TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Fakta Jerawat setelah Melahirkan, Mama Tak Perlu Khawatir!

Simak 7 fakta jerawat setelah melahirkan karena hormon hingga stres

Unsplash/Barbara Krysztofiak

Apakah Mama mengalami munculnya jerawat setelah melahirkan? Ini merupakan masalah umum bagi banyak perempuan. 

Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan dapat memengaruhi kulit. Untuk itu, pentingnya Mama untuk menjaga kebersihan kulit dan berkonsultasi dengan dokter jika keadaan semakin memburuk.

Di sisi lain, ada beragam fakta menarik seputar jerawat setelah melahirkan.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar 7 fakta jerawat setelah melahirkan, Mama tak perlu khawatir! Simak di bawah ini. 

1. Mengalami perubahan hormon

Freepik/freepik

Selama kehamilan, tubuh mengalami fluktuasi hormon yang signifikan. Salah satu hormon yang berperan dalam mengatur produksi minyak kulit ialah hormon androgen. 

Setelah melahirkan, perubahan hormon dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan produksi hormon androgen. Hal ini dapat memicu kelenjar minyak kulit untuk menghasilkan lebih banyak minyak.

Meningkatnya produksi minyak bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat muncul. Ini adalah salah satu alasan mengapa banyak perempuan mengalami jerawat setelah melahirkan.

Jika Mama menyusui, untuk mengatasi kondisi ini Mama dapat menggunakan beberapa produk perawatan kulit yang aman. Upayakan untuk tidak memencet jerawat dan memerhatikan pola makan. 

2. Jerawat muncul karena stres

Freepik

Merawat bayi baru lahir dan perubahan gaya hidup dapat membuat Mama mengalami stres. Apakah stres dapat menyebabkan jerawat? 

Jerawat setelah melahirkan berkembang seperti jerawat jenis lainnya. Mereka terbentuk ketika pori-pori kulit tersumbat oleh sebum, kotoran, sel kulit mati, dan keringat.

Melansir Cleveland Clinic, stres tingkat tinggi juga dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Menyesuaikan diri dengan rutinitas yang berbeda saat Mama merawat diri setelah melahirkan dapat memicu timbulnya jerawat. 

Kondisi ini terjadi terutama jika Mama tidak mencuci wajah secara teratur atau kurangnya tidur karena mengurus bayi. Sehingga, agar jerawat tidak semakin parah, upayakan untuk rajin mencuci wajah dan membagi waktu untuk mengurus bayi bersama dengan suami. 

3. Jerawat karena menyusui

Freepik

Munculnya jerawat saat menyusui dapat dikaitkan dengan fluktuasi hormon. Selama masa menyusui, hormon dalam tubuh tetap berubah untuk mendukung produksi ASI. 

Kenaikan hormon tertentu, seperti hormon prolaktin, dapat mempengaruhi produksi minyak kulit. Perubahan hormon ini dapat merangsang kelenjar minyak di bawah kulit untuk menghasilkan lebih banyak minyak.

Minyak berlebih bisa menyumbat pori-pori dan yang menguntungkan bagi bakteri penyebab jerawat. Akibatnya, jerawat bisa muncul pada kulit.

Penting untuk memilih produk perawatan kulit yang aman selama menyusui karena beberapa bahan dalam produk perawatan kulit mungkin dapat diserap oleh tubuh dan mencapai ASI. Mama dapat berkonsultasi dengan dokter dalam membantu memilih perawatan kulit yang tepat saat menyusui.

4. Durasi fluktuasi hormon

Freepik

Jerawat yang muncul setelah melahirkan karena durasi mengacu pada perubahan hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan.

Seperti yang sudah dijelaskan, selama kehamilan, hormon androgen dapat berkurang, sehingga menyebabkan kulit menjadi lebih jernih dan jerawat lebih jarang muncul.

Setelah melahirkan, hormon-hormon ini kembali berfluktuasi dan mencapai keseimbangan yang baru. Ini bisa memicu peningkatan produksi minyak kulit dan pori-pori tersumbat, sehingga jerawat muncul kembali.

Perubahan ini bisa terjadi dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah melahirkan. Dengan kata lain, jerawat yang muncul setelah melahirkan karena durasi menggambarkan bagaimana fluktuasi hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan berdampak terhadap kondisi kulit dalam rentang waktu tertentu.

5. Pola makan tidak sehat

Unsplash/Niklas Rhöse

Jerawat yang muncul setelah melahirkan dapat dipengaruhi oleh pola makan, lho Ma! Pola makan yang tidak sehat atau mengandung makanan tertentu dapat memicu peradangan dalam tubuh dan memengaruhi kondisi kulit. 

Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan makanan manis, dapat meningkatkan kadar gula darah dan merangsang produksi hormon yang berperan dalam produksi minyak kulit. Ini bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan berkembangnya jerawat.

Tak hanya itu, beberapa studi juga telah mengaitkan asupan susu dan produk susu dengan timbulnya jerawat. Susu dapat mengandung hormon yang dapat mempengaruhi hormon dalam tubuh manusia juga. 

6. Gejala jerawat setelah melahirkan

Pexels/Anna Nekrashevich

Jerawat bisa saja timbul atau memburuk setelah Mama berhenti menyusui, saat menyusui atau mulai menstruasi lagi setelah melahirkan. Paling sering, jerawat akan muncul di wajah Mama. 

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jerawat juga bisa berkembang di mana saja termasuk tubuh Mama. Jerawat tersebut bisa berupa komedo hitam, komedo putih, atau benjolan merah.

Melansir Cleveland Clinic, Mama juga mungkin mengalami jerawat buta, yaitu jerawat yang terbentuk di bawah permukaan kulit. Dalam kasus yang parah, kista atau benjolan keras dapat tumbuh di bawah kulit juga dapat muncul. 

Benjolan ini disebabkan oleh jerawat kistik atau jerawat nodular. Menangani kasus ini, Mama memerlukan perawatan dari dokter kulit.

7. Mencegah jerawat setelah melahirkan

Freepik/Wayhomestudio

Mama mungkin tidak dapat mencegah jerawat setelah melahirkan. Melansir Cleveland Clinic, Mama dapat menurunkan risiko dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Menjaga kulit tetap bersih dengan menggunakan riasan dan produk kulit yang bersifat non comedogenic dan upayakan untuk mencuci wajah setiap hari.
  • Mengelola tingkat stres karena merawat bayi yang baru lahir dengan latihan pernapasan dan teknik relaksasi untuk meredakan stres. 
  • Jangan pernah memencet jerawat karena dapat merusak kulit dan menyebabkan bekas jerawat.

Itu dia informasi seputar 7 fakta jerawat setelah melahirkan, Mama tak perlu khawatir! Semoga informasi yang disajikan menjawab rasa keingintahuan Mama, ya.

Baca juga:

The Latest