TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ibu yang Mengalami Baby Blues di Indonesia Capai Angka Tertinggi di AS

Angka ibu yang mengalami baby blues sampai 57%, lho

Baby bluesmerupakan salah satu kondisi yang dialami banyak ibu pasca melahirkan. Sayangnya, banyak sekali ibu yang tidak menyadarinya.

Baby blues adalah istilah saat perempuan yang baru saja melahirkan mengalami kondisi depresi ringan. Ada banyak hal yang membuat para ibu bisa mengalami baby blues, beberapa di antaranya karena faktor keluarga, kondisi anak, dan banyak hal lainnya. 

Dibanding beberapa negara di Asia, ternyata ibu yang mengalami baby blues di Indonesia merupakan yang tertinggi. 

Kenapa bisa seperti itu?Popmama.comakan merangkumkannya untuk Mama. 

1. 57% Ibu yang baru memiliki bayi di Indonesia mengalami baby blues

Freepik

Dalam acara YouTube berjudul "Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Seri 1 Tahun 2024: Yuk Kenali dan Cegah Baby Blues", Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti menjelaskan mengenai tingginya angka baby blues di Indonesia. 

"57% Ibu di Indonesia mengalami baby blues. Angkat tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat tertinggi di Asia dengan risiko baby blues," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nopian menjelaskan, baby blues membuat perempuan lebih mudah emosional dan sensitif. 

Alhasil, sang mama jadi lebih mudah sedih, cemas, marah, dan menangis karena efek penurunan hormon setelah melahirkan. 

"Konflik batin atas kemampuan seseorang yang baru menjadi ibu menyebabkan rasa cemas berlebih atas penerimaan serta penolakan terhadap peran baru, yang mengakibatkan seorang ibu mengalami baby blues syndrome," tuturnya dalam YouTube. 

Inilah kenapa pemerintah perlu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap kader Bina Keluarga Balita (BKB) mengenai sindrom tersebut. 

Diharapkan, program ini bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kader BKB sekaligus peserta mengenai kondisi baby blues sehingga bisa mengetahui dan menindaklanjutinya. 

2. Apa pemicunya?

Freepik/DCStudio

Sebenarnya, apa pemicu dari baby blues? Dilansir dari Mayo Clinic, baby blues biasanya dimulai dalam 2 hingga 3 hari pertama pasca melahirkan dan bisa berlangsung sampai 2 minggu atau lebih. 

Yang dirasakan saat mengalami baby blues antara lain perubahan suasana hati, mudah menangis, kecemasan tanpa alasan dan sulit tidur. 

Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan, ada beberapa hal yang bisa memicu baby blues, yaitu: 

  • Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan melahirkan. 
  • Riwayat baby blues atau depresi sebelumnya. 
  • Perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan. 
  • Kurangnya waktu tidur. 
  • Rutinitas dan tanggung jawab baru dalam mengurus bayi. 

3. Seperti apa gejalanya?

Freepik/garetsvissual

Banyak Mama tidak menyadari bahwa ia mengalami baby blues. Agar tidak makin parah, Mama bisa mengecek apakah mengalami gejalanya: 

  • Perubahan suasana hati
  • Kecemasan 
  • Kesedihan
  • Mudah marah
  • Merasa kewalahan
  • Sering menangis
  • Konsentrasi berkurang
  • Bermasalah dengan nafsu makan
  • Kesulitan tidur

Jika mengalami hal di atas, segera cari bantuan, ya!

4. Cara memulihkan diri dari baby blues

Freepik/jcomp

Menurut Pregnancy Birth & Baby, ada beberapa tips yang bisa membantu untuk memulihkan diri dari baby blues: 

  • Menerima bantuan dan dukungan emosional dari teman, keluarga, dan kerabat. 
  • Mempertahankan pola makan yang sehat dan bergizi. 
  • Tetap aktif dan pertahankan hubungan sosial. 
  • Ambil kesempatan untuk tidur saat bayi sedang tidur. 
  • Lakukan teknik manajemen stres, seperti relaksasi otot dan pernapasan dalam. 
  • Istirahat sejenak dari pekerjaan rumah karena ibu dan bayi adalah prioritasnya dan pekerjaan rumah bisa menunggu. 

Yang perlu disadari adalah, semua ini memang melelahkan dan Mama boleh meminta bantuan pada siapapun yang Mama anggap nyaman. Karena ibu yang bahagia akan menghasilkan anak yang bahagia. 

Semangat terus, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest