TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Ibu dengan Baby Blues Menyusui Anaknya? Ini Kata Psikolog

Dibandingkan mengomentari, ibu baru melahirkan lebih butuh didukung

Menjadi ibu adalah pengalaman yang penuh dengan kebahagiaan, tetapi tidak jarang juga diiringi dengan berbagai tantangan emosional. Salah satunya adalah baby blues.

Kondisi baby blues sering dialami ibu setelah melahirkan dan dapat menyebabkan perasaan sedih, cemas, atau lelah yang berlebihan. Di tengah perasaan tersebut, banyak ibu yang mungkin bertanya-tanya: apakah aman bagi mereka untuk tetap menyusui bayinya?

Sebagai informasi, produksi ASI bisa dipengaruhi oleh keadaan si Ibu. Menurut Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog, seorang Psikolog Morula IVF Jakarta, baby blues menjadi salah satu faktor yang menyebabkan produksi ASI berkurang.

Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai bolehkah ibu dengan baby blues menyusui anaknya?

1. Pengaruh baby blue kepada produksi ASI ibu

Pixaby/lillolillolillo

Menurut jurnal yang dikutip berjudul Breastfeeding and Postpartum Depression: A Review of Relationships and Potential Mechanisms (2022), baby blues memiliki dampak signifikan terhadap produksi ASI pada ibu menyusui, terutama dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan.

Kondisi ini ditandai dengan perubahan suasana hati, kecemasan, dan perasaan tertekan, dapat mempengaruhi keseimbangan hormon yang diperlukan untuk produksi ASI.

Sementara itu penelitian dari American Academy of Pediatrics (2021) berjudul Evidence-Based Updates on the First Week of Exclusive Breastfeeding Among Infants menyebutkan bahwa stres psikologis, termasuk baby blues, dapat menyebabkan keterlambatan dalam lactogenesis II, yaitu fase di mana produksi ASI meningkat secara signifikan.

Keterlambatan ini biasanya terjadi pada ibu yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) tinggi atau ibu melahirkan melalui operasi caesar, juga dapat memperlambat proses produksi ASI.

2. Menjaga mental ibu baru melahirkan tetap stabil

Freepik/yanalya

Baby blues hampir dialami oleh setiap ibu melahirkan. Namun, dijelaskan oleh Psikolog Arina, pada dasarnya ASI merupakan sumber energi paling baik untuk bayi.

"Saya memahami ada kondisi baby blues atau postpartum lainnya perlu ada penanganan beberapa faktor. Untuk bisa menghasilkan ASI yang deras diperlukan ibu yang bahagia. Bayangkan kalau ibunya tidak happy sulit juga untuk menghasilkan ASI," jelas Arina.

Pada kondisi itu, ibu baru melahirkan kerap mendapatkan tekanan lebih dari lingkungan sosial. Mulai dari pertanyaan 'kok ASI-nya tidak keluar' dan lain-lain. Padahal menurut Arina lebih baik ibu baru tersebut didukung secara emosional agar perasaannya jauh lebih baik.

"Dibandingkan seperti itu lebih diberikan support untuk ibunya. Sehingga ibunya lebih happy dan anaknya bisa mendapatkan ASI dari ibu yang baik. Ibunya memproduksi ASI yang baik sehingga menyusuinya juga baik," imbuhnya.

3. Kondisi baby blues ibu baru melahirkan yang perlu ditangani profesional

Pexels/sarah chai

Kondisi baby blues pada ibu yang baru memiliki anak, menjadi masa yang tidak mudah. Menurut Arina, pada kondisi-kondisi tertentu perlu ada tindakan profesional agar sang Ibu bisa sembuh dan bisa menyusui anaknya lagi.

"Kalau kondisinya sulit, ibu ini perlu ditangani dulu sehingga pemberian ASI ini bisa dibicarakan dulu dengan dokter anak. Seiring kondisi ibu yang membaik, lebih nyaman dan happy sehingga bisa memproduksi ASI, menyusui anaknya dengan baik. Pelan-pelan juga bisa memberikan ASI dengan baik," pungkasnya.

Kondisi baby blues pada ibu baru melahirkan, memerlukan penanganan profesional jika menunjukkan gejala yang lebih berat atau berkepanjangan, karena bisa berkembang menjadi depresi postpartum. Berikut adalah kondisi-kondisi baby blues yang perlu ditangani oleh tenaga profesional:

  • Perubahan suasana hati yang berkepanjangan
  • Rasa tidak berdaya atau kelelahan ekstrem
  • Kesulitan mengurus bayi atau diri sendiri
  • Gangguan tidur dan makan
  • Perasaan ingin menyakiti diri atau bayi
  • Kurangnya dukungan sosial atau keluarga

Itulah tadi informasi mengenai bolehkah ibu dengan baby blues menyusui anaknya. Semoga menjadi salah satu informasi untuk ibu yang mencari mengenai baby blues.

POPMAMA TALK Okrober 2024- Arina Megumi Budiani, M.Psi., Psikolog 
Psikolog Morula IVF Jakarta 

Editor in Chief - Sandra Ratnasari 
Senior Editor - Novy Agrina 
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah, Sania Chandra Nurfitriana & Salsyabila Sukmaningrum 
Script - Sania Chandra Nurfitriana 
Social Media - Irma Erdiyanti & Hashifah Dzati 
Photographer - Hari Firmanto
Videographer - Hari Firmanto
Property by INFORMA
In Collaboration with MORULA IVF Jakarta

Baca juga:

The Latest