TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

KB IUD Tidak Menggangu Menstruasi, Cocok Dipakai setelah Melahirkan

Memakai KB IUD tak perlu khawatir akan mengganggu menstruasi

Unsplash/ReproductiveHealthSuppliesCoalition

Program KB digunakan untuk mencegah kehamilan dan merencanakan keluarga dengan bijaksana. Ada berbagai jenis KB yang bisa Mama pilih dan gunakan setelah melahirkan.

Salah satunya, KB IUD (kontrasepsi intrauterin device) atau spiral yang dikenal memiliki keefektifan tinggi. Namun, KB jenis ini tidak cocok digunakan oleh semua perempuan. 

Walaupun begitu, KB IUD nyatanya tidak mengganggu menstruasi ataupun menambah berat badan, lho! Influencer sekaligus bidan bernama Zulfa menjelaskan seputar hal ini.

Berikut Popmama.com telah merangkum KB IUD tidak menggangu menstruasi, cocok dipakai setelah melahirkan. Simak di bawah ini, Ma!

1. KB IUD tidak menggangu menstruasi

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

Bidan Zulfa menjelaskan KB IUD umumnya tidak memengaruhi siklus menstruasi alami atau bahkan berat badan Mama. KB jenis ini juga cocok dipakai untuk ibu yang tengah menyusui.

"KB yang tidak menggangu berat badan atau menstruasi ini ada KB IUD atau spiral. Ada yang tiga tahun, lima tahun, dan juga sepuluh tahun. Nah, ini juga cocok untuk ibu-ibu yang menyusui dan juga ada komplikasi kaya hipertensi, DM," jelas Zulfa.

"Tapi, kalau radang panggul riwayat pendarahan,sebaiknya tidak memakai KB ini," sambungnya. 

2. Tingkat keberhasilan KB IUD

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

Di antara berbagai jenis KB, KB IUD menjadi jenis KB dengan angka keefektifan yang tinggi. Bidan Zulfa bahkan menjelaskan kegagalan KB IUD atau yang dikenal dengan spiral ini di bawah satu persen.

"Jadi, semua KB ini ada plus minusnya dan juga ada angka gagalnya. Nah, kalau IUD ini termasuk yang mempunyai angka gagal paling minim di bawah satu persen," tutur Zulfa. 

Melansir National Health Service UK, KB IUD memiliki tingkat keefektifan lebih dari 99 persen. IUD juga dapat bertahan selama 5 atau 10 tahun tergantung jenisnya, namun dapat dilepas kapan saja.

3. Hoaks seputar KB IUD

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

Sayangnya, di masyarakat Indonesia masih sering beredar hoaks seputar KB IUD. Bidan Zulfa menuturkan kabar KB IUD yang diduga dapat lepas hingga menuju organ tubuh lainnya bukanlah informasi yang benar. 

"Kalau ada yang bilang ini nanti IUD jalannya ke mana-mana bisa ke jantung, kepala, enggak, Mom. Karena ini adanya hanya di dalam rahim. Kalau IUD-nya jalan ke tubuh kita, ya pasti ibunya bakal kenapa-kenapa," jelas Zulfa. 

IUD ditempatkan di dalam rahim lebih tepatnya di dalam rongga rahim dan biasanya memiliki benang yang terletak di serviks. Lokasi IUD ini sangat efektif dalam mencegah kehamilan, karena berada di tempat yang tepat untuk mencegah pembuahan dan implantasi sel telur yang telah dibuahi.

4. Himbauan sebelum pakai KB IUD

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

Sebelum memutuskan memakai KB IUD atau KB jenis apa pun, Mama perlu berkonsultasi dahulu dengan dokter atau tenaga medis profesional. Bidan Zulfa menyarakankan untuk tidak memilih jenis KB berdasarkan kecocokan orang lain. 

"Jadi, sebelum pakai KB itu selalu konsultasikan keadaan kita kepada provider kita agar lebih nyaman pemakaian KB-nya karena KB itu cocok di orang lain, belum tentu cocok di kita. Jadi, selalu konsultasikan ya, Mom," ujar Zulfa.

Perlu Mama ketahui, setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Beberapa jenis kontrasepsi hormonal, misalnya, mungkin tidak cocok untuk perempuan dengan riwayat penyakit tertentu atau kondisi medis lainnya.

5. Manfaat dan efek samping KB IUD

Unsplash/Angiola Harry

Selain efektif untuk mencegah kehamilan, IUD bermanfaat untuk kesehatan reproduksi. Melansir Planned Parenthood, IUD bermanfaat untuk melindungi Mama dari kanker rahim dan kehamilan di dalam tuba atau disebut juga kehamilan ektopik. 

Namun, ada efek samping dari pemasangan IUD itu sendiri. Berikut ini efek samping dari pemasangan IUD yang bisa Mama catat:

  • Nyeri ringan atau sedang saat IUD pertama kali dipasang.
  • Kram atau sakit punggung selama beberapa hari.
  • Menstruasi tidak teratur atau bercak antar menstruasi selama 3-6 bulan pertama.
  • Menstruasi yang lebih berat atau kram menstruasi yang lebih buruk dengan IUD tembaga.

Nah, itu dia informasi seputar KB IUD tidak menggangu menstruasi, cocok dipakai setelah melahirkan. Semoga bermanfaat untuk Mama.

Baca juga:

The Latest