfaat Antibodi ASI bagi Bayi, Memiliki Efek Positif