Bolehkah Menyusui Bayi saat Ibu Terkena Tuberkulosis?
Tuberkulosis Merupakan penyakit menular, Pentingnya diskusi dengan dokter atau ahli kesehatan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama tentu selalu ingin memastikan si Kecil mendapatkan nutrisi terbaik, terutama melalui ASI yang kaya manfaat. Dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, Mama berupaya menunjang asupan nutrisi harian yang penting bagi tumbuh kembang si Kecil.
Namun, ketika Mama didiagnosis menderita Tuberkulosis (TB), kekhawatiran pun muncul. Rasa cemas sering kali dirasakan karena Mama takut menularkan penyakit ini kepada si Kecil selama proses menyusui.
Lalu, pertanyaannya adalah, apakah Mama yang menderita Tuberkulosis tetap bisa menyusui? Apakah aman bagi si Kecil untuk menerima ASI dalam kondisi ini? berikut ini Popmama.com telah berhasil mengulasnya.
Apa Itu Tuberkulosis?
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang terutama menyerang paru-paru, meskipun dapat juga mempengaruhi bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Penyakit ini menular melalui udara ketika penderita TBC aktif batuk, bersin, atau berbicara, sehingga orang di sekitarnya dapat terpapar bakteri tersebut.
Di Indonesia, TBC masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dan Global Report 2022, Indonesia menduduki peringkat kedua dengan beban TBC tertinggi di dunia setelah India. WHO memperkirakan bahwa ada sekitar 969.000 kasus TBC di Indonesia, dan dari jumlah tersebut, 717.941 kasus telah teridentifikasi.
Tingginya angka ini menunjukkan perlunya upaya pencegahan, diagnosis dini, dan pengobatan yang efektif untuk menekan penyebaran penyakit ini.
Apakah Ibu Menyusui dengan Riwayat TB Diperbolehkan Memberikan ASI?
Menurut Muchammad Fahrul Udin, seorang konsultan saluran napas dan paru anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, Mama yang memiliki riwayat tuberkulosis (TB) masih diperbolehkan memberikan ASI kepada bayinya, namun dengan beberapa syarat.
Mama perlu memastikan untuk selalu memakai masker saat berada dekat dengan bayi agar dapat mencegah penularan TB melalui udara selama menyusui atau berinteraksi dengan si kecil.
Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua Mama dengan TB dapat menyusui. Jika Mama memiliki TB dalam kategori parah, dokter biasanya menyarankan untuk tidak memberikan ASI langsung kepada bayi demi keamanan dan kesehatan mereka.
Langkah pencegahan ini bertujuan untuk melindungi bayi dari risiko infeksi yang lebih berat, sekaligus menjaga kesejahteraan Mama sendiri.
Cara untuk Menghindari Tuberkulosis
Untuk mencegah infeksi bakteri tuberkulosis (TB), Mama dan Papa disarankan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu cara yang efektif adalah dengan memastikan setiap ruangan memiliki pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang baik.
Hal ini penting karena TB menular melalui udara, dan lingkungan dengan udara bersih serta sirkulasi yang baik dapat membantu meminimalkan risiko penyebaran virus TB.
Selain itu, perlu diingat bahwa penularan TB pada anak juga bisa terjadi saat Mama hamil, melalui plasenta. Oleh karena itu, Mama dan Papa sangat disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter jika ada riwayat TB dalam keluarga.
Mengikuti saran medis dan rutin mengonsumsi obat yang diresepkan juga sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah penularan penyakit ini kepada anak. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Mama dan Papa dapat melindungi kesehatan keluarga dan menciptakan lingkungan yang aman bagi si kecil.
Nah itu dia informasi dan penjelasan mengenai bolehkah menyusui bayi saat Ibu terkena tuberkulosis? Tetap jagakesehatan ya, Ma agar Mama dan keluarga terhindar dari penyakit ini.
Baca juga:
- Bolehkah Ibu Menyusui Minum Susu Beruang? Dianggap Sebabkan Alergi
- Bolehkah Ibu Menyusui Minum Kopi?
- Bolehkah Mencampur ASI dan Susu Formula? Simak Faktanya