Bolehkah Naik Motor setelah Kuret? Ini Penjelasannya!
Setelah kuret pasca keguguran, ada hal yang harus diperhatikan ketika akan naik motor
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keguguran menjadi momen yang sangat menyedihkan. Tidak ada yang menginginkan hal menyedihkan seperti ini terjadi. Setelah mengalami keguguran, biasanya akan dilakukan kuret atau dalam bahasa medisnya disebut Dilation and Curettage.
Akan tetapi, kuret dilakukan jika keguguran yang dialami bukan keguguran total. Perlu dilakukan tindakan prosedur medis untuk membersihkan sisa jaringan janin yang masih tertinggal di dalam rahim.
Kuret dilakukan di bawah pengaruh biusan, jadi Mama tidak akan merasakan sakit ketika kuret dilakukan.
Setelah kuret dilakukan, Mama mungkin ingin segera bisa beraktivitas kembali. Begitupun dengan Mama yang terbiasa beraktivitas dengan kendaraan sepeda motor. Tapi bolehkah naik motor setelah kuret? Berikut ulasan yang berhasil Popmama.com rangkum.
1. Apa kondisi yang mengharuskan melakukan kuret?
Kuret tidak hanya dilakukan setelah mengalami keguguran saja. Melakukan kuret bisa menjadi solusi untuk mengatasi beberapa penyakit. Perlu diagnosis dalam kondisi tertentu untuk melakukan kuret. Berikut di antaranya:
- Ada gangguan dengan lapisan terdalam pada rahim (sel endometrium) yang ditemukan saat pemeriksaan kanker serviks atau dikenal dengan pap smear.
- Perdarahan vagina saat sedang tidak menstruasi (perdarahan abnormal dari rahim).
- Perdarahan setelah menopause.
Pada kondisi medis tertentu, kuret bisa untuk mengatasi perdarahan setelah melahirkan, membuang plasenta yang masih tersisa dalam rahim setelah melahirkan, dan membuang pertumbuhan jaringan tidak normal pada lapisan dinding rahim yang jinak.
2. Bolehkah naik motor setelah kuret?
Mama sebaiknya tetap beristirahat setelah melakukan prosedur medis kuret. Pastikan Mama tidak melakukan aktivitas berat selama masa pemulihan. Mama juga disarankan untuk tidak berkendara atau naik motor setelah kuret. Hal itu dapat membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama.
Dilansir dari healthdirect.gov.au, kamu tidak boleh mengemudi, mengoperasikan mesin, atau minum alkohol setidaknya selama 24 jam setelah prosedur. Kamu dapat kembali ke aktivitas normal dalam satu atau 2 hari. Mama mungkin merasakan kram dan ketidaknyamanan setelah tindakan kuret. Meredakan rasa sakit, Mama dapat mengendalikannya dengan parasetamol dan dengan kompres panas.
Selain itu, biasanya ada keluhan yang dirasakan setelah tindakan kuret. Misalnya rasa sakit punggung, mual, pusing, dan mengeluarkan bercak darah selama beberapa hari. Itulah mengapa Mama disarankan untuk membatasi aktivitas setelah melakukan kuret.
3. Lama waktu penyembuhan
Pasca melakukan kuret, dibutuhkan penyembuhan setelahnya. Ada beberapa pantangan yang sebaiknya dihindari dalam proses penyembuhan.
Prosedur penyembuhan setelah kuret tidak memakan waktu lama. Umumnya Mama hanya perlu untuk istirahat satu hingga dua hari untuk dapat beraktivitas normal kembali.
Akan tetapi, setiap orang memiliki waktu pemulihan yang berbeda. Ada yang hanya membutuhkan waktu sebentar, ada juga yang butuh waktu pemulihan lebih lama.
Agar proses pemulihan menjadi lebih cepat, Mama harus menghindari melakukan hubungan seksual untuk membuat leher rahim kembali ke ukuran normal atau sekitar dua minggu. Karena dinding rahim rentan untuk terinfeksi saat berhubungan seksual.
Membatasi aktivitas seperti mengangkat beban berat juga membantu pemulihan menjadi lebih cepat.
Nah, itulah aturan mengenai keamanan naik motor setelah kuret. Jangan segan untuk berkonsultasi ke dokter pasca melakukan kuret. Penting untuk kontrol dengan dokter dan memastikan tidak terjadi infeksi pada leher rahim. Serta memastikan rahim kembali ke ukuran normal. Pastikan Mama istirahat dengan baik ya!
Baca juga:
- Tetap Semangat! Ini 6 Tips Program Hamil Pasca Keguguran
- Selain Stres, Ini Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil
- Harus Dihindari, 5 Minuman Ini Menjadi Pantangan Pasca Tindakan Kuret