TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penyebab Habis Keguguran Hasil Test Pack Masih Positif

Hasil test pack masih positif setelah keguguran diakibatkan oleh hormon

Unsplash/Kelly Sikkema

Keguguran tentunya menjadi pukulan berat bagi seorang ibu, baik yang baru pertama kali menjalani program kehamilan maupun yang sudah pernah melahirkan sebelumnya. Setelah keguguran, tak jarang Mama masih memeriksa kehamilan dengan menggunakan test pack untuk memastikan masih mengandung atau tidak.

Alhasil, saat diperiksa menggunakan test pack, Mama masih dinyatakan positif hamil. Kondisi ini dijelaskan oleh dr. Purnawan Senoaji, Sp.OG-KFM selaku spesialisasi kebidanan dan kandungan sebuah hal yang umum.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar penyebab habis keguguran hasil test pack masih positif. Simak di bawah ini. 

1. Ada periode waktunya

Unsplash/Kenny Eliason

Melakukan tes kehamilan beberapa hari atau minggu setelah keguguran memang dapat menunjukkan hasil yang positif. Dokter Purnawan Senoaji mengungkap perlu waktu untuk test pack menghasilkan negatif setelah keguguran. 

"Keguguran itu test pack-nya negatif itu baru paling cepat antara 4 minggu sampai 6 minggu kemudian," ungkap sang dokter melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya. 

Jika sudah lebih dari beberapa minggu sejak keguguran hasil tes kehamilan Mama masih positif, perlunya berkonsultasi dengan dokter. Dengan adanya situasi ini, dokter mungkin saja memantau kadar hCG (human chrionic gonadotropin) Mama. 

2. Terjadi karena hormon

Unsplash/freestocks

Hasil test pack yang positif setelah keguguran dipengaruhi oleh hormon yang ada dalam ibu hamil. Hormon tersebut tidak serta merta langsung hilang, seperti yang dijelaskan oleh dokter Purnawan Senoaji.

"Jadi, hormon yang ada di tubuh ibu hamil itu tidak serta merta jaringannya keluar terjadi keguguran terus hormon bHCG di dalam tubuhnya tiba-tiba langsung hilang, tidak. Dia ini berangsur-angsur turun pasca keguguran, di test pack masih positif, bukan berarti masih hamil atau masih ada sisa, enggak," ujar sang dokter.

Melansir Verywell Family, hal ini juga dapat terjadi bervariasi berdasarkan seberapa tinggi kadar hCG (human chrionic gonadotropin) Mama pada saat mengalami keguguran.

Setidaknya, diperlukan waktu sekitar satu minggu untuk kembali ke kondisi nol pada kehamilan kimiawi (keguguran dini) hingga satu bulan atau bahkan lebih, pada keguguran yang terjadi pada akhir kehamilan. Sehingga, test pack akan mengeluarkan hasil negatif. 

3. Perlunya periksa USG

Unsplash/Alexandr Podvalny

Untuk hasil yang akurat, Mama perlu melakukan pemeriksaan USG setelah keguguran. Cara ini juga digunakan untuk memeriksa apakah masih ada jaringan yang tersisa. 

"Ya, memang proses begitu pelan-pelan, makanya harus dipastikan dengan USG apakah masih ada jaringan yang masih tersisa atau tidak, bukan pakai test pack 'Kalau negatif berarti bersih, kalau postif berarti masih sisa’ itu salah," jelas dokter Purnawan Senoaji. 

Dalam beberapa kasus, keguguran mungkin belum sepenuhnya selesai dan jaringan yang tersisa masih ada di dalam rahim. Sehingga, keguguran ini memerlukan tindakan medis tambahan untuk membersihkan rahim.

4. Kapan keguguran terjadi?

Unsplash/Huha Inc.

Melansir HealthPartners, kebanyakan keguguran terjadi pada trimester pertama, yaitu 12 minggu pertama kehamilan. Meskipun keguguran masih bisa terjadi setelah trimester pertama, kemungkinannya turun menjadi sekitar 3-4%.

Ada kemungkinan juga keguguran terjadi setelah 20 minggu, tetapi hal ini disebut sebagai lahir mati. Perawatannya pun berbeda dan lebih jarang terjadi dibandingkan keguguran.

Keguguran bisa terjadi secara tiba-tiba atau bertahap dan Mama mungkin tidak menyadari gejala awal keguguran. Umumnya, gejala keguguran sebagai berikut:

  • Pendarahan atau bercak vagina berwarna merah muda, merah, atau coklat.
  • Kram atau nyeri di perut bagian bawah.
  • Mengeluarkan jaringan atau bekuan darah dari vagina.

5. Penyebab terjadinya keguguran

Unsplash/Monika Kozub

Umumnya, keguguran dapat terjadi karena beberapa faktor. Melansir HealthPartners, berikut penyebab keguguran dari mulai diakibatkan oleh hal-hal di luar kendali hingga faktor gaya hidup:

  • Kelainan kromosom: Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kromosom. Kelainan kromosom menyebabkan sekitar setengah dari seluruh keguguran dan biasanya terjadi secara acak.
  • Masalah rahim atau leher rahim: Dalam beberapa kasus, kondisi yang berhubungan dengan rahim atau leher rahim dapat mengganggu perkembangan embrio dan menyebabkan keguguran. 
  • Infeksi: Infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati dapat menyebabkan Mama keguguran. Penting untuk melakukan tes IMS sebelum hamil, karena Mama bisa saja tertular infeksi tanpa gejala. 
  • Usia: Kehamilan setelah usia 35 tahun memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi. Ini karena seiring bertambahnya usia, sel telur dengan kromosom ekstra atau hilang menjadi lebih umum.
  • Paparan lingkungan: Bekerja di sekitar atau terkena radiasi, racun atau kontaminan.
  • Kondisi kesehatan: Kondisi kesehatan tertentu, seperti kelainan autoimun, kelainan tiroid, diabetes parah, dan kelebihan atau kekurangan berat badan.
  • Pilihan gaya hidup: Merokok, minum alkohol dan menggunakan narkoba.
  • Keguguran sebelumnya: Mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut bisa menjadi tanda bahwa Mama memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami keguguran secara umum.

Nah, itu dia informasi seputar penyebab habis keguguran hasil test pack masih positif. Semoga bermanfaat untuk Mama. 

Baca juga:

The Latest