TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perbedaan IUD Tembaga dan IUD Hormonal, Bagus yang Mana?

Efek samping, manfaat hingga pertimbangan memilih IUD yang tepat!

Intrauterine Device (IUD) atau spiral adalah salah satu metode kontrasepsi yang populer karena efektif dan dapat digunakan dalam jangka panjang. Secara umum, terdapat dua jenis IUD yang paling sering digunakan, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal.

Meskipun keduanya berfungsi untuk mencegah kehamilan, masing-masing memiliki manfaat, serta efek samping yang berbeda. Dalam memilih IUD yang tepat, penting untuk memahami perbedaan keduanya agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan masing-masing.

Berikut Popmama.com rangkum perbedaan IUD tembaga dan IUD hormonal, bagus yang mana kira-kira untuk dipilih?

1. Perbedaan IUD tembaga dan IUD hormonal saat dipasang di rahim

Popmama.com/Aristika Medinasari

IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk T yang bekerja di dalam rahim perempuan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. IUD ini bisa mencegah kehamilan dalam waktu jangka panjang. Ini pula yang membuat IUD menjadi alat kontrasepsi yang efektif, nyaman, dan tahan lama.

Uniknya lagi IUD menawarkan perlindungan hingga 10 tahun. Ada dua jenis IUD yang bisa dipilih yakni IUD tembaga dan IUD hormonal. Meskipun  efektif dalam mencegah kehamilan, keduanya memiliki cara berbeda dalam melakukan tugasnya.

IUD tembaga menggunakan tembaga untuk mencegah sperma dan menghentikan sel telur. Sementara IUD hormonal melepaskan hormon yang disebut progestin yang mengentalkan lendir serviks yang membuat sperma keluar dan bahkan bisa menghentikan ovulasi.

2. Manfaat IUD tembaga, alat kontrasepsi tanpa hormon

Unsplash/Reproductive Health Supplies Coalition

IUD tembaga atau dikenal sebagai Paragard adalah alat kontrasepsi kecil berbentuk T yang menggunakan bahan utama dari tembaga untuk mencegah kehamilan. Tembaga menyebabkan reaksi beracun pada sperma, sehingga menghentikan sperma mencapai sel telur.

Manfaat terbesar dan utama dari IUD tembaga adalah tidak menggunakan hormon. Sehingga sangat cocok untuk seseorang yang ingin memasang alat kontrasepsi yang tidak memengaruhi hormon tubuh.

IUD tembaga tidak melepaskan hormon, cara kerjanya yakni plastik berbentuk T dilapisi kawat tembaga yang dipasang di rahim. Tembaga bertindak sebagai spermisida, yang mengganggu pergerakan sperma dan mencegah pembuahan. 

Dengan adanya IUD tembaga di dalam rahim dapat mengganggu sel telur yang telah dibuahi untuk menempel. IUD tembaga sangat efektif, dengan perlindungan yang bertahan hingga 10 tahun tergantung merek dan perangkatnya.

3. Efek samping menggunakan IUD tembaga

Instagram.com/doctor_sahab_ji

Selain ada manfaatnya, tentu saja IUD tembaga juga tidak lepas dari kesempurnaan. IUD tembaga mungkin menyebabkan menstruasi yang lebih berat atau lebih lama serta kram yang lebih hebat pada beberapa orang.

Terutama selama beberapa bulan pertama saat baru pertama di pasang. Namun, biasanya keluhan ini akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.

4. Manfaat IUD hormonal, lebih banyak dipakai saat ini

Popmama.com/Aristika Medinasari

IUD hormonal atau disebut juga sebagai IUD progestin bisa menghalangi sperma dengan efektivitas lebih dari 99 persen dalam mencegah kehamilan. Selain itu, IUD ini juga menjadikan menstruasi lebih ringan dan tidak terlalu menyakitkan.

Untuk IUD hormonal saat ini daya tahannya bahkan sudah mencapai 7 tahun. Memiliki efektivitas lebih tinggi, IUD hormonal saat ini sudah lebih banyak dipakai dibandingkan IUD tembaga.

IUD hormonal mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit mencapai sel telur dan menipiskan lapisan rahim. Sel telur yang telah dibuahi sulit menempel. IUD hormonal menawarkan perlindungan yang tahan lama, dengan efektivitas yang bertahan selama 3-8 tahun, tergantung pada mereknya.

5. Efek samping IUD hormonal, bisa sebabkan menstruasi tidak teratur

Freepik

Sama seperti IUD tembaga, IUD hormonal juga memiliki efek samping tertentu. IUD hormonal menyebabkan efek samping seperti menstruasi tidak teratur, bercak, sakit kepala, hingga kista ovarium pada beberapa kasus.

Meskipun demikian, IUD hormonal ini bisa menjadi pilihan yang diinginkan jika  membutuhkan kontrasepsi reversibel yang tahan lama dengan menstruasi yang lebih ringan.

6. IUD tembaga vs IUD hormonal, cocok untuk siapa?

Unsplash/ReproductiveHealthSuppliesCoalition

Faktor utama memilih IUD tembaga karena bebas hormon, dan kesuburan langsung terasa setelah dilepas, tetapi dapat menyebabkan menstruasi lebih berat. Efeknya tanpa hormon mungkin membantu sebagian orang yang punya concern masalah ini.

Sementara IUD hormonal dapat memperlancar menstruasi dan untuk beberapa merek bertahan hingga 7 tahun. Meski mungkin memiliki efek samping hormonal yang tidak cocok pada beberapa tipe tubuh. Selain itu IUD hormonal juga diklaim lebih efektif mencegah kehamilan dibandingkan yang lain sampai 99 persen.

Itulah tadi perbedaan IUD tembaga dan IUD hormonal dan pertimbangan yang cocok dengan masing-masing orang. Semoga bisa menjadi pertimbangan mama ya!

Baca juga:

The Latest