Rekomendasi Pemberian ASI untuk Jaga Kualitas Nutrisi

2. Pentingnya kualitas ASI

Perubahan bentuk olahan ASI melalui berbagai proses bisa mempengaruhi kandungan gizinya. Oleh karena itu, perhatian terhadap kualitas ASI mulai dari proses, tempat, dan durasi penyimpanan ASI sangat penting.

Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kemenkes RI dr. Lovely daisy, MKM menyampaikan, “ASI dalam bentuk olahan lain, pertama, ASI dibekukan. ASI yang dibekukan di freezer mempunyai risiko menurunnya kandungan protein, zat gizi dan zat aktif lainnya yang tergantung pada tempat dan lama penyimpanan” dilansir dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id, pada Selasa (04/06/2023).

3. Risiko ASI olahan dan rekomendasi pemberian ASI

ASI yang dibekukan di freezer berisiko kehilangan kandungan protein, zat gizi, dan zat aktif lainnya tergantung pada tempat dan lama penyimpanan. ASI yang dikeringkan melalui proses pembekuan dan pengeringan juga mengalami perubahan komponen utama ASI.

Daisy juga menekankan, bahwa rekomendasi terbaik dalam pemberian ASI yang paling utama adalah Mama yang menyusui bayi secara langsung. 

Mama sebaiknya menyusui si Kecil secara langsung untuk membangun ikatan batin dan memberikan manfaat besar seperti meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil, melindungi pencernaan, dan meningkatkan kecerdasan.

4. Manfaat untuk Mama dan si Kecil

Menyusui dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif pada bayi dan mengurangi risiko kanker ovarium dan payudara pada Mama, serta meningkatkan bonding antara Mama dan si Kecil.

ASI adalah makanan utama dan terbaik bagi si Kecil yang berusia 0-6 bulan. MPASI mulai diberikan sejak usia 6 bulan dan ASI dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

5. Inisiasi menyusu dini

Proses insisasi menyusu dini ini melibatkan kontak kulit ke kulit antara Mama dan si Kecil setelah lahir selama minimal satu jam, memudahkan Mama untuk menyusui secara eksklusif dan lebih lama.

6. Risiko tidak mendapat ASI

Bagi si Kecil yang tidak mendapatkan ASI berisiko terkena penyakit infeksi seperti diare dan infeksi saluran pernapasan, serta masalah gizi dan alergi.

Sedangkan, bagi Mama yang terhambat untuk menyusui langsung seperti ibu pekerja, pemberian ASI dapat dilakukan melalui ASI Perah (ASIP). 

ASIP adalah solusi bagi ibu yang tidak bisa menyusui langsung, terutama Mama pekerja. ASIP segar yang diperah pada hari itu atau sebelumnya adalah yang terbaik.

7. Penyimpanan ASIP

Dilansir dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id menyampaikan cara penyimpanana ASI, bahwa ASI yang disimpan di cooler bag bertahan 24 jam, di ruangan dengan suhu 27-32°C bertahan 4 jam, di suhu kurang dari 25°C bertahan 6-8 jam, dan di kulkas bertahan 2-3 hari. ASI di freezer satu pintu bertahan 2 minggu, dan di freezer dua pintu bertahan 3-6 bulan.

8. Bayi baru Lahir tidak boleh diberi makanan lain

Bayi baru lahir hanya diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, sesuai dengan rekomendasi WHO, untuk mencegah infeksi dan gangguan menyusui.

Pemberian makanan atau minuman selain ASI pada bayi baru lahir meningkatkan risiko infeksi seperti diare dan meningitis, serta intoleransi dan alergi. Makanan prelaktal hanya boleh diberikan jika ada indikasi medis.

Apakah kamu seorang Mama baru atau calon Mama yang ingin memberikan si Kecil awal terbaik dalam hidup? Jelajahi rekomendasi Popmama.com tentang pentingnya menyusui dan tips nutrisi penting bagi Mama.

Baca juga:

• Bolehkah Melakukan Keto Diet saat Menyusui? Cari Tahu Ya, Ma!
• 7 Manfaat Alpukat bagi Ibu Menyusui, Enak dan Bergizi!
• 6 Kesalahan saat Pumping yang Sering Dilakukan Ibu Menyusui