13 Ciri Rahim Bersih Setelah Keguguran Tanpa Kuret
Intensitas kram pada perut berangsur menurun
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bahwa keguguran adalah hilangnya kehamilan secara spontan sebelum minggu ke-20. Kemungkinan banyak keguguran terjadi sangat awal pada kehamilan. Bahkan sebelum seseorang mengetahui tentang kehamilannya. Sedangkan dalam dunia medis, keguguran tanpa kuretase dikenal dengan sebutan abortus komplet.
Namun nggak ada salahnya untuk memastikan rahim sudah bersih. Agar lebih jelas, teruslah membaca 7 ciri rahim bersih setelah keguguran tanpa kuret di bawah ini. Yuk, cek ulasan dari Popmama.com yang sudah dirangkum dari berbagai sumber!
1. Berhentinya pendarahan pasca keguguran
Tanda keguguran yang paling umum adalah pendarahan vagina. Ini dapat bervariasi dari bercak ringan atau keluarnya cairan kecoklatan. Bahkan hingga pendarahan hebat dan darah atau gumpalan berwarna merah cerah. Sedangkan pendarahan bisa datang dan pergi selama beberapa hari.
Seorang perempuan mengalami keguguran dan hanya mengalami pendarahan selama beberapa jam. Tetapi yang lain mungkin mengalami keguguran hingga seminggu. Namun apabila pendarahan perlahan-lahan berkurang dan berhenti selama beberapa waktu. Kemungkinan Mama mengalami pendarahan yang lebih ringan. Di sisi lain juga menjadi tanda rahim Mama sudah bersih.
2. Hilangnya rasa nyeri dan kram di perut
Ketika kehamilan hilang, rahim berkontraksi untuk mengeluarkan jaringan kehamilan. Seorang perempuan mungkin akan mengalami kram. Persisnya seperti nyeri haid yang kuat di perut bagian bawah pada hari keguguran. Kemudian kram atau nyeri yang lebih ringan selama sekitar satu hari setelahnya.
Biasanya akan merasakan kram di kedua sisi perut bagian bawah atau daerah panggul. Kram mungkin datang dan pergi secara bergelombang atau rasa sakit terasa lebih konstan. Mama dapat mengobati rasa sakit dengan pereda nyeri atau menggunakan bantalan pemanas untuk meredakan kram. Apabila nyeri dan kram perut telah hilang, ini salah satu tanda rahim bersih setelah keguguran tanpa kuret.
3. Tidak ada lagi bau tak sedap pada vagina
Bahwa pendarahan yang berlebihan bisa jadi merupakan tanda masih ada jaringan plasenta di dalam rahim atau mengalami infeksi. Salah satu tanda dari infeksi mungkin termasuk keluarnya cairan yang berbau busuk. Artinya, kondisi ini adalah keguguran yang terinfeksi.
Infeksi bakteri dapat menyebar dan menjadi septik dengan cepat. Jadi jika memiliki gejala tersebut setelah keguguran, segera hubungi dokter. Sebab bau vagina dapat berubah dari hari ke hari selama siklus menstruasi. Sedangkan bakteri vaginosis merupakan pertumbuhan berlebih bakteri yang biasanya ada di vagina. Namun apabila tidak adanya bau tak sedap, kemungkinan besar rahim sudah bersih.
4. Berhentinya cairan keputihan
Mengalami keguguran merupakan peristiwa ketika jaringan yang tidak dikeluarkan sepenuhnya oleh rahim menjadi terinfeksi. Infeksi dan perubahan fisik paling umum dan yang mungkin dialami seperti keluarnya lendir keputihan dari leher rahim. Muncul akibat masih adanya jaringan janin keguguran pada rahim, kondisi ini juga bisa menyebabkan mengalami keputihan.
Dikutip dari Medicalnewstoday, ada banyak tanda ovulasi. Beberapa cukup mudah diwaspadai, tetapi tanda-tanda ini bisa meliputi keputihan yang tampak bening, keruh dan lebih basah dari biasanya.
Dimana keputihan merupakan masalah yang sering terjadi dan cukup mengganggu sebagian besar perempuan. Cairan tersebut keluar secara alami untuk menjaga vagina agar tetap bersih dan sehat. Namun jika sudah berhenti pasca keguguran tanpa kuret, maka rahim sudah bersih kembali.
5. Tidak lagi keluar lendir kecokelatan
Vagina dan vulva menghasilkan berbagai cairan yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan. Namun tanda keguguran yang paling umum adalah pendarahan vagina. Ini dapat bervariasi dari bercak ringan atau keluarnya cairan kecokelatan. Jadi selain keputihan, mungkin akan mengalami keluarnya lendir dari vagina.
Lendir tersebut umumnya berwarna cokelat dan keluar bersamaan dengan bercak darah. Apabila lendir sudah tidak keluar lagi, bisa menjadi ciri rahim bersih setelah keguguran tanpa kuret. Tetapi beberapa perempuan tidak mengalami gejala keguguran seperti keluarnya lendir.
6. Kembalinya menstruasi pasca keguguran
Kemungkinan besar, sebagian perempuan akan bertanya penasaran tentang kapan menstruasi pasca keguguran. Sedangkan kembalinya menstruasi setelah keguguran adalah pertanda baik bahwa fisik Mama pulih. Tubuh pun kan segera kembali normal. Dimana ovulasi dapat terjadi segera setelah dua minggu setelah keguguran dini.
Dr. Zev Williams, M.D., Ph menjelaskan kepada Parents bahwa menstruasi pertama setelah keguguran tidak dapat diprediksi. Menstruasi mungkin terlihat berbeda dari sebelumnya, aliran yang lebih deras dan beberapa bercak atau tidak sama sekali saat tubuh pulih. Siklus kembali normal dalam waktu dua bulan, meski bisa juga terjadi lebih cepat.
Ya, banyak orang kembali ke siklus normalnya empat minggu setelah mengalami keguguran. Tetapi bagi sebagian dari mereka, menstruasi mungkin tertunda lebih lama lagi. Namun ketika menstruasi sudah kembali normal, hal tersebut menjadi ciri rahim bersih setelah keguguran tanpa kuret. Kondisi ini menandakan jika Mama sudah siap untuk hamil lagi.
7. Suhu tubuh kembali normal
Demam setelah prosedur dilatasi dan kuretase adalah hal yang wajar terjadi. Hal ini disebabkan oleh proses pembersihan alami rahim setelah prosedur. Demam ini biasanya ditandai dengan peningkatan suhu tubuh Mama dan dapat disertai dengan gejala lain seperti menggigil, kelelahan, dan berkeringat.
Menurut Health Direct, demam ini biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika demam tidak kunjung mereda atau disertai dengan gejala lain yang lebih parah, seperti nyeri panggul yang hebat, keputihan berbau busuk, atau pendarahan yang berlebihan, maka Mama segera konsultasikan dengan dokter.
8. Gejala mual hilang
Mual adalah salah satu efek samping yang mungkin dialami wanita setelah keguguran, termasuk pasca prosedur kuretase. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh.
Terjadinya mual pasca kuretase adalah hal yang umum terjadi, yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormon yang terjadi akibat prosedur kuretase, efek samping dari obat-obatan yang digunakan selama prosedur, dan respons tubuh terhadap proses pembersihan rahim.
9. Menutupnya jaringan serviks
Penutupan serviks setelah prosedur dilatasi dan kuretase memang dapat dianggap sebagai tanda bahwa prosedur telah berhasil dilakukan. Ini dikarenakan serviks perlu dibuka selama dilatasi dan kuretase untuk memungkinkan pengambilan jaringan kehamilan, kemudian ditutup kembali setelah prosedur selesai.
Namun, perlu Mama ingat bahwa penutupan serviks bukanlah satu-satunya penanda keberhasilan dilatasi dan kuretase. Sebaiknya Mama melakukan pemeriksaan fisik dan menggunakan USG untuk memastikan bahwa semua jaringan kehamilan telah diangkat dengan baik dan tidak ada komplikasi yang timbul.
10. Tidak mengalami diare
Diare adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan frekuensi dan kecairan tinja. Setelah menjalani dilatasi dan kuretase terutama karena adanya perubahan hormon dan efek samping obat-obatan yang digunakan, Mama mungkin mengalami gangguan pencernaan ini.
Perubahan hormon yang signifikan, terutama penurunan hormon kehamilan seperti progesteron, bisa mempengaruhi aktivitas saluran pencernaan dan memicu diare.
Selain itu, obat-obatan yang digunakan selama prosedur, seperti antibiotik atau obat penghilang rasa sakit, juga dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan diare.
11. Ukuran rahim menjadi normal
Ketika seorang menjalani prosedur kuretase, rahim dapat mengalami perubahan ukuran karena pengikisan jaringan kehamilan. Ini bisa menyebabkan rahim membesar secara sementara. Namun, setelah prosedur kuretase selesai, rahim akan mulai pulih dan berangsur-angsur kembali ke ukuran normalnya. Proses ini merupakan bagian dari pemulihan alami tubuh setelah prosedur.
Kembalinya rahim ke ukuran normal tidak hanya menandakan proses penyembuhan yang baik, tetapi juga bisa menjadi indikasi bahwa seluruh jaringan kehamilan telah berhasil diangkat dengan baik selama kuretase. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun kembalinya rahim ke ukuran normal merupakan tanda yang baik, itu tidak menjamin bahwa prosedur telah berhasil sepenuhnya.
13. Hasil testpack negatif
Hasil negatif pada tes kehamilan memang bisa menjadi salah satu indikasi bahwa rahim sudah bersih setelah mengalami keguguran tanpa kuretase. Tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi keberadaan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan.
Setelah terjadi keguguran, produksi hCG dalam tubuh akan berkurang secara bertahap dan akhirnya kembali ke tingkat normal. Proses ini biasanya memerlukan waktu beberapa minggu untuk terjadi.
Jika hasil tes kehamilan menunjukkan negatif setelah beberapa waktu pasca keguguran, hal ini menandakan bahwa kadar hCG dalam tubuh sudah kembali normal. Ini menunjukkan kemungkinan besar bahwa rahim telah dibersihkan dari sisa-sisa jaringan kehamilan.
12. Hormon kehamilan tak lagi ditemukan dalam tubuh
Menguji keberadaan hCG dalam urine adalah salah satu cara utama Mama menentukan apakah pada kondisi hamil atau tidak. Dimana hCG benar-benar hanya diproduksi pada tingkat tinggi saat Mama hamil dan mencapai puncaknya sekitar minggu ke-8 hingga ke-11 kehamilan. Saat mengalami keguguran, tubuh akan menghentikan produksi hCG dan kadarnya secara bertahap akan kembali ke garis dasar sebelum hamil.
Dilansir dari Verywellfamily, jumlah hCG mungkin masih cukup tinggi untuk memicu hasil positif pada tes kehamilan selama beberapa minggu setelah keguguran. Biasanya diperlukan waktu dari satu hingga sembilan minggu agar kadar hCG kembali ke nol setelah keguguran.
Namun hormon kehamilan atau human chorionic gonadotropin (hCG) yang tidak lagi ditemukan pada tubuh, ini juga menjadi ciri rahim bersih setelah keguguran tanpa kuret.
Pasalnya hormon tersebut juga yang memicu masih adanya gejala-gejala kehamilan setelah melahirkan. Kondisi itu merupakan hal yang wajar terjadi usai keguguran, sehingga secara bertahap akan kembali normal.
Ma, demikianlah 7 ciri rahim bersih setelah keguguran tanpa kuret. Akan tetapi memang harus dicek dengan USG, ya.
Baca juga:
- 6 Kesalahan setelah Keguguran yang Membuat Susah Hamil Lagi
- 5 Perawatan setelah Kuret Pasca Keguguran
- 5 Cara Menghilangkan Trauma setelah Keguguran