TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Kontak Laktasi (Plus) dari WHO, Ini Penjelasan Konselor Laktasi!

Yuk, mengenal lebih dekat 7 langkah penting kontak laktasi dari WHO

Dok. Kemang Medical Care Hospital

Mama yang sedang mempersiapkan kelahiran tentu menjadi momen yang penuh dengan kebahagiaan dan tantangan. Memasuki tahap akhir kehamilan pasti merasakan campuran antara antusiasme dan kekhawatiran.

Untuk membantu Mama merasa lebih siap dan percaya diri, penting untuk memahami berbagai aspek yang terkait dengan kelahiran dan perawatan bayi, termasuk pentingnya kontak laktasi dari World Health Organization (WHO). 

Kontak laktasi adalah serangkaian sesi konseling yang dirancang untuk memastikan proses menyusui berjalan lancar, mulai dari masa kehamilan hingga beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Ini mencakup edukasi tentang menyusui, dukungan pasca persalinan, dan penilaian berkala untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

Nah, oleh karena itu, kali ini Popmama.com akan hadirkan penjelasan dr. Mellati Zastia Putri dari RSIA Kemang Medical Care mengenai 7 kontak laktasi (plus) dari WHO demi keberhasilan menyusui si Kecil.

1. Masa kehamilan 28 minggu

Freepik/Stocking

Pada usia kehamilan 28 minggu, edukasi mengenai pentingnya menyusui untuk bayi dan Mama dimulai. Pada sesi ini, konselor laktasi akan menjelaskan berbagai posisi menyusui yang baik dengan menggunakan boneka sebagai alat bantu.

"Kontak yang pertama dan kedua dilakukan sejak masa kehamilan, yaitu pada usia kehamilan 28 minggu dan juga 36 minggu, konselor laktasi akan mengedukasi Papa dan Mama apa pentingnya menyusui dan bagaimana posisi pelekatan yang baik dengan menggunakan boneka," jelas dr. Mellati Zastia Putri di video PEKAN ASI Sedunia 2024.

Posisi ini sangat penting untuk memastikan bayi bisa menyusu dengan efektif dan mengurangi risiko nyeri pada Mama. 

dr. Mellati menambahkan pada tahap ini, Mama akan belajar manfaat ASI, proses ASI terbentuk hingga keluar dari payudara, penyulit menyusui, persiapan gizi dan fisik mama, serta bagaimana peran Papa dan keluarga dalam mendukung ibu menyusui.

2. Masa kehamilan 36 minggu

drugrehab.com Konsultasi laktasi

Pada usia kehamilan 36 minggu, edukasi lanjutan diberikan untuk memperdalam pemahaman mama mengenai menyusui. Konselor laktasi akan memberikan informasi tambahan dan menjawab pertanyaan yang mungkin timbul setelah sesi pertama.

"Kontak yang pertama dan kedua dilakukan sejak masa kehamilan, yaitu pada usia kehamilan 28 minggu dan juga 36 minggu, konselor laktasi akan mengedukasi Papa dan Mama apa pentingnya menyusui dan bagaimana posisi pelekatan yang baik dengan menggunakan boneka," jelas dr. Mellati Zastia Putri seperti sebelumnya. 

Edukasi lanjutan ini penting untuk memperkuat pengetahuan dan keyakinan Mama menjelang persalinan.

3. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Unsplash/David Veksler

IMD dilakukan segera setelah kelahiran. Pada tahap ini, si Kecil ditempatkan di dada mama untuk memulai proses menyusui. Kolostrum, yang merupakan ASI pertama kaya akan antibodi, sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan bayi.

"Kontak ke tiga, yaitu pada saat inisiasi menyusu dini atau IMD. Disini bayi bisa mendapatkan segera manfaat dari kolostrum dan ibu bisa segera belajar menyusui serta mendapatkan bonding antara ibu dan bayi, serta menghindarkan bayi dari risiko hipotermia," sambung dr. Mellati Zastia Putri. 

Selain itu, kontak kulit ke kulit ini membantu membentuk ikatan emosional (bonding) antara Mama dan si Kecil, serta membantu mengatur suhu tubuh bayi untuk menghindari hipotermia.

4. Pasca persalinan

Freepik

Setelah persalinan, konselor laktasi akan mendampingi Mama secara langsung. Sesi ini fokus pada praktek posisi dan pelekatan yang benar saat menyusui. Konselor laktasi akan membantu mengatasi masalah yang mungkin muncul seperti nyeri puting, bayi sulit menghisap, atau produksi ASI yang kurang.

"Kontak ke empat, berlanjut pada masa perawatan paska persalinan, di sini konselor laktasi akan mendampingi ibu secara langsung dan mengajarkan bagaimana posisi pelekatan menyusui yang baik serta mengatasi apabila ada penyulit-penyulit dalam menyusui," sambung dr. Mellati Zastia Putri. 

Dukungan langsung ini sangat penting untuk memastikan Mama bisa menyusui dengan nyaman dan efektif.

5. Usia bayi 1 minggu

Freepik/jcomp

Pada usia bayi 1 minggu, konselor laktasi akan melakukan penilaian menyeluruh terhadap proses menyusui. Berat badan bayi akan ditimbang untuk memastikan si Kecil mendapatkan cukup ASI.

"Kontak ke lima, yaitu pada saat usia bayi satu minggu. Di sini konselor laktasi akan menilai kembali proses menyusuinya, apakah sudah berjalan dengan lancar kemudian berat badan bayi akan ditimbang, untuk melihat kecukupan ASI," sambung dr. Mellati Zastia Putri. 

Konsultan juga akan mengamati apakah ada masalah dalam proses menyusui dan memberikan solusi jika diperlukan.

6. Usia bayi 2 minggu

Pexels/SpencerSelover

Penilaian lanjutan dilakukan saat si Kecil berusia 2 minggu. Berat badan bayi akan ditimbang kembali untuk memastikan beratnya sudah kembali ke berat lahir atau bahkan lebih. Konselor laktasi akan mengevaluasi apakah ada masalah yang berlanjut atau muncul baru dalam proses menyusui. 

"Kontak ke enam, yaitu pada saat usia bayi dua minggu. Di sini konselor laktasi akan menilai kembali proses-proses menyusui dan menimbang kembari berat badan bayi, apakah sudah kembali ke berat lahir, kemudian apakah masalah-masalah menyusuinya sudah teratasi," sambung dr. Mellati Zastia Putri.

7. Usia bayi 1 bulan (40 hari)

Freepik/Sahamim

Pada usia bayi 1 bulan atau 40 hari, penilaian menyeluruh dilakukan lagi. Konselor laktasi akan memeriksa apakah proses menyusui berjalan dengan baik dan apakah status gizi bayi sesuai dengan kurva pertumbuhan. Penilaian ini penting untuk memastikan si Kecil terus mendapatkan ASI yang cukup dan tumbuh sesuai dengan yang diharapkan.

"Kontak ke tujuh, yaitu pada saat usia bayi 40 hari atau satu bulan. Di sini konselor laktasi akan menilai kembali proses menyusuinya seperti apa dan status gizi bayi apakah sudah sesuai dengan kurva pertumbuhannya," papar dr. Mellati Zastia Putri. 

Kontak-Kontak Plus

Freepik/zoldatoff

Kontak-Kontak Plus:

"Kontak-kontak plus berikutnya apabila diperlukan seperti training KPD untuk persiapan ibu pekerja kemudian persiapan MPASI, dan persiapan menyapih," terang dr. Mellati Zastia Putri. 

Terakhir beberapa kontak tambahan bisa diberikan untuk mendukung Mama dalam berbagai tahap menyusui dan perawatan si Kecil, antara lain:

  • Training Cup Feeding:

Persiapan bagi Mama pekerja untuk kembali bekerja sambil tetap menyusui. Konselor laktasi akan memberikan tips dan teknik memerah ASI, menyimpan ASI, dan cara menyusui saat Mama bekerja.

  • Persiapan MPASI (Makanan Pendamping ASI):

Edukasi tentang kapan dan bagaimana memulai MPASI untuk si Kecil. Konselor laktasi akan memberikan informasi tentang jenis makanan yang tepat dan cara memperkenalkan makanan padat secara bertahap.

  • Persiapan Menyapih:

Panduan dan dukungan untuk Mama yang akan menyapih si Kecil dari ASI. Konselor laktasi akan memberikan strategi untuk menyapih secara bertahap dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama proses ini.

Nah, itu dia penjelasan mengenai 7 kontak laktasi (plus) dari WHO yang dapat membantu Mama. Semoga bermanfaat, ya! 

Baca juga:

The Latest