Anak Hasil IVF Cenderung Punya Masalah Kesehatan: Mitos atau Fakta?
Banyak pasangan yang urung melakukan IVF karena mitos ini
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kemajuan teknologi memungkinkan pasangan yang berkendala pembuahan alami untuk memiliki anak dengan cara IVF. Sayangnya, masih banyak mitos yang menyelimutinya.
Indonesia masih kuat dengan berbagai mitos, terlebih lagi yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran anak. Akhirnya, banyak orang yang mengurungkan niat lantaran takut terjadi hal buruk pada anak hasil bayi tabung.
Padahal, hal itu tidaklah benar. Seperti apa mitosnya dan faktanya? Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama.
1. Mengenal infertilitas dan IVF
Infertilitas adalah masalah umum yang dialami banyak pasangan. Pasangan disebut memiliki masalah kesuburan saat tidak bisa hamil dengan cara alami selama setahun atau lebih.
Seringnya, perempuan menjadi pihak yang disalahkan. Namun faktanya, banyak juga masalah berada di pihak laki-laki.
Ada beberapa solusi yang ditawarkan, mulai dari inseminasi hingga IVF. IVF merupakan treatment dengan persentase keberhasilan paling tinggi, yaitu sekitar 30%, sedangkan cara lainnya punya angka yang lebih rendah.
Di Indonesia sendiri, ada banyak klinik dan rumah sakit yang memiliki layanan IVF.
2. Mengenai kesehatan anak hasil IVF
Banyak pasangan yang mengurungkan niat untuk melakukan IVF setelah melihat banyaknya berita mengenai imbas kesehatan pada anak hasil IVF. Beberapa penelitian kecil menunjukkan bahwa anak hasil bayi tabung punya risiko kanker yang lebih besar dibanding mereka yang lahir dari proses pembuahan alami.
Ada juga penelitian yang menyebutkan anak hasil IVF punya risiko memiliki tekanan darah tinggi setelah mereka dewasa, demikian dilansir dari Healthline.
Selain itu, ada juga penelitian yang mengatakan bahwa anak bayi tabung punya faktor risiko mengalami masalah kardiovaskular.
3. Fakta mengenai hal tersebut, tidak sepenuhnya benar
Penelitian ini tentu dilakukan dengan seksama, namun hasilnya harus ditelaah lebih lanjut. Perlu diketahui bahwa mereka yang punya risiko kesehatan adalah anak-anak yang punya masalah saat kelahiran, demikian dilansir dari Healthline.
Anak-anak IVF yang lahir tanpa masalah bawaan bisa tumbuh sehat seperti anak-anak lainnya. Sebuah penelitian membandingkan anak hasil bayi tabung dan anak dari pembuahan alami. Dari sana terlihat bahwa tidak ada perbedaan mencolok mengenai performa mereka di sekolah, risiko autisme, atau masalah psikologis lain, demikian ditengok dari bionews.org.uk.
Seorang dokter anak dan NIHR Research Fellow di University College London's Great Ormond Street Institute of Child Health, dr Carrie Williams meneliti 100.000 anak hasil IVF dari kurun waktu kelahiran 1992-2008. Dari penelitiannya terlihat bahwa tidak ada perbedaan signifikan mengenai risiko kanker, maupun dari tipe kankernya, jika dibandingkan dengan kelompok yang lahir dengan pembuahan alami.
Pada dasarnya ibu yang hamil melalui IVF memiliki gaya hidup yang sangat terjaga, mengonsumsi makanan yang sehat, dan mengikuti segala arahan terbaik dari dokter.
Dengan begitu, kualitas nutrisi yang diterima janin juga lebih terjamin. Sehingga bayi pun bisa lahir dalam kondisi prima.
Jadi, jangan terlalu khawatir dengan anggapan kesehatan bayi IVF yang lebih rentan, ya.
Baca juga:
- 10 Faktor yang Mempengaruhi Kesuksesan IVF
- 7 Pertanyaan yang Sering Ditanyakan Seputar IVF
- Hal yang Perlu Diperhatikan Perempuan dengan Obesitas saat Ingin IVF