Jenis Infeksi Pasca Operasi Caesar yang Sering Terjadi
Waspada, jangan sampai bakteri masuk ke dalam luka sayatan!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahwa sebagian ibu hamil memutuskan untuk melakukan persalinan caesar. Persalinan caesar sendiri adalah metode operasi melalui pembedahan sayatan pada perut dan rahim. Ini umumnya merupakan prosedur yang aman untuk ibu dan bayi.
Namun, mungkin ada beberapa risiko bagi kesehatan sang ibu. Sayatan dan infeksi rahim relatif umum terjadi setelah operasi caesar. Bekas lukanya pun berpotensi terkena infeksi jika bakteri memasukinya. Jika bakteri menyebar, infeksi rahim atau perut bisa berkembang.
Agar lebih jelas, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai jenis infeksi pasca persalinan caesar. Langsung saja simak ulasannya, Ma!
1. Impetigo yang menyebabkan lepuh
Pada sebagian perempuan, mereka sering kali mengalami impetigo pasca operasi caesar. Kondisinya menyebabkan lepuh dangkal berisi cairan yang pecah dan meninggalkan kerak berwarna seperti madu. Apabila itu terjadi, maka bisa sangat menyakitkan dan terasa gatal.
Sementara impetigo adalah infeksi kulit yang sangat umum dan menyebabkan luka dan lecet. Umumnya, impetigo disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Dimana bakteri tersebut masuk ke dalam kulit jika tergores atau pecah.
Tapi terkadang luka memiliki kerak yang tebal, lembut, kuning dengan area merah lembab di bawahnya. Gejala lain mungkin termasuk demam dan pembengkakan di kelenjar getah bening. Jenis luka ini muncul 1-3 hari setelah terpapar infeksi.
2. Infeksi saluran kemih dan kandung kemih
Apakah Mama alami ketidaknyamanan saat kencing setelah melahirkan secara caesar?
Persalinan dengan operasi caesar, ini juga berdampak pada tubuh. Terutama pada kandung kemih yang telah menurunkan sensitivitasnya. Bahkan berpotensi terjadinya pembengkakan dan rasa nyeri.
Biasanya, hal itu disebabkan oleh kateter yang digunakan selama tinggal di rumah sakit. Disitulah kemungkinan besar menyebabkan infeksi saluran kemih dan kandung kemih.
Tetapi perlu diingat, rasa sakit yang hebat dan tidak mereda bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih pasca persalinan (ISK). Infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri E. coli. Umumnya diperlukan waktu 3-6 minggu untuk pulih terkait robekan sepenuhnya.
3. Luka (perut) abses yang menyakitkan
Luka (perut) abses juga dapat dialami oleh sebagian perempuan pasca persalinan caesar, Ma. Biasanya kondisi tersebut disebabkan oleh bakteri.
Sementara abses adalah luka berisi kulit mati dan nanah yang berkembang di bawah kulit dan terasa sangag menyakitkan. Bahkan abses terbentuk pada sayatan rahim, jaringan parut, ovarium dan jaringan lain.
Beberapa bakteri penyebab luka abses pun bisa diobati dengan antibiotik dan memerlukan perawatan khusus. Dokter akan membuka sayatan di seluruh area yang terinfeksi. Kemudian mengeluarkan dan membersihkan nanah. Secara hati-hati dokter mengoleskan antiseptik menggunakan kain kasa.
4. Selulitis dengan jaringan yang terinfeksi di bawah kulit
Ma, perlu diketahui bahwa selulitis adalah infeksi pada kulit dan jaringan tepat di bawahnya. Apabila Mama alami selulitis, biasanya infeksi kulit ini menjadi pintu masuknya bakteri. Terutama bakteri staphylococcal atau streptococcal.
Dirilis dari Verywellhealth, sebagian besar selulitis terjadi di kaki. Tetapi dapat terjadi hampir di semua bagian tubuh. Untuk pasien operasi, bagian sayatan merupakan tempat infeksi yang paling umum.
Dengan selulitis, jaringan yang terinfeksi di bawah kulit menjadi meradang. Jika Mama alami selulitis luka pasca operasi caesar, maka berpotensi terjadi kemerahan dan pembengkakan. Namun selulitis tidak terdapat nanah.
Demikianlah jenis infeksi pasca persalinan caesar, Ma. Setelah beberapa hari pengobatan antibiotik, dokter akan memeriksa sayatan Mama kembali.
Baca juga:
- Penyebab Infeksi dan Demam karena Jahitan Bekas Caesar Terbuka
- Perlu Waspada! 5 Penyakit Ini Sering Muncul Pasca Operasi Caesar
- 5 Posisi Tidur Pasca Operasi Caesar yang Tepat, Aman dan Nyaman