TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Apa Dampak Jangka Panjang dari KB IUD?

Mari kenali KB jenis spiral, yaitu IUD untuk para Mama yuk!

Instagram.com/healthy_debate

Mungkin Mama pernah mendengar salah satu jenis KB Spiral atau juga disebut KB IUD dalam dunia medis. Hal ini banyak menimbulkan sudut pandang yang berbeda dari masyarakat luas, lho. 

KB IUD sudah lama digunakan sebagai metode kontrasepsi yang efektif bagi perempuan setelah melahirkan. Prinsip pemasangan KB IUD sangat sederhana dan waktu operasinya cepat.

Namun, banyak orang masih sering khawatir tentang efek jangka panjangnya, apakah penggunaan IUD dalam jangka panjang akan berdampak negatif? 

Oleh karena itu Popmama.com berhasil merangkum dampak jangka panjang dari KB IUD yang dilansir dari Vinmec.com, yuk pelajari lebih lanjut! 

1. Pengenalan kontrasepsi IUD

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

KB IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk T kecil yang dimasukkan ke dalam rahim perempuan untuk mencegah sel sperma bertemu dengan sel telur, sehingga mencegah kehamilan. Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal.

IUD Tembaga:

  • Tahan lama hingga 10 tahun.
  • Kontrasepsi langsung efektif setelah dipasang.
  • Tidak perlu pantang berhubungan seks setelah pemasangan.
  • Bisa menyebabkan gangguan menstruasi, nyeri perut bawah, dan alergi bagi yang sensitif terhadap tembaga.

IUD Hormonal:

  • Selain mencegah kehamilan, juga membantu mengatur menstruasi.
  • Tidak menyebabkan nyeri perut bawah.Durasi efektif lebih pendek, sekitar 3-5 tahun.
  • Lebih mahal dibandingkan IUD tembaga.
  • Bisa menyebabkan kenaikan berat badan, jerawat, dan gangguan menstruasi seperti amenorea (tidak menstruasi).

Untuk menjaga kesehatan dan mendapatkan manfaat maksimal dari kontrasepsi ini, penting untuk melakukan pemeriksaan ginekologi dan mencari informasi yang cukup terlebih dahulu ya, Ma. 

2. Prinsip pemasangan KB spiral

Freepik/user15145147

Setelah dimasukkan ke dalam rahim, IUD memengaruhi lapisan rahim sehingga mencegah sel sperma dan sel telur bertemu. Hal ini mencegah terjadinya pembuahan dan penempelan embrio di rahim.

Waktu yang Tepat untuk Pemasangan KB IUD:

  • Setelah Haid Berakhir:

Pastikan tidak ada hubungan seks sebelum pemasangan.

  • Setelah Melahirkan Normal:

Tunggu 6 minggu dan pastikan tidak ada hubungan seks.

  • Jika Sedang Menstruasi:

Tunggu sampai menstruasi berhenti sebelum memasang IUD.

  • Setelah Menstruasi Kembali Pasca Aborsi atau Keguguran:

Pasang IUD setelah menstruasi kembali dan berhenti.

  • Setelah Operasi Caesar:

Tunggu setidaknya 3 bulan hingga luka benar-benar sembuh dan pastikan metode kontrasepsi lain yang digunakan tidak efektif.

Dengan memperhatikan waktu pemasangan yang tepat, efektivitas IUD dapat meningkat dan efek samping yang memengaruhi kesehatan perempuan dapat diminimalisir.

3. Dampak jangka panjang dari penggunaan KB IUD

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

Kelebihan KB IUD:

  • Efektivitas Tinggi:

Mencegah kehamilan lebih dari 97% dan langsung efektif setelah dipasang.

  • Durasi Panjang:

Bertahan antara 3-5 tahun atau hingga 10 tahun tergantung jenisnya.

  • Tidak Memengaruhi Kehidupan Seksual:

Pasangan tetap bisa berhubungan seks seperti biasa.

  • Kesuburan Tetap Terjaga:

Kesuburan perempuan kembali normal setelah IUD dilepas.

  • Aman Saat Menyusui:

Tidak memengaruhi produksi ASI.

Dengan semua kelebihan ini, Mama bisa merasa aman menggunakan IUD dalam jangka panjang tanpa khawatir tentang kesehatan reproduksi.

Efek Samping KB IUD:

  • Nyeri Perut Bawah:

Bisa terjadi jika IUD bergeser (karena hubungan seks, kerja berat, dll.) atau jika IUD tidak cocok.

  • Gangguan Menstruasi:

Seperti menorrhagia (pendarahan berlebihan), amenorea (tidak menstruasi), atau menstruasi yang tidak teratur.

  • Gangguan Hormon:

Menyebabkan perubahan suasana hati, pigmentasi kulit, jerawat, dan payudara terasa kencang.

  • Keputihan Berlebihan:

Meningkatnya keputihan setelah pemasangan IUD.

Efek samping ini biasanya bersifat sementara saat tubuh beradaptasi dengan IUD. Jika gejala tidak membaik, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ginekolog untuk pemeriksaan dan mungkin melepas IUD jika diperlukan.

4. KB IUD tidak cocok untuk siapa?

Freepik/diana.grytsku

Kontrasepsi ini tidak boleh dipasang pada perempuan dengan kondisi berikut:

  • Perempuan yang sedang hamil atau mencurigai tanda-tanda kehamilan.
  • Perempuan dengan fibroid rahim, kanker serviks, kanker ovarium, penyakit radang panggul, atau keganasan lain pada saluran genital.
  • Perempuan dengan infeksi ginekologis atau infeksi saluran genital.
  • Perempuan dengan kelainan bawaan pada rahim.
  • Perempuan dengan anemia akut atau pendarahan berat.
  • Perempuan yang baru saja mengalami aborsi atau keguguran.

Perempuan dengan kondisi tersebut sebaiknya tidak menggunakan KB IUD dan perlu mencari metode kontrasepsi lain yang lebih aman sesuai dengan saran dari dokter atau ginekolog.

5. Urutan pemasangan IUD

Freepik

Langkah-langkah pemasangan KB IUD:

  1. Konsultasi dan pemeriksaan, dokter akan melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan ginekologis.
  2. Menentukan ukuran rahim, dokter akan menentukan ukuran rahim dan posisi yang tepat untuk memasang IUD, serta memilih IUD yang sesuai.
  3. Membersihkan vagina, dokter akan membersihkan vagina untuk memastikan area steril.
  4. Pemasangan IUD, dokter melipat IUD dan memasukkannya ke dalam tabung piston. Tabung piston dimasukkan ke dalam serviks dan IUD ditempatkan di dalam rahim.
  5. Penyesuaian dan pemeriksaan, setelah IUD terbuka dalam bentuk T di dalam rahim, dokter akan menarik keluar tabung piston dan memotong sepotong kawat IUD. Kawat ini digunakan untuk memeriksa apakah IUD tetap berada di tempatnya.

6. Catatan setelah pemasangan KB IUD

Freepik/tirachardz
  • Istirahat:

Berbaring dan istirahat selama 30-60 menit setelah pemasangan untuk memastikan IUD cocok.

  • Aktivitas Ringan:

Lakukan aktivitas ringan dan istirahat selama 5-7 hari setelah pemasangan.

  • Batasi Aktivitas Seksual:

Hindari hubungan seksual selama 7-14 hari setelah pemasangan.

  • Pemeriksaan Rutin:

Setelah setiap periode menstruasi, periksa kawat IUD. Jika ada gejala seperti nyeri perut bawah yang berkepanjangan, gangguan menstruasi, keputihan yang tidak normal, atau perdarahan vagina, segera periksa ke fasilitas medis.

Pemasangan IUD jangka panjang tidak memengaruhi kesehatan reproduksi dan umum perempuan. IUD adalah metode kontrasepsi yang aman, efektif, berjangka panjang, dan biaya rendah.

Semoga informasi mengenai dampak jangka panjang dari KB IUD ini bermanfaat untuk para Mama yang ingin melakukan pemasangan kontrasepsi spiral, ya! 

Baca Juga:

The Latest