6 Perubahan Tubuh yang Terjadi Menjelang Melahirkan
Perubahan ini sebagian disebabkan oleh hormon
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dikatakan bahwa saat perempuan melahirkan anak, ia pun lahir menjadi sosok yang baru. Hal ini ada benarnya juga karena terjadi banyak sekali perubahan di tubuh saat menjelang dan ketika persalinan.
Hamil adalah perjalanan panjang menantikan kelahiran buah hati. Hari-hari dilalui dengan banyak perubahan. Tak hanya perut yang semakin membuncit, namun disertai juga dengan suasana hati dan sifat yang mungkin sebelumnya tak pernah kamu rasakan.
Mama yang sedang menanti kelahiran, bisa mencari tahu seperti apa kerja tubuh saat menjelang dan ketika melahirkan. Dengan begitu, Mama bisa makin siap menghadapinya.
Disusun Popmama.com, inilah 6 perubahan tubuh yang terjadi karena hormon saat menjelang dan ketika melahirkan.
1. Hormon bekerja melembutkan ligamen di area pelvis
Sadarkah, tubuh mempersiapkan diri untuk menyambut kelahiran buah hati Mama. Seperti contoh, hormon bekerja untuk melembutkan ligamen di antara tulang di area pelvik. Dengan begitu, proses kelahiran bisa lebih mudah.
Di fase ini, Mama akan merasa sendi-sendi tubuh lebih lemah sehingga tidak bisa lama berjalan. Selain itu, sering mudah merasa pegal juga.
Hal ini normal adanya karena memang ada hormon yang bekerja untuk melembutkan ligamen untuk persiapan kelahiran, demikian ditengok dari situs University Of Minnesota.
2. Servik yang lebih lembut
Begitu juga dengan area servik yang dilembutkan oleh hormon. Servik sendiri adalah leher dari uterus.
Selama kehamilan, area ini tertutup rapat karena untuk menjaga keamanan janin. Namun saat menuju kelahiran akan otomatis lebih lembut dan lebih tipis, demikian dilansir dari Taking Charge.
Menjelang persalinan, servik akan terbuka. Bagi sebagian perempuan, terbukanya servik bisa dari awal pembukaan, namun ada yang baru terbuka saat bukaan sudah lengkap.
3. Bentuk perut yang berubah
Tanda-tanda kelahiran adalah ketika janin mulai mencari jalan lahir. Yang dirasakan Mama adalah merasa tekanan di perut bagian bawah, atau merasa nafas lebih lega.
Ini dikarenakan bayi tidak lagi ada di perut bagian atas, melainkan sudah siap mendorong di bagian bawah.
Dari luar, perut Mama pun terlihat perubahan. Perut seperti menurun atau mengerucut ke bawah. Hal ini normal, Ma.
4. Adanya flek darah
Di dalam servik, ada penutup alami yang berbentuk lendir atau flek. Gunanya, untuk menjaga keamanan janin dari bakteri dan virus yang hendak masuk ke rahim.
Ketika servik mulai melembut, maka lendir tersebut akan otomatis keluar melalui vagina. Beberapa perempuan merasa adanya peningkatan produksi lendir di akhir-akhir waktu kehamilannya, sementara yang beberapa lainnya bisa mendapat flek kemerahan atau kecoklatan yang jadi pertanda akan segera mengalami persalinan.
5. Ketuban pun pecah
Perubahan fisik selanjutnya bisa dirasakan yaitu pecahnya ketuban. Setiap perempuan memiliki ciri berbeda tentang proses pecah ketuban. Ada yang hanya pecah namun tidak rembes. Jika seperti ini, berarti sedikit lagi akan mulai merasakan kontraksi.
Meski tidak langsung melahirkan, namun ada baiknya mengabarkan kondisi ketuban pecah ini pada dokter kandungan atau bidan Mama.
Sedangkan bagi perempuan yang punya tipikal ketuban yang rembes, pecah ketuban berarti harus segera melahirkan. Ini disebabkan, air ketuban akan terus mengalir keluar. Jika dibiarkan, maka bayi akan kesulitan untuk keluar secara alami sehingga harus segera menyiapkan persalinan.
6. Mulai merasakan kontraksi sebelum persalinan
Banyak perempuan yang merasakan kontraksi palsu di minggu-minggu akhir kehamilannya. Biasanya ini terjadi seminggu atau dua minggu sebelum HPL.
Kontraksi palsu atau Braxton-Hicks ini tidak berbahaya jika hanya datang sekali-kali dan tidak disertai dengan pecah ketuban atau keluar darah. Namun jika mengalami hal tersebut, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Jika semua bukaan sudah lengkap, maka Mama siap untuk melahirkan. Penting sekali untuk menjaga kesehatan dan kekuatan untuk melewati persalinan dengan maksimal.
Jangan lupa meminta bantuan dari semua support sistem Mama agar proses persalinan lebih lancar. Terakhir, jangan lupa berdoa yang terbaik untuk segalanya.
Mama pasti bisa!
Baca juga:
- 5 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Insomnia setelah Melahirkan
- Panduan Diet setelah Melahirkan Caesar, Cek Makanan yang Dihindari!
- Perempuan Melahirkan Mendadak di Supermarket, Ditolong Orang Asing