Eksklusif: Pengalaman Eriska Rein Berjuang Menghadapi Baby Blues, Merasa Tak Siap Punya Anak
Ikut komunitas parenting membantu Eriska menghadapi trauma tidak siap punya anak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengalaman melahirkan seorang ibu berbeda dan unik. Entah itu anak pertama dan kedua, pasti ada hal unik yang dialami. Perjalan melahirkan berbeda ini pun diceritakan oleh Eriska Rein dalam wawancaranya dengan Popmama.com.
Melahirkan anak pertama di usia yang muda sempat membuat Eriska merasa tidak siap menjadi seorang mama.
Millennial Mama of the Month edisi Desember 2022 ini mengaku sempat mengalami baby blues saat melahirkan Mikhail Zayn Muhsin tau akrab disapa Zayn pada 22 Juni 2016 lalu.
"Waktu itu melahirkan Zayn masih muda sekali, belum pengalaman. Kaget juga karena merasa kurang. Secara mental dan hati juga ternyata merasa belum siap ketika itu. Jadi banyak hal yang membuat saya menganggap diri sendiri tidak bisa. Akhirnya jadi tidak percaya diri mengurus anak yang membuat saya menjadi sulit beberapa bulan awal," tutur Eriska Rein.
Seiring berjalannya waktu, Eriska pun mulai bisa menghadapi baby blues-nya. Hingga akhirnya saat melahirkan anak kedua ia punya banyak hal yang bisa dipetik dari pengalaman pertamanya dulu melahirkan.
Berikut Popmama.com rangkum cerita selengkapnya.
1. Perjalanan Eriska Rein berdamai dengan baby blues yang dialami
Overthinking, satu hal yang membuat Eriska Rein saat itu merasa kewalahan untuk bisa mengurus anak. Mentalnya yang tidak siap membuat artis kelahiran 3 Juni 1994 ini takut untuk mengurus anaknya sendiri.
"Saat itu saya pun sedang mencari jati diri baru, sedih iya, overthinking iya. Akhirnya saya bisa berjuang dan keluar dari sana karena punya pikiran 'semuanya saya lakukan untuk Zayn'. Kalau saya terus-terusan kepikiran dan tidak berbuat apa-apa malah kasihan ke anaknya," tutur Eriska.
Dari sana, Eriska menemukan berbagai cara untuk bisa menghilangkan pikiran-pikiran negatif mengenai sosok ibu yang baik harus seperti apa. Mulai dari me time, nonton film hingga bergabung ke komunitas ibu dan anak.
2. Bergabung ke komunitas ibu dan anak membuat Eriska lebih tenang
Salah satu bentuk Eriska membuat dirinya terbebas dari baby blues dengan mencari pertolongan kepada mama yang mengalami hal serupa. Ia pun disarankan oleh temannya untuk bergabung ke komunitas ibu dan anak hingga supporting group.
"Kebetulan teman saya yang support, mereka mengajak, dari sana Alhamdulillah banyak belajar dengan mereka yang sudah punya pengalaman yang sama, bisa sharing sama mereka," tutur Eriska.
Komunitas parenting ibu dan anak ini membuat Eriska belajar mengenai banyak hal, apalagi mengurus newborn. Pengetahuan yang banyak membuatnya menjadi lebih percaya diri untuk bisa fokus mengurus Zayn.
"Waktu itu saya ikut komunitas parenting ibu dan anak, dan itu jadi menenangkan untuk saya bisa belajar juga. Lama-lama jadi lebih tenang dan tahu banyak hal. Saya berpikir bagaimanapun caranya harus keluar dari baby blues itu untuk Zayn, kalau saya seperti itu terus jadi tidak fokus untuk mengurus dia," pungkasnya.
3. Pengalaman buruk Eriska Rein mengurus anak sebabkan trauma?
Saat pertama memiliki Zayn, Eriska dan suaminya, Mithusen Muhsin Nisar tidak memiliki asisten rumah tangga (ART) atau baby sitter. Sehingga perihal mengurus anak keduanya bekerja sama.
Pada saat masa-masa itu, fase peralihan menjadi ibu membuat Eriska hampir trauma. Ditambah ia sudah mengalami mom shaming di saat usianya yang masih muda dan perlu banyak belajar soal mengurus bayi.
"Waktu itu yang cukup bikin trauma adalah omongan orang lain, kalau berlebihan bisa berpengaruh. Jadi ya kembali lagi diri kita harus punya batasan dan bisa memfilter dengan baik. Itu yang buat traumanya, karena yang tahu anak kita dan diri kita ya sebenarnya kita sendiri. Harus percaya kalau yang kita lakukan itu benar," tuturnya.
Hingga kini menjadi mama dua orang anak, pelajaran penting menjadi seorang ibu adalah melakukan setiap tanggung jawab dengan baik. Bersabar dan kasih sayang dengan semua yang kita lakukan untuk anak.
4. Momen-momen Eriska Rein merasa menjadi sosok ibu yang gagal
Baik anak pertama atau anak kedua, perjalanan Eriska Rein mengurus mereka tidak pernah lepas dari berbagai masalah. Bahkan hingga kini, ia kadang masih sering merasa bukan sosok ibu yang baik untuk anak-anaknya.
"Pasti pernah merasa bersalah, kadang kalau kita tidak melakukan satu hal yang baik ke anak jadi bersalah sendiri. Kalau anak sakit misalnya, sedih iya, panik iya. Jadi timbul pikiran, 'apa karena saya?' apa saya kurang sigap?', 'apa saya kurang memberi nutrisi baik?' perihal anak sakit saja bisa seperti itu," tuturnya.
Tahu kalau itu adalah pikiran negatif, Eriska sebisa mungkin tidak memfilter banyak hal mengenai omongan orang kepada dirinya. Apalagi soal parenting untuk kedua anaknya.
"Pas terlalu tergesa-gesa dan lelah, cara memberitahunya agak keras sedikit, itu pun kepikiran. Saya sudah memberikan contoh yang baik belum ya? Karena tidak cukup soal fisik tapi juga akidah yang dicontohkan oleh orangtuanya untuk diikuti anak," ucap Eriska.
Setiap ibu tidak bisa menjadi sosok sempurna yang selalu baik. Bagi Eriska sendiri, perjalanan menjadi ibu adalah sama-sama belajar seiring pertumbuhan si Kecil.
5. Cara Eriska Rein menjadi ibu terbaik untuk anak-anaknya
Saat melahirkan anak keduanya, Mikhaila Zeline Muhsin atau akrab disapa Mimi pada 3 Juni 2022 lalu sudah tidak separah yang pertama. Eriska mengaku lebih tenang dan banyak belajar dari pengalamannya saat melahirkan Zayn.
Meskipun tidak dapat dipungkiri, ada saja hambatannya. Tidak bisa ditampik karena setiap anak pasti lahir dengan cerita yang berbeda. Hanya saja sekarang ia bisa lebih mudah untuk menghadapi setiap perubahannya.
"Saya senang banyak membaca dan belajar, karena dengan itu jadinya wawasan untuk kita dan jadi lebih percaya diri kalau tahu banyak hal. Kembali lagi percaya ke diri sendiri, selain support tentunya yang penting. Namun, diri kita sendiri yang bisa membalikkan semua keadaan," pungkasnya.
Millennial Mama of the Month Edisi Desember 2022
Editor in Chief - Sandra Ratnasari
Senior Editor - Novy Agrina
Editor - Onic Metheany
Reporter - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana
Social Media - Irma Ediarti
Design - Aristika Medinasari
Photographer - Michael Andrew P.
Videographer - Krisnaji Iswandi, Norman Indra Issudewo
Stylist - Onic Metheany, Putri Syifa Nurfadilah
Makeup Artist - Ms Lifa
Hair do - Ade Ragil
Eriska & Zayn Wardrobe - AYACO
Mikhaila's Wardrobe - Carter's
Baca juga:
- Eksklusif: Cara Eriska Rein Melatih Kemampuan Empati Anak sejak Dini
- Eksklusif: Selalu Akur dengan Mama Mertua, Tips dari Eriska Rein Jaga Komunikasi dan Saling Pengertian
- Millennial Mama of the Month Edisi Desember 2022: Eriska Rein