TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

5 Ciri Keloid yang Berbahaya, Cek Dulu!

Meski sebenarnya, kebanyakan keloid tidak berbahaya

mamsa.ru

Penderita keloid pasti tahu rasanya saat punya luka, apalagi saat harus menghadapi prosedur operasi. Nah, apakah ada keloid yang berbahaya? 

Keloid adalah bentuk luka yang terbentuk karena beberapa tipe kolagen, menjadi bekas luka yang lebih besar dari aslinya, demikian dilansir dari Healthline

Keloid biasanya ditemui pada luka yang ada di dada, telinga, dan pipi. Tidak menutup kemungkinan, keloid juga bisa dialami di bagian tubuh lainnya. 

Pada umumnya, keloid tidak menimbulkan keluhan dan tidak berbahaya. Namun pada beberapa kasus, ada keloid yang mengarah berbahaya. Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Terletak di area persendian

Freepik/Kwanchaichaiudom

Untuk melihat apakah luka menimbulkan keloid atau tidak, diperlukan waktu 3-12 untuk memantaunya. Bahkan, beberapa luka keloid baru keluar setelah 1 tahun pasca terjadinya luka. 

Keloid diawali dengan kondisi kulit yang tampak menebal dan timbul ke permukaan. Jika keloid terjadi di area persendian, maka bisa jadi berujung bahaya.

Hal ini disebabkan karena keloid bisa mengembangkan jaringan yang keras dan kencang. Pada akhirnya, keloid akan membatasi gerak sendi tersebut, apalagi jika lukanya cukup lebar. 

2. Terasa nyeri dan mengganggu

freepik/freepik

Pada umumnya, keloid tidak memiliki ciri yang sama pada setiap orang. Semua tergantung pada bagian tubuh mana yang mengalami keloid. 

Jika di daun telinga, keloid bisa terlihat menonjol dan menyerupai sekumpulan massa yang bulat dan padat. Sedangkan jika di bahu dan dada, keloid akan terlihat seperti terangkat dan menyebar panjang. 

Pada kasus tertentu, keloid terlihat seperti cairan yang tumbuh di kulit dan kemudian mengeras. Keloid yang berbahaya adalah saat luka tersebut terasa nyeri dan membuat tidak nyaman. 

Itu tandanya, area tersebut sedang terkena infeksi. Segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat. 

3. Teksturnya yang berbeda

Unsplash/Sharon McCutcheon

Seperti bentuknya, tekstur keloid juga beragam. Ada yang terasa keras, ada juga yang terasa kenyal dan lunak. Pada beberapa keloid, ada yang teksturnya berada di antara keras dan lunak. 

 

4. Gatal saat tumbuh

Freepik/stefamerpik

Meski tidak membahayakan, keloid sebenarnya bisa tumbuh. Saat keloid tumbuh, penderita bisa mengalami rasa sakit dan tidak nyaman, demikian dilansir dari American Academy of Dermatology Association

Untungnya, gejala tersebut umumnya hilang setelah keloid berhenti tumbuh. Pada beberapa keadaan, keloid yang berhenti tumbuh tetap menimbulkan rasa sakit dan gatal, serta rasa sensasi terbakar dan sakit saat ditekan. 

 

 

5. Benjolan yang berwarna gelap

plasthetic.com

Pada umumnya, keloid memiliki warna berbeda dengan area kulit di sekitarnya. Saat pertama kali muncul, warnanya biasanya merah, merah muda, atau sedikit berwarna gelap dari kulit alami. 

Namun saat keloid makin besar, maka warnanya akan berubah lebih gelap dan cenderung kecokelatan. Beberapa benjolan keloid bisa berubah warna jadi lebih terang di area tengah dan lebih gelap di tepiannya. 

Pada dasarnya, keloid tidak akan berubah menjadi kanker. Dengan kata lain, kondisi ini tidaklah berbahaya. Serta, tidak semua luka akan menimbulkan keloid, meski orang itu punya risiko memiliki keloid. 

Semoga membantu, ya!

Baca juga:

The Latest