Cara Mengatasi Pengaruh Negatif saat Menyusui
Stres dan trauma dapat memperburuk keadaan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusi merupakan momen yang penuh sukacita dan akan memberikan pengalaman yang berharga. Tapi tak semua orang menganggapnya demikian, sebagian ibu menyusui merasa tetekan dan diselimuti perasaan negatif.
Pengaruh negatif tersebut berhubungan dengan ASI yang di keluarkan selama menyusui. Kemungkinan besar Mama mengalami sindrom Dysphoric Milk Ejection Reflex (DMER). Perempuan yang memiliki DMER akan merasakan perasaan negatif tepat sebelum ASI keluar.
Berikut Popmama.com merangkum mengenai cara mengatasi pengaruh negatif saat menyusui. Cari tahu, yuk, Ma!
DMER, Ibu yang Dipenuhi Rasa Negatif saat Menyusui
Dysphoric Milk Ejection Reflex (DMER) menggambarkan seorang ibu yang sedang menyusui dipenuhi dengan perasaan negatif. Hal tersebut terjadi karena berhubungan dengan keluarnya ASI selama menyusui.
Biasanya, perasaan negatif muncul tepat sebelum ASI keluar dan perasaan tersebut berlanjut selama beberapa menit setelah ASI keluar. DMER dianggap sebagai reaksi fisiologis dan bukan reaksi psikologis.
Penderita Dysphoric Milk Ejection Reflex (DMER) memiliki gejala dengan tingkatan yang berbeda. Mulai dari ringan hingga parah. Perasaan negatif saat menyusui biasanya timbul saat awal-awal menyusui.
Apa Itu Gejala DMER?
Ibu yang mengalami kondisi DMER biasanya akan merasakan perasaan marah, depresi, dan cemas. Setiap orang memiliki gejala yang berbeda, tapi karakteristik utamanya adalah munculnya perasaan negatif.
Berikut beberapa contoh perasaan negatif yang dialami ibu menyusui, antara lain:
- Membenci diri sendiri.
- Merasa rindu atau menginginkan seseorang rindu kepadanya.
- Merasa panik berlebihan dan parno.
- Merasa putus asa.
- Merasa takut ada musibah yang akan datang.
- Kemarahan yang meningkat dan mudah marah.
- Berpikir untuk bunuh diri.
Sebagian ibu menyusui penderita DMER masih bisa mengelola perasaan negatif tersebut. Terutama setelah mereka memahami apa yang terjadi pada diri mereka.
Namun, untuk beberapa ibu menyusui yang tidak kuat dan tidak dapat mengendalikan diri mereka sendiri. Biasanya lebih memilih untuk melakukan tenik menyapih pada si Kecil.
Cara Mengatasi Pengaruh Negatif Saat Menyusui
Untuk saat ini belum ada obat yang legal untuk mengatasi pengaruh negatif saat menyusui. Tapi terdapat beberapa cara penangan yang dapat mengatasi Dysphoric Milk Ejection Reflex (DMER).
Stres dan trauma juga dapat memperburuk Dysphoric Milk Ejection Reflex (DMER). Dokter telah merekomendasikan beberapa cara penghilang stres untuk mengontrol sindrom tersebut, sebagai berikut:
- Melakukan kontak fisik melalui sentuhan dari kulit ke kulit dengan si Kecil.
- Mendapatkan pijatan untuk merelakskan tubuh.
- Mendengarkan musik santai.
- Meletakkan kompres hangat di sekitar bahu Mama.
- Merendam kaki Mama di dalam air hangat.
- Berlatih meditasi untuk mengurangi perasaan negtif.
- Berlatih teknik pernapasan untuk merilekskan tubuh dan pikiran.
- Dekatkan diri Mama dengan orang-orang yang memiliki energi positif.
Apabila kondisi tersebut tak kunjung membaik. Sebaiknya segera hubungi dokter atau layanan kesehatan agar Mama bisa ditangani dengan tepat.
Nah, itu tadi pembahasan mengenai cara mengatasi pengaruh negatif saat menyusui. Jangan ragu untuk menceritakan kondisi yang dirasakan saat ini kepada orang lain, ya, Ma!
Baca juga:
- 8 Tips agar ASI Melimpah saat Menyusui, Salah Satunya Hindari Stres!
- 6 Cara Mengatasi Stres setelah Melahirkan, Mama Wajib Tahu
- Memengaruhi ASI, Kenali Penyebab dan Cara Atasi Stres saat Menyusui