5 Penyebab Nafsu Makan Berlebih saat Menyusui
Selain perubahan hormon, bisa juga karena Mama kurang tidur atau kurang istirahat
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama, pernahkah merasa lapar terus-menerus saat masa menyusui? Jangan khawatir, ini adalah hal yang umum terjadi pada banyak Ibu menyusui.
Nafsu makan yang meningkat tajam bukan berarti Mama makan berlebihan tanpa sebab, melainkan tubuh sedang bekerja keras memproduksi ASI yang kaya nutrisi bagi si Kecil.
Nah, selama fase menyusui, tubuh Mama membutuhkan lebih banyak energi dan cairan. Ini menyebabkan sinyal lapar menjadi lebih intens dibandingkan saat tidak menyusui.
Tapi selain kebutuhan energi yang meningkat, ada beberapa faktor lain yang turut berperan. Berikut ini Popmama.com bagikan informasi mengenai apa saja penyebab nafsu makan berlebih saat menyusui.
1. Produksi ASI membakar banyak kalori
American Academy of Pediatrics menyebutkan bahwa, kebutuhan kalori Mama saat menyusui lebih tinggi dari saat hamil. Ketika menyusui, tubuh Mama membakar sekitar 500–700 kalori per hari untuk memproduksi ASI.
Energi sebesar itu setara dengan olahraga intensitas sedang selama satu jam, jadi wajar kalau Mama merasa cepat lapar. Tubuh butuh asupan tambahan untuk mengganti energi yang hilang sekaligus menjaga kualitas ASI tetap optimal.
2. Perubahan hormon prolaktin dan oksitosin
Hormon prolaktin dan oksitosin, yang berperan dalam produksi dan pengeluaran ASI, juga berpengaruh terhadap nafsu makan.
Cleveland Clinic menjelaskan bahwa, peningkatan kadar prolaktin dapat menstimulasi rasa lapar. Oksitosin, di sisi lain, membuat tubuh rileks dan dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan yang menenangkan, contohnya seperti makanan manis.
3. Kurang tidur dan kelelahan
Mama yang baru saja melahirkan biasanya mengalami gangguan tidur. Hal ini dapat terjadi karena Mama harus begadang menyusui atau mengurus si Kecil.
Kurang tidur dapat memicu peningkatan hormon ghrelin (hormon pemicu lapar) dan penurunan hormon leptin (hormon yang memberi sinyal kenyang), seperti dijelaskan oleh National Sleep Foundation.
Kondisi tersebut secara langsung dapat menyebabkan Mama merasa lebih lapar dari biasanya, bahkan setelah makan.
4. Kebutuhan cairan yang tinggi
Dehidrasi ringan dapat sering disalahartikan sebagai rasa lapar. Sebab, menyusui mengeluarkan cairan tubuh dalam jumlah besar, sehingga Mama harus meningkatkan asupan air.
Jika tidak cukup minum, tubuh mungkin mengirim sinyal lapar sebagai respons terhadap kekurangan cairan.
Apabila hal ini terjadi, Ibu menyusui disarankan untuk mengonsumsi sekitar 3 liter cairan per hari agar tubuh tetap terhidrasi dan menjaga produksi ASI.
5. Kebiasaan makan sebagai bentuk kenyamanan
Periode menyusui bisa menjadi waktu yang penuh emosi. Beberapa Mama mungkin menggunakan makanan sebagai bentuk pelarian atau kenyamanan emosional, terutama ketika merasa stres, cemas, atau kelelahan.
Kondisi ini dikenal sebagai emotional eating, yang bisa membuat nafsu makan meningkat meski tubuh sebenarnya tidak kekurangan nutrisi. Menurut WebMD, pola ini umum terjadi pada ibu baru dan perlu disadari agar tidak berlebihan.
Nah, Ma, itulah penyebab nafsu makan berlebih saat menyusui. Meningkatnya nafsu makan saat menyusui adalah respons tubuh yang wajar dan alami.
Namun, penting juga untuk memastikan bahwa, asupan makanan tetap bergizi seimbang dan tidak semata-mata untuk memuaskan rasa lapar sesaat, ya!
Baca juga:
- Bolehkah Perempuan dengan Kista Makan Daging Merah? Simak di Sini!
- Bolehkah Ibu Menyusui dengan Asam Urat Makan Durian? Ini Faktanya!
- 7 Makanan untuk Mengecilkan Perut setelah Melahirkan